#37

817 35 0
                                    

Sementara itu, Bela kembali ke asrama saat hari sudah malam. Ia masuk ke kamar mereka yang terasa sangat sunyi itu. Ia berdiri melihati foto fotonya bersama Reyna yang masih tertempel rapih di dinding, perlahan air matanya pun mulai mengalir.

"Rey, kenapa kamu berubah sekarang. Bahkan saat kita bertengkar, kamu malah pergi meninggalkan ku. Aku merindukanmu Rey, sangat merindukanmu. Cepatlah kembali"
Kata Bela sambil memegangi satu persatu foto mereka.

1 bulan terakhir

Tinggal 3 minggu lagi dan Reyna akan menyelesaikan prakteknya, sedangkan Bela telah selesai lebih awal. Ia benar benar merindukan Reyna, karena semenjak mereka bertengkar di anniversary waktu itu, sejak itu pula Reyna tidak lagi menghubungi Bela.

Iapun memutuskan untuk menyusul Reyna, dengan alamat yang di berikan bibi. Sepanjang jalan Bela terus berusaha menghubungi Reyna, tapi masih tidak bisa tersambung.

Setelah melewati perjalanan 4 jam, akhirnya Bela sampai di sebuah rumah. Rumah itu tidak lain adalah, rumah yang di tinggali Reyna dan Elma selama 5 bulan mereka magang.

Tok tok tok...
Bela mengetuk pintunya dengan keras. Reyna dan Elma yang sedang merangkai bunga untuk festifal nanti, langsung mendengar suara ketukan itu.

"Siapa yang datang?"
Tanya Reyna

"Nggak tau, akan aku buka."
Elma berjalan membukakan pintu, dan begitu kagetnya ia melihat ternyata Bela yang datang.

"Oh, Bela.. kau datang. Sama siapa...?"
Tanya Elma dengan sedikit tersendak sendak.

"Sendiri. Aku telah menyelesaikan praktek ku, aku kesini untuk melihat keadaan pacarku. Mana dia...?"

"Reyna ada kok di dalam, mau masuk...?"

Bela mengangguk.
Elma pun masuk dan kembali menemui Reyna di ruang tamu, di susul Bela dari belakang.

"Rey, ada tamu untukmu"
Kata Elma,

Reyna sangat kaget melihat kedatangan Bela, ia langsung melepaskan bunga yang dari tadi ia pegang, dan berdiri menghampiri Bela.

"Sayang, kamu kesini. Kok nggak bilang sama aku...? aku kan bisa menjemputmu."

"Bagaimana aku bisa memberitaukanmu kalau ponselmu nggak pernah terhubung. Kau juga sudah nggak pernah menghubungiku sejak saat itu, makanya aku kesini."

"Bukan begitu Bela, aku sangat sibuk di 1 bulan terakhir ini. Maaf ya, kamu mau makan atau minum sesuatu? Kamu pasti sangat lelah."
Reyna berusaha mengambil hati Bela, yang terlihat datang dengan wajah yang kurang senang.

"Aku mau air putih aja, aku sedikit haus."

"Baiklah tunggu sebentar, kamu duduk dulu."

Reyna menaruh terlebih dahulu tas Bela ke kamarnya, kemudian pergi mengambilkan air minum untuknya.

"Kenapa tiba tiba kesini? seharusnya kamu langsung membuat skripsi mu."
Tanya Elma.

"Memangnya kenapa? aku kesini untuk menemui pacarku. Apa urusannya dengan mu?"

Perkataan Bela seperi biasa, selalu membuat Elma kesal.

"Kenapa, kau takut pacarmu nggak balik lagi?"

"Nggak, aku nggak perlu khawatirkan apa apa karena aku tau pacarku sangat mencintaiku. Aku hanya perlu menjaganya, karena belakangan ini banyak orang orang yang kurang kerjaan, berusaha mengambil pacar orang lain."

"Apa kau merasa pacarmu masih mencintaimu seperti dulu? bagaimana kalau dia telah mencintai orang lain."

"Nggak tuh, aku percaya dengan pacarku. Memangnya kamu merasa seseorang berusaha mengambil pacarku? atau kamulah seseorang itu...?"

"Bela, apa kau akan menemaniku disini?"
Tanya Reyna sambil membawakan air minum untuk Bela, yang juga membuat pembicaraan Bela dan Elma terputus.

"Ia sayang, nggak papa kan...?"

"Nggak lah, aku malah seneng.."

My GirlfriendWhere stories live. Discover now