"Berarti mau ninggalin sini?"
Ariel mengangguk. "Awalnya aku kesini itu buat meyakinkan mas El kalau kita nggak perlu pindah. Di samping rumah mba Indrani ini kan kosong juga toh mba? Jadi bisa ngontrak si situ. Terus bisa kerja bla bla bla, cuman mas El nggak mau. Diotaknya tetep harus sukses, biar ayah sama ibu nggak kecewa lagi."
"Kalau Ariel, mau kerja apa?"
Ariel hanya tertawa. "Aku freelancer. Arsitek, yang merangkap anak design interior. Nggak mesti kerja di kantor, tapi punya kantor di surabaya."
"Surabaya?"
"Ya, aku disini sementara aja. Nggak pindah ke sini."
"Kalau emang mau pindah, pindah ke mana?"
Ariel bergumam "mmm...mungkin Pasuruan, supaya mas El bisa kerja di taman safari, atau Surabaya ikut aku, supaya bisa kerja di KBS atau kebun binatang surabaya atau di sini, ikut pns masuk dinas peternakan."
"Disini aja nggak bisa?"
Mendengar kata itu Ariel lalu tersenyum lebar. "Hehehee, naksir masku ya? Hehehehe."
"N--nggak kok. Cu--cuman nanya aja."
"Mba, kalau seneng masku mbok maju duluan. Soalnya masku anaknya minta di tabok gitu, nggak peka. Emansipasi mbak."
"A--apaan. Nggak suka kok."
"Oh, ya udah, tapi jangan nyesel kalau masku pergi nanti ya. Jangan nyesel."
"Masa aku yang harus maju duluan? Dicerita di samping udah aku duluan, masa aku lagi yang duluan?"
"Ha? Apaan?"
"Nggak."
Ariel lalu hanya menyenderkan dirinya di tembok. "Ya udah, ntar aku coba ya. Tapi, seneng masku kan?"
"N--ng--hah.. iya. Aku seneng masmu."
"Oke, aku coba buat dia putus ama pacarnya, buat jadi sama mbak."
"Loh, kok gitu?"
"Bukan pelakor kok, tenang aja."
"Tapi--"
"Percaya ama aku."
***
Drama penembakan Adimas ke Adelia, yang jelas-jelas di saksikan Milena dan Dipta itu sebenarnya belum selesai. Alasan kenapa Dipta dan Milena tidak memberi tahu ruang chat apakah Adimas di terima atau tidak itu karena setelah di tembak Adimas, Adelia hanya bilang "apa sih mas" lalu keluar dari ruang karoke, lalu diikuti Adimas.
Jadi Milena dan Dipta ini sebenarnya penasaran, tapi tidak bisa terlalu kepo. Bahkan saat mereka pulang tadi pandangan mata mereka itu tertuju ke rumah Adelia dan Kos-kosan Adimas.
Personal Chat
Milena
Ih, mas aja yang tanya
Dipta
Kamu kan perempuan
Milena
Tapi aku nggak begitu deket
Coba ada lulu huhuDipta
Ya udah bilang ke Lulu aja.
Nanti biar lulu yang tanyaMilena
Lulu itu pemegang rahasia handal
Nggak bisa gituDipta
Aku tapi takut kalau dua orang itu nggak jadian
Ah! Benar juga
Kamu bisa memulai pembicaraan di grup pasutri geje itu
YOU ARE READING
Perumahan Bahagia ✓
Fanfiction"Apaan perumahan bahagia? Aku bentar lagi sedih." - Adelia 20th
Untitled Part 32
Start from the beginning