Chapter 17: Curiga

118 12 1
                                    

"Gimana Sya menurut lo?" tanya Nanda melihat ke arah Keisya

Nanda dan Finna daritadi sibuk ngebahas weekend nanti mereka mau nginep di rumah Keisya, namun Keisya tidak mendengarkan. Keisya malah sedang melamun.

Nanda melihat ke arah Finna, "dia kenapa?"

Finna mengedikan bahu nya tanda 'tak tahu'.

"KEISYA!!"

"Astaga, kalian kenapa sih?" kata Keisya memegang dada nya. Kaget.

"Lu denger gak sih kita lagi ngomongin apa?" tanya Finna.

Keisya nyengir dan menggelengkan kepala nya, "engga"

"Kenapa bengong daritadi Sya?" tanya Nanda memicingkan matanya. Curiga.

"Bukan apa-apa" elak Keisya.

"Eh iya kemarin lu pulang sama siapa?" tanya Finna.

"Iya Sya kemarin lu pulang sama siapa? Maaf ya gw gak bisa pulang bareng sama lu" ucap Nanda.

"I-iya Nan gapapa kok, kemarin gw pulang bareng sama...." Keisya menggantung ucapan nya.

Tiba-tiba Keisya mengingat kejadian kemarin.

*FLASHBACK*

Tiba-tiba ide jail muncul di kepala Rian. Rian menambah kecepatan motornya yang membuat Keisya refleks melingkarkan tangan nya di perut Rian.

"Rumah lu dimana?" teriak Rian.

Namun tak ada balasan dari Keisya, Rian melirik kaca spion, ia melihat wajah Keisya pucat.

Pasti dia ketakutan-batin Rian merasa kasian

Rian jadi merasa bersalah karena sudah menambah kecepatan motor nya, ia tak tega lalu mulai memelankan motor nya.

"Rumah lu dimana Keisya?" tanya Rian kembali.

Keisya melepaskan tangan nya yang memeluk Rian, tangan Keisya memukul pundak Rian, "lu kalo mau mati jangan ngajak-ngajak gw"

Rian meringis karena pukulan Keisya, "aduh aduh ampun Sya, rumah lu dimana? Cepet"

"Udah jalan aja dulu nanti gw kasih tau" kata Keisya berhenti memukuli Rian

Rian mengangguk dan mulai mengikuti perintah Keisya.

"Udah gw turun disini" ucap Keisya.

Keisya turun dan segera masuk ke rumah nya tanpa memperdulikan tatapan bingung dari Rian.

"Keisya" panggil Rian.

Keisya berhenti dan membalikkan tubuh nya menjadi menghadap ke Rian, "apa?"

"Gak ada ucapan terimakasih gitu" kata Rian

Keisya memutar bola mata nya malas, "makasih, udah kan?"

"Sama-sama, gw gak ditawarin masuk nih?"tanya Rian

Keisya tak menghiraukan ucapan Rian, ia langsung masuk ke rumah nya.

"Dasar cewek untuk bilang makasih aja harus diingetin dulu"

Lalu Rian menyalakan motornya dan bergegas pergi dari rumah Keisya.

*FLASHBACK OFF*

Duh gw harus jawab apa nih, bahaya kalo sampe nih dua orang tau, bisa-bisa gw jadi bahan ledekan mereka-batin Keisya sambil menggelengkan kepala nya

Nanda dan Finna menatap Keisya curiga, Keisya yang merasa ditatap memalingkan wajah nya, "temen, Kemarin gw pulang bareng sama temen gw"

"Temen?" tanya Finna dan Keisya mengangguk.

"Iya kemarin gw baru kenalan sama dia" jelas Keisya.

"Temen baru lu Cewek kan?" tanya Nanda sambil menaikan satu alisnya.

Nanda dan Finna hanya pura-pura tidak tahu, jadi kemarin Finna di kasih tau sama Leo katanya Keisya pulang bareng cowok, namun yang membuat mereka bertanya-tanya 'siapakah cowok yang kemarin pulang bareng sama Keisya?'

"Iya Nan, Kalian kenapa sih? Kayak lagi mengintrogasi orang aja" tanya Keisya. Nanda dan Finna hanya terkekeh.

"Kantin yuk" ajak Finna merasa bosan.

Sekarang semua kelas sedang free, karena para guru sedang rapat.

"Kuy lah" kata Nanda dan Keisya bersemangat.

Lalu mereka bertiga pergi ke kantin.

"Jadikan nih kita weekend nginep di rumah Keisya?" tanya Nanda.

"Eh kalian mau nginep di rumah gw? Kok gak ngasih tau gw?" tanya Keisya.

"Tadi kita lagi ngebahas weekend tapi lu malah bengong, boleh kan Sya kita nginep di rumah lu?" ucap Finna.

"Boleh, tapi kalian jangan bikin kamar gw kaya helikopter pecah," kata Keisya.

Nanda nyengir, "Hehehe gak janji Sya"

"Kaya kapal pecah kali Sya" Finna meralat ucapan Keisya.

"Kapal pecah udah gak jaman, sekarang yang jaman tuh helikopter pecah," Jelas Keisya. Nanda dan Finna hanya mengangguk.

Nanda berhenti melangkah, Keisya yang merasa di sebelah nya tidak ada orang pun ikut menghentikan langkah nya. "Nanda lu kenapa berhenti?"

"Tuh liat" tunjuk Nanda di sebelah Finna.

Finna dan Keisya pun mengikuti arah yang ditunjuk Nanda. Mereka mengerutkan keningnya.

"Permisi, ada yang namanya Keisya gak?"

















——————————––––––––––—————––
Jangan lupa di vote dan komen ya pembaca yang budiman:)

RianSyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang