Part 6 - Married

9.9K 390 4
                                    

Minta Vote nya donc..
Semoga ceritanya pada suka🙏🏻
maaf masih slow Update  nya hehe.. 
aku mau fokus ke IPGO nih😂

Happy Reading


Nabila POV

Sebulan kemudian Pak Arthur (panggilan kalau lagi akur, kalau dia lagi ngeselin sih beda pake 'Si') melamarku. Saat kejadian hujan deras, dia menjemputku dan hingga aku menangis dipelukannya. Kami sepakat untuk melanjutkan hubungan palsu ini ke jenjang lebih serius. Kami juga tidak ada pilihan lain, kami sama-sama jones alias jomblo ngenes Haha..
Sementara orang-orang di sekitar kami yang selalu mennganggu ketenteraman hidup kami. Aku dengan masalah rekan sekantor dan Pak Arthur dengan desakan ibunya serta mantan kencan butanya yang akhir-akhir ini kembali menghubunginya, merayunya lagi dan berusaha untuk memisahkan kami berdua.

Kami tahu, pernikahan adalah peristiwa sacral, tidak boleh dianggap main-main. Oleh karena itu, kami menjalaninya juga dengan serius. Hanya saja niat kami yang berbeda dengan pasangan lain. Kami hanya perlu 'STATUS' untuk melindungi harga diri, ketentraman dan kenyamanan dari orang-orang yang terus mengusik hidup kami. Kami ingin hidup dengan tenang tanpa ada  julid dan nyinyir dari orang-orang sekitar. Itulah alasan kami mantap memutuskan untuk menikah. Dan Kami tidak mengklaim ini sebuah kawin kontrak, dimana ada perjanjian dan masa pernikahan. Tetapi kami memilih melakukan perjanjian pra-nikah yang lebih legal ketimbang kawin kontrak yang tidak ada saksi dan pengacara serta tidak memiliki kekuatan hukum.

Perjanjian Pra-Nikah kami memang bersifat rahasia. Hanya pengacara, dan dua orang saksi. Satu saksi dariku, Amel sahabat dari masa kuliah, dan saksi satunya lagi dari Pak Arthur, Pak Firman sekertarisnya. Isi perjanjiannya pun lebih fokus kepada materi, Hak dan Kewajiban, komitmen dan konsekuensi jika hubungan tidak bisa dilanjutkan alias cerai. Dan yang terpenting adalah adanya kesepakatan dari kami berdua yang tidak dicantumkan di dalam perjanjian Pra-nikah. Yaitu perjanjian yang berbentuk MOU (Memorandum of Understanding) atau kesepakatan pihak kesatu dan kedua diatas materai. Dan itu hanya kami berdua yang tahu. Kami bersepakat untuk bersikap professional dan sebisa mungkin tidak boleh ada rasa cinta. Dan jika suatu saat salah satu dari kami berdua telah menemukan jodoh, kami bersedia untuk mengakhiri pernikahan ini dengan lapang dada.

Karena pernikahan ini hanya demi kepentingan kami saja. Hanya untuk memperoleh pengakuan dari publik bahwa kami telah 'SAH' berstatus sebagai suami-istri secara agama dan negara. Aku tidak meminta persyaratan mas kawin dan seserahan yang mewah. Aku menyerahkan semuanya kepada ibuku dan ibu mertua. Bahkan karena kami saing sibuknya dengan pekerjaan masing-masing, mereka berdualah duo supermom yang mempersiapkan resepsi pernikahan kami. Untunglah baik keluargaku maupun keluarga Pak Arthur menyetujui hubungan kami. Sehingga semuanya dapat berjalan dengan lancar sampai hari pernikahan kami tiba.

***

Author POV

Hari pernikahan tiba..

Setelah prosesi ijab qabul selesai dan berjalan lancar, maka acara selanjutnya adalah resepsi pernikahan. Arthur dan Nabila bersanding di altar pernikahan yang terlihat sangat serasi layaknya Raja dan Ratu. Keduanya tampak terlihat bahagia dan terenyum manis saat menyapa para tamu undangan. Tentunya bukan bahagia karena cinta seperti pengantin biasanya tetapi karena status mereka. Apalagi saat rekan kantor Nabila yang semuanya datang kecuali Oki Sang Stalker.

"Selamat yah Nabila! Akhirnya kamu ketemu jodohnya," sahut Vina memberi selamat

"Selamat ya Pak Arthur, ternyata Anda yang ditakdirkan Jodoh dengan Nabila ...," tambah yang lain.

NABILA-ARTHUR (END)Where stories live. Discover now