#38

819 33 0
                                    

2 hari di sana, Bela merasa lumayan nyaman. Reyna berusaha memperlakukannya dengan sangat manis, walau sering kali ia merasa kesal karena Reyna juga bersikap manis pada Elma.

Tibalah perayaan festifal bunga yang sering di adakan setahun sekali di desa itu. Reyna, Bela dan Elma pun akan mengikutinya.

"Rey, bagaimana dengan dandanan ku? nggak berlebihan kan...?"
Tanya Bela.

"Nggak kok sayang, kau sangat cantik hari ini."

Elma pun keluar dari kamarnya dengan telah berdandan.

"Elma, kau terlihat cantik."
Puji Reyna, sehingga membuat Bela memalingkan wajahnya.

"Benarkah...? makasih ya, yaudah ayo kita pergi sekarang."

Mereka pun pergi. Reyna dan Bela berjalan sambil bergenggaman, sedangkan Elma mengikuti mereka dari belakang. Festifal itu berjalan lancar, mulai dari parade bunga hias sampai menyalakan kembang api.

"Sayang, ayo kita juga menyalakan kembang apinya"
Kata Reyna

"Nggak ah, aku takut. Kembang apinya sangat besar, gimana kalau terjadi sesuatu atau meledak di dekat kita. Nggak mau ah"
Penolakkan Bela.

"Nggak papa sayang, itu aman kok. Ayo..."

Reyna berusaha mengajak Bela pergi bergabung dengan sekumpulan orang yang menyalakan kembang api, sedangkan Elma hanya melihati mereka tanpa ekspresi.

Belum sempat mereka kesana, tiba tiba terdengar suara letusan kembamg api yang sangat keras berulang ulang. Elma sangat kaget, begitu pula dengan Reyna dan Bela. Ia langsung menutup telinganya dengan kedua tangannya.
Sedangkan Reyna menutup telinga Bela dan Bela memeluk Reyna dengan erat.

Hal itu berlangsung selama beberapa menit. Hati Elma serasa hancur melihat Reyna yang selalu ada melindungi Bela.

"Kamu nggak papa sayang"
Tanya Reyna.

"Nggak kok Rey, aku cuman kaget aja. Kamu gimana...?"

"Aku nggak papa kok"
Kata Reyna sambil mencubit pipi Bela.

Elma semakin tidak tahan melihat itu.
"Rey, aku akan segera pulang."

"Loh kenapa El, apa kamu sakit?"

"Nggak, aku cuman lelah trus udah ngantuk juga. Kamu ajak aja Bela jalan jalan melihat festifalnya."
Kata Elma dengan sedikit tersenyum.

"Tapi kamu yakin akan pulang sendirian? jalanan kesana lumayan gelap."

"Nggak papa kok, aku nggak penakut kayak kamu."

"Kamu serius, atau mau kita anterin aja?"

Reyna terlihat seperti sangat menghawatirkan Elma, hal itu membuat kekesalan bela mulai terpancing.

"Yaudah yaudah, kamu menghawatirkannya kan. Kalau begitu kita pulang aja sekarang, kita semua...!"
Kata Bela, kemudian melepaskan pegangan tangan Reyna dan berjalan duluan.


Sebentar lagi ending nih,
Mohon tinggalkan vote kalian ya😊

My GirlfriendWhere stories live. Discover now