Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja.
Mereka bertemu, tidak mengenal satu sama lain.
Kisah wanita yang jago silat dan ketua osis yang bagi nya sangat menyebalkan.
Setiap bertemu selalu beradu bicara dan tak mau mengalah.
Sampai akhirnya takd...
"Yang terlihat ceria dan bahagia sebenarnya sedang pintar-pintar menyembunyikan masalah, terutama berlebihan memperhatikan orang lain. Padahal diri sendiri hancur seperti debu."
Renaya Agustina Alexander.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bryan Al-ghiffari Bagaskara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌼🌼🌼
Mereka memutuskan pergi liburan kepuncak menggunakan bis yang sudah Rendy sewa jauh-jauh hari. Memang tidak semua teman-teman Rendy ikut di liburan kali ini, tetapi setidaknya cukup muat untuk mereka semua.
Tepat duduk telah diatur oleh Ghio, sebab dia dan Cindy lah yang mendapatkan tugas tersebut. Diantaranya adalah, Renaya dan Bryan yang lagi-lagi harus duduk berdua. Dan Rendy bersama Nisrina, betapa bahagianya gadis itu sekarang.
Saat bis mulai berjalan, Renaya terkikik geli ketika melihat Nisrina memasang wajah malu-malu saat Rendy mengajaknya berbicara, padahal hanya bertanya bahwa gadis itu baik-baik saja atau tidak, sebab sedaritadi terus menunduk, membuat Rendy bingung sendiri dan akhirnya bertanya.
"Gila lo ya?" Tuduh Bryan sambil memukul pelan bahu Renaya.
Renaya menoleh, lalu mencebikan bibirnya. "Apasih lo, diem deh." Jawabnya.
Bryan menaikan alisnya. "Pms ya lo? Ngomel mulu kek ditagih utang," Ucapnya lagi sambil memakan cemilan milik Renaya.
Renaya melirik Bryan, seketika matanya langsung melotot dan merebut cemilan miliknya dari tangan Bryan. "Heh! Cemilan gue enak aja lo embat, dasar malengggg!" Cibirnya sambil memajukan bibirnya kesal.
Bryan memutarkan bola matanya, lalu meminum air mineral miliknya. "Pelit bat dah, gue ganti ntar."
