"Ini tentang masalah pencalonan Rean."
Kedua alis Riva bertautan."Ada apa?"
"Kita bicara di ruang kerjamu saja. Edward, sebaiknya kamu juga ikut untuk memberi keterangan."
"Eh-oh, baik!" Edward berdiri. Sekilas sudut matanya mengarah pada Cassy yang masih merajuk padanya.
Arya mempersilahkan Riva dan Edward berjalan lebih. Ia lalu menepuk punggung Rama yang masih terlihat gelisah.
"Jangan khawatir. Aku akan meyakinkan Riva."
Rama mengulum senyum samar. "Kenapa kamu percaya begitu saja padaku, Kak?"
"Bukankah sudah jelas?"
"Apa?"
"Dimana-mana itu, kakak yang bertanggungjawab atas adiknya." Arya mengusap kepala Rama sekilas kemudian menyusul Riva dan Edward.
Rama tersenyum simpul, perasaannya menjadi jauh lebih lega. Dipandanginya punggung Arya yang selalu tegap tanpa terlihat ragu.
Ah, dasar Godzilla sok keren.
⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️
Hari menjelang petang saat Chelia terbangun dari tidurnya. Sinar matahari senja yang merambat menembus ventilasi menampakkan bayangan dari debu-debu halus yang mengisi ruang kosong di udara. Perpaduan efek tyndall dan gerak brown yang sempurna.
Chelia membuka perlahan kelopak matanya yang masih terasa berat. Dalam hati ia merutuki memori sempurna yang membuatnya sangat mudah tertekan dan letih.
"Chelly, kamu sudah bangun?" Naya yang tengah melihat-lihat koleksi ensiklopedia terkejut saat mendapati Chelia dalam posisi duduk di tempat tidurnya.
Cassy yang sibuk menonton drama Korea bersama Erva pun berbalik.
"Chelly, bagaimana perasaanmu? Kamu baik-baik saja, kan?"
Chelia tersenyum kecil. "Ya. Aku baik-baik saja. Jangan khawatir, kata kak Vian aku hanya kelelahan saja."
Cassy, Naya, dan Erva diam-diam melirik satu sama lain lalu mengangguk maklum.
"Edward dan Rama sudah pulang?"
"Edward sedang bicara dengan Kak Riva dan Pak Arya," terang Naya melihat Cassy yang masih enggan bahkan hanya untuk membicarakan Edward saja.
"Ada Kak Arya, juga?"
"Ya, Rama sudah menjelaskan semua padanya."
Chelia terdiam sesaat. "Lalu Rama di mana?"
"Tadi aku lihat Rama duduk di taman belakang, Chelly," jawab Erva setelah mengerling pada Cassy dan Naya.
Tanpa menunggu lagi, Chelia pun bergegas menuju taman belakang setelah meyakinkan keadaanya. Awalnya Cassy dan Erva ingin ikut, namun Naya mencegah untuk memberi ruang bagi Chelia dan Rama.
"Rama ...," panggil Chelia begitu mendapati Rama duduk sendirian di taman dengan kedua tangan bertumpu di atas lutut, menyangga pelipisnya.
YOU ARE READING
Prescriptio☕
Mystery / ThrillerMenjadi mahasiswa farmasi yang super sibuk seolah cobaan yang belum cukup bagi Rama dan kawan-kawannya. Berbagai kejadian misterius terjadi pada orang-orang yang memiliki masalah dengan salah seorang di antara mereka. Ketika persahabatan diuji oleh...
34. Repression☕
Start from the beginning
