Chapter 12: Supermarket

143 43 5
                                    

Ketika sudah sampai di tukang nasi goreng, mereka duduk dan segera memesan nya.

"Nan, Fin bentar ya gw mau ke supermarket dulu" izin Keisya.

Nanda dan Finna hanya mengangguk.

"Fin yang tadi itu abang lu?" tanya Nanda.

"Iya itu abang gw namanya Leo," balas Finna.

"Sekolah dimana? Kok gw ngerasa kaya pernah ngeliat dia ya" ujar Nanda sambil mengingat-ingat.

"Di SMA 8, iyalah lu pasti pernah ngeliat orang dia ketos," kata Finna.

"Udah punya pacar?" tanya Nanda penasaran.

Finna yang mendengar itu kaget. Pasalnya belum pernah ada cewek yang nanya tentang Leo kepada Finna.

Finna hanya menggelengkan kepala nya, "gak tau. Dia sih gak pernah cerita ke gw."

Lalu Keisya datang dengan wajah cemberut. Nanda dan Finna yang melihat itu bingung, karena waktu tadi Keisya belum masuk ke Supermarket wajah nya masih ceria-ceria saja lalu sekarang berubah.

"Lu kenapa Sya?" tanya Finna.

"Jadi tadi tuh....

*FLASHBACK*

"Beli apa lagi ya?" gumam Keisya bertanya-tanya.

Keisya sudah membawa banyak minuman untuk dirinya dan sahabat nya. Lalu ia menuju ke rak snack.

Keisya mulai mengambil snack-snack yang dia suka, tetapi saat dia akan mengambil snack keripik kentang (sengaja gak disebutin merk nya) ada tangan seseorang yang lebih dulu mengambil nya.

"Eh itu punya gw," Ucap Keisya sambil melihat siapa yang telah mengambil snack nya

"Siapa yang lebih dulu, dia yang dapat"

Keisya hanya mendengus kesal.

"Tapi itu punya gw cowok aneh" kata Keisya sambil merebut Snack yang dipegang oleh Adrian.

Yaps! Orang mengambil snack Keisya adalah Adrian.

Niat Adrian pergi ke supermarket adalah untuk membeli Snack. Karena dirumah nya sudah habis.

"Gw yang ngambil duluan, berarti ini punya gw" ucap Adrian dengan tersenyum.

Bagi Keisya itu bukan lah senyuman yang manis, tapi senyuman yang menjengkelkan dan membuat Keisya kesal melihatnya.

Perdebatan mereka membuat semua pembeli melihat ke arah mereka. Bukan nya marah tapi semua pembeli malah tersenyum dan menggelengkan kepala nya.

Ada satu pembeli yang menghampiri mereka, "hati-hati benci bisa menjadi cinta nak."

Keisya dan Adrian yang mendengar penuturan ibu tadi hanya melongo.

Keisya segera pergi ke kasir. Ia ingin buru-buru keluar dari supermarket ini, karena jika lama-lama ia ada disini bisa-bisa ia akan mencakari wajah nya Rian yang membuatnya merasa jengkel.

"Mbak snack keripik kentang nya masih ada gak ya?" tanya Keisya kepada mbak-mbak kasir.

"Maaf sudah tidak ada kak, karena itu stock terakhir" balas mbak kasir.

"Yaudah deh mbak, ini aja belanjaan saya" ucap Keisya.

"Total semua nya jadi Rp. 279.000," kata mbak kasir.

Saat Keisya akan mengeluarkan uang nya ada seseorang yang mencegah nya, "udah gak usah, biar gw aja yang bayar. Sebagai permintaan maaf gw karena udah ngambil snack milik lo."

"Gak perlu, gw juga bisa bayar sendiri," kata Keisya.

"Udah mbak kasih aja belanjaan dia, nanti biar saya yang bayarin" Ucap Rian.

"Wah, kak pacar nya romantis ya sampe belanjaan aja di bayarin," kata mbak kasir.

"E-eh saya bukan pacar dia mbak" ucap Keisya, lalu meninggalkan Rian dengan wajah cemberut.

*FLASHBACK OFF*

RianSyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang