09. Suspicio ☕

1.2K 171 330
                                        

-Hanging the fire-

Happy-Reading

.

.

.

Piloerection, reaksi fisiologis tubuh yang disebabkan oleh pelepasan hormon adrenalin saat manusia berada di bawah tekanan akibat rasa takut, terancam, maupun kedinginan. Fenomena ini ditandai dengan terjadinya kontraksi pada otot yang menopang folikel kulit sehingga menyebabkan rambut-rambut tertarik dan menegak, atau dalam percakapan sehari-hari disebut dengan istilah merinding.

Edward berulang kali mengusap lengannya saat bulu kuduk di sana meremang begitu menyaksikan video berdurasi sepuluh menit yang berisi ulasan Riva tentang rekaman CCTV di fakultas mereka. Hari di mana Riva membantu Arya menganalisis kasus pencurian itu bertepatan dengan hari di mana ia dan kawan-kawannya menyiapkan bahan di laboraforium Farmakologi.

Riva menggunakan teknologi mutakhir tingkat tinggi dengan analisis metadata dan metode Evidence Enchancement digital forensik untuk meningkatkan kualitas file video dari rekaman CCTV. Satu hal lagi yang menambah kekaguman Edward pada Riva adalah fakta bahwa mahaguru mereka itu bukan hanya seorang master teknologi di anak perusaan kelas dunia, melainkan juga seorang Examiner, ahli digital forensik swasta yang bersama rekan-rekannya telah membantu penyelidikan terhadap beberapa kasus kriminal.

Riva terlebih dahulu memetakan ruang bangunan. Setelah itu ia melakukan pemeriksaan pada rekaman CCTV di depan laboratorium farmakologi dan menemukan seseorang yang masuk ke dalam laboratorium tersebut sekitar pukul 4 sore. Hanya berselang lima menit sebelum orang yang dimaksud keluar dengan terburu-buru

Dengan melakukan sharpening dan teknik zoom per satuan pixel, Riva mendapatkan bukti kotak obat yang disembunyikan pelaku di balik saku jas laboratoriumnya. Meski tulisan di kemasannya tidak kentara, Riva sangat yakin itu adalah obat kedaluwarsa yang hilang, seperti yang dilihat Chelia.

Tidak sampai di situ, Riva selanjutnya menggunakan efek histogram pada gambar dari frame video yang berhasil menampakkan wajah pelaku, termasuk pada pantulan bayangannya di kaca. Riva pun berhasil membuat pola wajah tiruan, dan setelah mencocokkan keypoint pada geometrik fokal tersebut dengan database mahasiswa dari Arya, Riva menemukan Dandy Pratama sebagai pelakunya.

Yang menjadi masalah sekarang adalah Dandy mengalami cedera saraf tulang belakang dan ephidural hematoma yang kemungkinan besar akan membuatnya lumpuh. Meski hasil analisis Riva terbilang akurat, keterangan dari Dandy tetap dibutuhkan.

Tidak ada bukti nyata yang menunjukkan bahwa kemasan obat yang dibawa Dandy keluar dari laboratorium sama dengan obat yang diminum pacarnya sampai OD selain ingatan Chelia. Keterangan Rean bahwa Dandy telah mengetahui semuanya pun tidak bisa memberikan kesaksian yang kuat . Apalagi kondisi psikologis korban memang sangat mendukung tindakan bunuh dirinya. Tidak ditemukan pula motif bagi Dandy untuk menghabisi nyawa pacarnya itu.

Keadaan ekonomi keluarga Dandy yang ternyata telah bangkrut dan dililit hutang--bahkan tidak mampu menebus biaya rumah sakit tanpa bantuan ayah Vian--pun membuat situasi semakin runyam, hingga mereka sepakat menutup kasus tersebut sementara sampai Dandy pulih.

Edward mendesis begitu menutup layar H-Pnya dan kembali fokus menulis laporan. Kelompok praktikumnya mendapat tugas membuat kosmetik suncream dan diharuskan menghitung nilai SPF alias Sun Protection Factors serta menentukan waktu kontak maximum penggunaaannya di bawah terik matahari. Edward bisa saja meminta bantuan Rean, namun ia cukup tahu diri untuk tidak mengganggu waktu istirahat sahabatnya itu. Apalagi keadaannya belum pulih total.

Prescriptio☕  Where stories live. Discover now