PART 11- RUMAH MERTUA

10.2K 355 15
                                    

Holla, selamat malmingan semuanya...😂

Long time no update ya? Hahaha

Terima kasih untuk vote dan komen kalian (walau komennya dikit gpp😰)

18+ ALERT!!

Dimohon dengan bijak dalam membaca dan memahami bagian ini. Karena mengandung muatan unsur dewasa, bahasa vulgar. dan sedikit cuplikan adegan ranjang walau tidak dideskripsikan secara eksplisit dan detail. Bagi yang belum cukup umur harap tidak membaca bagian ini.

Selamat membaca



Author POV

Pukul 6 pagi, dering alarm ponsel milik Nabila berbunyi nyaring mengusik ketenangan dua insan yang masih tertidur lelap dalam satu ranjang yang sama. Karena kali ini Nabila sedang berada di kediaman Orang tua Arthur alias mertuanya. Maka tadi malam, Nabila men-setting alarm-nya agar tidak telat bangun pagi. Jika kemarin pagi alarm berbunyi dari ponsel milik Arthur, maka sekarang terbalik menjadi miliknya.

Nabila tahu bahwa hari ini adalah hari Sabtu alias hari libur kerja, tetapi dia sadar diri sekarang sedang berada di mana. Tidak mungkin dia melanjutkan tidurnya lagi hingga bangun siang, ini bukan sedang berada di apartemen yang bisa seenaknya. Jadi mau tidak mau dia harus bangun pagi dan membantu Ibu Mertua menyiapkan sarapan. Dia tidak ingin dicap sebagai menantu kurang ajar. Walaupun sang Ibu Mertua tidak pernah berkomentar atau memintanya membantu menyiapkan sarapan atau apapun kegiatan yang lumrah dikerjakan oleh seorang Ibu Rumah Tangga.

Untuk kedua kalinya Nabila bangun tidur dengan posisi lengan kekar Arthur yang melingkar erat di perutnya. Kepala pria itu menempel bagaikan lem di ceruk lehernya dan tidak berpindah posisi sedikitpun. Terpaan hembusan napas Arthur sangat terasa hangat, hingga membuat tubuh Nabila seketika meremang dan menegang. Bahkan dia sampai menahan napasnya dan mengedip-ngedipkan kedua mata, mencoba bertahan dengan posisi awkward seperti itu. Dengan perlahan Nabila melepaskan lengan kokoh Arthur dari perutnya dan beringsut dari ranjang lantas berjalan menuju toilet dan segera mandi untuk memulai rutinitas weekend-nya di rumah Mertua.

Setelah melakukan ritual mandi dan mengganti piyamanya menjadi T-Shirt dan celana jeans, Nabila segera turun ke lantai bawah menuju dapur. Tampak beberapa asisten rumah tangga tengah sibuk dengan rutinitas pekerjaanya masing-masing. Nabila masuk ke area dapur dan mendekati salah satu ART di sana yang sedang memasak nasi goreng.

"Pagi Mbok."

"Eh, Non Nabila. Pagi Non."

"Hem, saya bantu apa nih? Di sini biasa makan telur dadar apa telur ceplok?"

"Biasanya telur ceplok aja tanpa garam. Tapi gak usah Non, Mbok bisa sendiri kok. Lagian ini bentar lagi beres, Non duduk aja di meja makan," cegah Mbok Darmi merasa tidak enak dengan menantu majikannya.

"Gakpapa Mbok. Saya malah bosan kalo banyakan diem. Yaudah Mbok fokus masak nasinya. Biar saya yang bikin telor ceploknya. Berapa nih telurnya?"

"Duh Non, Mbok takut diomelin Ibu kalo menantunya malah bantuin di dapur."

"Gakpapa. Nanti Saya yang bilang kalo saya yang mau. Berapa nih telurnya Mbok?"

"6 aja Non. Soalnya Den Arthur suka nambah. Aduh Non, maafin ya jadi ngerepotin."

"Gakpapa Mbok, lebay ah Si Mbok nih, hahaha," Nabila tertawa renyah menanggapi ART yang tengah ketakutan diomeli sang majikan.

Nabila POV

NABILA-ARTHUR (END)On viuen les histories. Descobreix ara