#44

1.5K 44 0
                                    

Bela memberikan tatapan sinisnya pada Reyna.

"Oh, kalau begitu aku ikut senang untukmu. Akhirnya kamu sudah menemukan cinta sejatimu."

"Ya, aku memang sangat beruntung. Dia adalah pacar yang baik, cantik, dan selalu mencintaiku dengan tulus. Walau terkadang dia marah marah padaku, tapi aku tetap mencintainya."

"Ok, ok kamu nggak perlu mengatakan semua tentang pacarmu itu padaku. Aku kan nggak bertanya, aku juga nggak ingin tau."

Suara Bela mulai terdengar kesal, iapun berbalik membelakangi Reyna. Sedangkan Reyna malah tertawa melihatnya.

"Kamu ingin bertemu dengannya? kebetulan dia ada di sini."

"Nggak mau...! nggak perlu...!"

"Reyna apa apaasn sih, kenapa juga dia mau mengenalkan aku dengan pacarnya. Apa dia sengaja mau bikin aku cemburu..."
( Batin Bela. )

Tiba tiba Reyna berdiri di hadapan Bela. Ia tersenyum, menggenggam tangan Bela dan menatapnya. Tatapan Reyna begitu dalam, sedangkan Bela menatapnya dengan kening yang mengerut.

"Kenapa lagi nih Reyna, apa aja yang dia lakukan setahun ini. Tingkahnya jadi aneh."
( Batin Bela. )

"Kamu mau apa...?"
Tanya Bela.

"Bela, hari ini aku sangat bahagia karena aku bisa melihat pacarku lagi. Pacar yang sangat aku cintai, yang sekarang ada di hadapan ku ini."

"Apa...!"
Bela kaget dan melepaskan genggaman Reyna.

"Aku serius Bel, selama setahun ini aku berusaha melupakanmu. Aku membuat diriku sangat sibuk, tapi tetap saja aku akan mengingatmu. Aku selalu berdoa untuk bisa bertemu kamu lagi, karena aku rindu."

"Rey, ini sudah setahun tapi kenapa kamu masih berharap sebesar itu. Kamu seharusnya melupakanku dan melanjutkan hidupmu. Kamu nggak boleh begini terus."

"Kamu masih nggak mau memaafkan ku? apa kamu nggak merindukanku?"

Bela diam.

"Dengar Bela, aku tau karena kesalahan ku kamu jadi ragu dengan hubungan ini. Tapi kamu percayalah padaku, aku nggak akan mengulanginya. Kita akan menjelaskan hubungan kita ini pada semuanya, termasuk mamamu. Aku ingin bersamamu seperti dulu lagi."

Reyna berusaha menjelaskan semuanya panjang lebar. Walau Bela terus mengungkapkan alasannya untuk tidak bisa menerimanya lagi, tapi ia tidak menyerah.
Ia tidak akan membiarkan Bela pergi begitu saja, setelah setahun ini mereka berpisah.

"Tolong berikan aku kesempatan, aku mencintaimu."
Sekali lagi Reyna bermohon.

Bela sempat melihati Reyan beberapa menit, seperti biasa wajah polos Reyna selalu membuat hati Bela luluh. Itu karena Reyna selalu mengungkapkan semua isi hatinya yang sebenarnya.

"Aku juga mencintaimu, kau tau itu. Makanya aku sangat sakit saat kamu bersama orang lain waktu itu. Ini kesempatan terakhirmu, kau harus ingat."

Mendengar jawaban Bela itu, Reyna pun langsung memeluknya. Pelukan Reyna pun di balas oleh Bela, kebahagiaan terpancar dari wajah keduanya.

"Kali ini aku nggak akan membiarkan mu sangat dekat dengan siapapun. Aku nggak akan melepasmu, kau akan selalu bersamaku."
Kata Bela masih dalam pelukan Reyna.

"Ya, kau bisa terus bersamaku selama yang kau mau. Makasih ya, aku sangat senang."

Masih lanjut guys---->

My GirlfriendWhere stories live. Discover now