Part 11

5.1K 379 4
                                    

Happy Reading...

◆◆◆

"Kemana kita pergi Ayah ?"

Saat ini mereka sedang berada didalam mobil dengan Garry yang berada dibalik kemudi.

"Kita akan pergi ke kebun teh yang berada di satu kawasan Lembang." Jawab Garry untuk pertanyaan Renata.

"Lembang ?" Seru Renata. Karena itu adalah salah satu tempat wisata favoritnya.

"Iya di Lembang." Ucap Lani membenarkan.

"Woaahh akhirnya kita pergi ke sana lagi. Terakhir kita kesana dua tahun lalu." Jelas Satya yang duduk disamping Renata.

"Apa yang akan kita lakukan di sana ?" Tanya Renata.

"Kita hanya akan makan siang di sana dan merasakan rasa sejuk yg ada di kebun teh. Bunda dengar bahwa sekarang disana ada wahana baru." Jelas Lani.

"Apa kita akan menginap ?" Tanya Renata dengan mata yang berbinar.

"Kita lihat saja nanti. Sekarang lebih baik kalian tidur dulu nanti akan Ayah bangunkan jika sudah sampai." Renata langsung menyandarkan kepalanya dipundak Satya setelah mendengar perintah Ayahnya.

●●●

"Mereka pergi berlibur ke salah satu kebun teh Lembang Tuan." Ucap seseorang pria yg berumur 30 tahunan.

"Siapa saja yang ikut ?" Tanya pria paruh baya yang dipanggil Tuan oleh pria tersebut.

"Sekeluarga Tuan." Jawab pria itu dengan kepala menunduk.

"Sampai kapan kita menunggu suamiku? " Tanya sang istri.

"Tunggulah dulu, kita biarkan mereka bersenang senang untuk terakhir kalinya. Setelah ini kita akan mengambilnya." Saran sang Suami.

"Baiklah." Ucap sang istri.

"Tidak bisakah kita ikut pergi mengikuti mereka ?" Tanya sang istri.

"Apa kamu ingin melihat keharmonisan mereka dan membuat hatimu semakin hancur. Jelas aku tidak akan membiarkanmu merasakan hal yang seperti dulu lagi." Tegas sang Suami.

"Baiklah maafkan aku. Jangan mengingat hal itu lagi." Sang istri menghampiri kearah suaminya dan duduk dipangkuan suaminya agar sang suami tidak mengingat masa lalu mereka yang menyakitkan.

"Aku berjanji untuk kembali membawa keharmonisan keluarga kita seperti dulu." Janji sang suami dan mengeratkan pelukan kepada istrinya.

●●●

"Ayo kejar aku jika kamu bisa !"

Saat ini Renata sedang berlari mengejar Satya yg ada didepannya. Nafas Renata terengah karena mengejar Satya.

Renata mengejarnya karena ulah kakaknya itu mengambil ice cream yga sedang dimakan oleh Renata.

Satya yang melihat adiknya sudah kelelahan pun terkekeh dan pergi mendekati adik kesayangannya itu.

Renata tidak menyadari bahwa Satya berada dihadapannya. Satya tertawa membuat Renata mendongakkan kepalanya dan melotot kan matanya marah kepada Satya

Satya terkekeh melihat ekspresi menggemaskan adiknya yang sedang marah kepadanya.

"Mana ice cream ku ?" Tanya Renata, pasalnya dia tidak melihat ice cream di tangan Satya.

"Habis." Jawab Satya singkat dengan senyum watadosnya.

"Tenang, Abang bakalan beli lagi kok buat Nata." Renata yang awalnya akan protes menghentikannya karena mendengar perkataan Satya.

"Belikan Nata 3 ice cream." Cengir Renata melupakan kemarahannya tadi.

"Abang hanya memakan satu itupun sisa Nata, dan sekarang Nata ingin beli 3 ice cream. Tekor Abang Nata." Protes Satya.

"Yasudah Nata marah sama Abang !" Renata berbalik berniat untuk meninggalkan Kakaknya namun Satya menahan tangan Renata.

"Baiklah Abang beliin, Nata jangan marah lagi. Ayo." Pasrah Satya. Pasalnya jika Renata marah maka akan menjadi mood Renata yg buruk dan kedua orang tuanya memarahinya.

"Baiklah ayooo." Ajak Renata semangat dan melupakan kemarahannya. Melihat Renata seperti itu membuat Satya terkekeh dan mengacak rambut Renata gemas.

●●●

Renata berjalan pelan didaerah asri nan sejuk itu. Saat ini dia sedang berjalan kearah penginapannya, Renata dan keluarga berencana menginap untuk malam ini lagipula besok masih hari libur.

Langkah Renata terhenti melihat beberapa anak kecil sedang bermain di lapangan yang lumayan luas. Anak lelaki sedang bermain bola dan anak perempuan sedang bermain karet.

Renata tersenyum melihat anak anak kecil itu bermain dengan seru. Seandainya di tempatnya ia dapat melihat pemandangan itu, namun Renata sangat jarang menemukannya. Walaupun dia tinggal di Bandung juga tapi keadaannya sama dengan ibu kota, Sekarang anak kecil lebih tertarik dengan teknologi daripada tradisional. Renata menyayangkan hal itu.

Mungkin Renata hanya dapat melihat pemandangan ini di pedesaan saja.

Renata mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam tangannya. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul lima sore.

Renata pun melanjutkan langkahnya ke penginapannya karena hari mulai gelap.

Sebenarnya dia baru saja dari warung untuk membeli bahan makanan untuk makan malam ini. Memang jarak warung dengan penginapannya lumayan jauh.

"Aku pulang." Teriak Renata saat sudah berada ditangan belakang.

Mereka berniat untuk membuat ikan dan daging bakar untuk makan malamnya dan akan memakannya di belakang halaman penginapan.

Terlihat Satya dan Garry sedang menyiapkan pembakaran untuk membakar daging dan ikannya. Sedangkan Lani sedang menyiapkan bahan masakannya. Renata pun menghampiri bundanya untuk membantu.

Malam ini mereka bersenang senang dengan Satya yang jahil dengan Renata membuat suasana semakin hangat pada keluarga itu. Mereka tertawa dan bahagia bersama melupakan masalah masalah mereka untuk sementara.

Siapa yang tahu mereka akan selalu bahagia bersama seperti itu. Mereka tidak tahu masalah yang akan datang menjemput mereka dengan rasa sakit yg akan sangat menyakitkan.

Mereka hanya bisa berdoa didalam hati mereka agar kebahagiaan ini bukanlah yang terakhir kalinya.

◆◆◆

To Be Continue...

DESTROYED [END]Where stories live. Discover now