Extra Part 4: Ternyata Rindu

16.6K 1K 33
                                    

Tidak seperti biasanya ketika semua penghuni rumah sarapan pagi, Arum sudah rapi. Gadis itu sudah siap-siap mau berangkat kuliah. Dia mengurungkan niatnya sarapan pagi ketika melihat Evelyn ngobrol dan bercanda dengan Adji di meja makan.

Adji melihat Arum turun dari tangga lantai atas dan menyunggingkan senyuman kepadanya tapi gadis itu tidak membalas senyumannya.

"Mba, Arum kuliah dulu. Assalamualaikum" pamit Arum.

"Tidak sarapan dulu?" tanya Aisha.

Arum tidak menjawab pertanyaan Aisha dia langsung mengarahkan badannya ke ruang tamu lalu keluar rumah.

"Tumben nggak mau sarapan" gumam Ken sembari menyuap sarapannya.

"Nggak tau, Kak" sahut Aisha juga heran.

"Eve, rencana kamu hari ini mau ngapain?" tanya Ken.

"Kak Adji mau ngapain hari ini?" Evelyn malah menoleh dan bertanya ke Adji.

"Aku mau ke perusahaan kamu Ken, mau audit" canda Adji.

"Yah, malas banget. Kunjungannya kok ke perusahaan, sih" gerutu Evelyn.

"Kak, aku ke kamar dulu, ya" pamit Aisha. Kepalanya mulai pusing lagi. Aisha menyentuh keningnya. Hangat.

"Kenapa kalau tiap pagi badanku terasa panas?" batin Aisha masuk ke dalam kamar.

"Kenapa Aisha, Ken?" tanya Adji menatap Ken.

"Sepertinya Mba Aisha kurang sehat" tebak Evelyn. Gadis itu bisa melihat wajah Aisha tidak ceria dan tampak pucat.

Ken kemudian menyusul Aisha ke dalam kamar. Dia melihat Aisha sedang berbaring di tempat tidur.

"Honey, kenapa?" Ken duduk di sisi ranjang lalu mengusap kening Aisha.

"Badan kamu kok panas"

"Kepalaku pusing. Sudah dua hari ini kalau setiap pagi, badanku panas Kak. Tapi kalau malam tidak lagi panas"

"Kita ke dokter saja, ya" tawar Ken. Aisha menggeleng.

"Kakak ke kantor saja. Biar aku istirahat. Nanti juga baikan, kok"

"Hm, nggak usah masak. Nanti beli lauk masak saja" ujar Ken. "Evelyn nanti kakak minta di rumah saja untuk menemani kamu"

Akhirnya Ken pergi ke kantor juga. Namun hatinya tidak bisa tenang melihat kondisi Aisha yang tampak kurang sehat.

***

Seperti ucapannya, Adji memang mampir ke perusahaan Ken. Ketika memasuki jam makan siang, Adji meninggalkan kantor Ken.

"Hei, mau ke mana kamu Dji?" tegur Ken.

"Mau cari makanlah"

"Di sini ada kantin, Dji. Kita makan di sini saja" ajak Ken.

"Ogah, aku mau keluar saja sekalian pulang" tolak Adji. Ah, kalau soal selera makan Adji memang agak rewel.

Adji pergi meninggalkan kantor Ken. Dipikirannya masih teringat dengan sikap dingin Arum pagi tadi. Adji membelokkan mobilnya ke arah kampus Arum. Ketika dia menelpon, Arum tidak menjawab panggilan telpon darinya.

Arum duduk di taman depan kelasnya. Masih terngiang-ngiang ucapan Evelyn kepadanya semalam. Mereka terlibat percakapan di kamar Arum. Ketika semua penghuni rumah sudah tidur, Evelyn menghampiri Arum di kamarnya.

"Rum, kamu jangan suka dengan Kak Adji, ya? Aku nggak mau kehilangan Kak Adji"

Deg. 'Apa hak adik Kak Ken melarangku untuk menyukai Kak Adji? Apa Evelyn juga menyukai Kak Adji?' batin Arum.

My Beloved Room Attendant (Complete)Where stories live. Discover now