#22

1.3K 55 0
                                    

Ke esokan harinya Reyna mendapat telepon dari bibinya yang bekerja di cafe coffee. Bibinya memintanya datang untuk membicarakan hal yang penting, jadi ia dan Bela pun langsung menuju kesana.

Tapi dalam perjalanan, mereka malah bertemu dengan Elma yang juga sedang berjalan jalan di area kampus.

"Hay Reyna, Bela. Kalian mau kemana?"
Sapaan Elma

"Eh, kami mau ke cafe coffee."
Jawab Reyna.

"Oh kebetulan aku juga mau kesana, ayo barengan. Sekaligus kita makan bareng disana."

Mendengar itu, suasana hati Bela langsung berubah. Ia tidak suka Elma ada di sekitar mereka, karena belakangan ini Elma selalu terlihat berusaha mendekati Reyna.

"Kami mau membicarakan hal penting."
Sambung Bela.

"Tenang aja, aku juga nggak akan mendengarkan pembicaraan kalian. Ayo...."

"Yaudah ayo."

Bela semakin kesal mendengar Reyna yang setuju untuk pergi bersama Elma. Padahal ia ingin berduaan saja dengan Reyna, makan bersama dan menikmati waktu mereka.

"Kalian pergilah aku mau balik ke asrama."
Kata Bela dengan sedikit cetus.

"Loh kenapa Bel? kita kan mau makan di cafe bibi."
Tanya Reyna.

"Aku udah nggak selera. Kamu mau balik sama aku atau bagaimana?"

"Hmm, tapi Bela aku kan harus ketemu bibi".

"Yaudah kalau begitu kamu pergi saja dengan Elma, aku mau balik."
Bela pun berbalik dan pergi kembali ke asrama.

Reyna tau kalau Bela sedang kesal, tapi ia tetap harus menemui bibinya. Jadi ia pun pergi ke cafe bibinya dengan Elma.

.......

Sampailah mereka di cafe.
Reyna dan Elma langsung memilih meja mereka. Tidak lama, bibinya datang sambil membawakan kue dan kopi susu untuk mereka.

"Hy bi..."
Sapaan Elma.

"Hay juga. Dimana Bela?
kata Reyna akan datang dengan Bela."

"Bela sedang nggak ingin kemana mana. Oh iya bibi mau bicarakan hal penting apa?"

Bibinya ikut duduk bersama mereka.
"Begini Rey, apa kamu sudah mendapatkan tempat untuk praktek KKN nanti...?"

"Belum bi, kenapa...?"

"Nah kebetulan. Bibi punya teman di desa yang punya perkebunan. Bibi telah berbicara dengannya, dan dia mengijinkan kamu untuk praktek di kebunnya. Kamu juga ngga perlu khawatir, di sana ada rumah yang biasa dia sewakan untuk para pekerja. Dan sekarang rumah itu kosong, kamu bisa menempatinya."

Reyna terlihat sedikit berpikir.
"Perkebunan apa bi?"

"Perkebunan buah. Tapi, bibi sarankan kamu jangan pergi sendirian kesana. Kamu ajaklah satu temanmu, supaya bisa saling menolong."

Spontan Elma langsung mengangkat tangannya.
"Pergi denganku aja. Aku juga belum mendapatkan tempat praktek, jadi bolehkan aku yang ikut dengamu. Lagi pulakan kita satu jurusan."

"Nah kebetulan. Gimana Rey?"

Reyna semakin bingung. Ia senang bibinya bisa membantunya mencarikan tempat praktek untuknya. Tapi ia tidak mungkin pergi bersama Elma, Bela pasti tidak menyukainya dan itu akan membuatnya sedih. Tapi ia juga tidak enak menolak bantuan dari bibinya itu.

"Bagaimana Rey...?"

"Baiklah boleh. Kita akan magang disana."

My GirlfriendWhere stories live. Discover now