Part 7 - Honeymoon

13.5K 356 0
                                    

Special For U guys,,..
Aku Update langsung nih kelanjutannya..
Minta Vote nya doncc.. hehe
semoga kalian suka dan greget yess.. layaknya membaca IPGO 😂

Happy reading..😊


Nabila POV

Selesai menggelar resepsi pernikahan, lantas kami berdua langsung pergi Honeymoon ke Bali. Karena hanya diberi cuti 3 hari oleh atasan di kantor, otomatis kami memilih pergi ke tempat yang dekat dan mudah diakses cepat saja. Lagi pula, ini hanya sebagai simbolis bahwa kami sebagai pengantin baru dan sudah menjadi sah sebagai suami-istri. Sebenarnya kami malas melakukan ritual seperti ini, tetapi demi mendalami peran kami harus rela melakukannya. Ya, hitung-hitung kami liburan saja melepas penat dari rutinitas pekerjaan.

"Kak, lihat deh ini Su Oki Kumis udah dapet mangsa baru nih. Alhamdulillah dia insyaf lebih cepat," aku mengelus-elus saat melihat status WA-nya.

Aku terkejut saat melihat rentetan notifikasi grup WhatsApp kantor. Si Oki Kumis Pedofil sudah menggaet wanita baru. Masih satu kantor dan satu divisi, Rena namanya. Dia juga seangkatan denganku namu usianya satu tahun diatasku,manis dan polos dengan kaca mata tebalnya. Yang bikin aku heran adalah kenapa si Rena mau sama bangkotan itu? Padahal dengan usianya dia bisa mendapatkan laki-laki yang sepadan dan seusia dengannya.

"Yaudah biarin aja gak usah di kepoin mulu. Lagian baguslah berarti kamu sekarang aman, gak akan digangguin dia lagi," tuturnya dengan muka datar, dingin dan cuek. Pandangannya tak lepas dari ponselnya.

"Tapi, sekarang giliran aku yang gak aman nih," lanjutnya lagi sampil memperlihatkan notifikasi WhatsApp dari teman SMA-nya.

Ardi :
Maksud lo apaan Thur? Rebut Nadia dari gue?

Pesan dari teman SMAnya yang bernama Lutfi itu, memperlihatkan foto Arthur yang tengah berafa di dalam mobil bersama seorang wanita. Terlihat di foto tersebut seperti Arthur tengah mencium wanita itu.

Deggg

Ada sambaran petir yang masuk ke ulu hatiku. Aku merasa sedikit sakit saat melihat foto mesra itu. Aku hanya bisa diam dan tidak bisa berkomentar apa-apa. Aku tak tak mengapa aku bisa menjadi seperti ini. Baper? Oh tidak! Aku tidak boleh jatuh hati padanya. Hubungan ini hanya sebatas kerjasama dan kepentingan masing-masing saja. Sama sekali tidak boleh ada perasaan diantara kami. Oh Tuhan, tolong kuatkan hamba supaya perisai hati ini tidak roboh. Aku tidak boleh sampai jatuh cinta pada lelaki ini.

"Nabila?" suara Pak Arthur membangunkan lamunanku.

"Ahh ... iya Pak. Eh, Kak."

"Sini mendekat," ucapnya mengajakku untuk duduk lebih mendekat.

Aku menuruti dan duduk disebalahnya dengan sedikit gugup. Pak Arthur merangkul tubuhku dalam dekapannya. Dia mendekatkan kamera ponselnya dan wefie bersamaku.

Cekrek..

"Tangan kananmu, Bil," dia meraih tangan kananku dan kami pun berfoto kedua kalinya sambil memamerkan cincin.

"Buat apa sih Pak?" tanyaku penasaran.

"Buat dikirim ke Nadia dan Lutfi," jawabnya datar.

"Lho buat apa? Bukannya tadi itu cewek Kak Arthur?" ucapku sedikit kaget dan  sewot.

"Hahaha ... kamu itu polos sekali sih. Nadia itu bekas teman kencanku dulu dan rekan bisnis. Kebetulan perusahaan lagi ada proyek kerjasama bareng perusahaan dia. Foto itu, pas sepulang dari meeting bereng mereka. Nadia minta tumpangan, pas mau turun, dia gak bisa lepas seatbelt. Jadi aku bantu. Kita sama sekali gak ngelakuin hal apapun Bil, Suer deh!" Jelasnya sambil mengangkat dua jari berbentuk V.

NABILA-ARTHUR (END)Where stories live. Discover now