Leader Osis- 18

1.2K 143 10
                                    

Jangan lupa vote dan comment!😜

"Awal-nya memang bercanda.
Namun sekarang malah benar-benar ingin memiliki.
Jadi, jangan sekali-kali bermain-main dengan kata 'bercanda.' "

***

Pagi ini, entah kenapa membuat suasana hati Bryan sedang mendukung.

Setelah rapih, Bryan mengambil tas nya lalu di sampirkan di sebelah kanan tangan nya, menuju ruang makan.

Bryan duduk di salah satu kursi, lalu senyuman Bunda nya pun menyapa pagi yang sangat menyejukan ini,"Morning, sayang." Kata Bunda Bryan, lalu Bryan mencium pipi bunda kesayangan nya itu, sudah terbiasa.

Sepertinya sang bunda sangat sibuk, membuat Bryan heran melihat setiap langkahnya yang mondar-mandir,"Bunda ngapain sih?" Akhirnya diapun bernanya juga.

Sang bunda pun menoleh, lalu tersenyum dan duduk di samping Bryan,"Buatin kamu sarapan dong." Balasnya.

Bryan menerima roti tawar di tambah selai cokelat itu, sambil memainkan ponselnya, Viany yang melihat kelakuan anaknya itu pun menggelengkan kepala, yang sedang makan selalu sibuk dengan ponsel, sudah sangat terbiasa.

"Aku gak di buatin sarapan, juga?" Ucap seseorang tiba-tiba yang membuat Viany dan Bryan melihat ke arah sumber suara.

Viany melotot,"Mas bagas?" Tanya nya tak percaya, karna sebulan yang lalu sang suami mengatakan hanya 6 bulan sekali ke indonesia, karna sibuk mengurusi perusahaan nya di luar negeri, sedang krisis.

Dari ekspresi wajah Bryan sekarang bisa di bilang tidak ada rasa senang sama sekali, bahkan hanya wajah datar yang menghiasi atas kedatangan sang Ayah terhormat.

Viany tersenyum senang lalu memeluk erat Bagas, yang langsung di balas pelukan itu oleh Bagas, menyaluri rasa rindu masing-masing.

Kalian tanya Bryan sedang apa sekarang? Bisa dibilang sekarang dia sedang menonton drama korea di depan matanya.

"Ekhm," Sengaja Bryan berdehem, membuat Viany dan Bagas salah tingkah bahwa bermesraan di depan anak nya yang sudah besar.

Viany tersenyum kikuk,"Aku bangunin Classy bell dulu ya, Mas." Izin nya yang langsung Bagas meluncurkan ciuman hangat di kening Viany, membuat Viany salah tingkah walaupun sudah beranak dua, dengan cepat dia menuju kamar Classybell.

Bagas dan Bryan yang melihat tingkah Viany pun terkikik geli.

Langkah Bagas menghampiri sang anak, siapalagi kalau bukan Bryan,"Gimana sekolah, kamu?" Tanya nya sambil duduk di samping Bryan.

Bryan melanjutkan sarapan nya,"Baik." Balasnya.

"Gimana? Udah punya gandengan?" Tanya lagi, seperti mengintrogasi Bryan dalam beberapa hal.

Bryan bergedik bahu,"Gatau, kayanya belom." Jawabnya.

Bagas tertawa mendengar cara balas perkataan nya dari Bryan,"Jangan dingin-dingin, tar gada yang mau deketin kamu." Ledek Bagas sambil menahan tawa.

"Iya."

Bryan menoleh kearah Bagas sekilas,"Papa pulang nya kemarin kan? Kenapa pulang kerumah baru hari ini?" Tanya Bryan sedikit ketus.

Leader OsisWhere stories live. Discover now