37. NICO & GEA

58.8K 3.1K 63
                                    

JANGAN ADA SPOILER DI ANTARA KITA!!!
WALAUPUN KALIAN SUDAH BACA, KALAU KALIAN SPOILER LAGI, AKU GETOK YA PALANYA! LAGIPULA ALURNYA BANYAK YANG AKU UBAH! INTINYA JANGAN ADA SPOILER! KALAU MASIH ADA YANG SPOILER AKU GAK AKAN SEGAN-SEGAN BUAT SANTET ONLINE KALIAN:V

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote, komentar, follow, dan rekom!

Happy Reading and Enjoy...

===============

"Aku tidak ingin menjadi orang yang egois. Tapi luka di hatiku butuh waktu untuk sembuh, tidak akan bisa hanya dalam sekejap."

===============

Aksa kini sedang duduk bersandar di atas kasur miliknya. Ia terus memandangi foto Clara yang baru saja di unggah oleh Gea.

Aksa sebenarnya sangat terkejut mengenai fakta tentang Clara dan Chellsea adalah orang yang sama.

Apa mungkin ini yang dimaksud oleh Marsha tempo hari? Atau belum cukup disini rahasia yang di sembunyikan Clara? Aksa juga masih terus terpikir apakah Clara itu Putri? Karena wajah mereka yang sangat mirip.

Apa mungkin Clara, Chellsea, dan Putri adalah orang yang sama?! Apa mungkin?! Jika benar, betapa bodohnya Aksa selama ini!

Tapi Aksa langsung menggelengkan kepalanya, menepis semua pikiran itu. Tak mungkin bahwa Putri, adalah Clara. Karena sifat mereka sangat bertolak belakang walaupun wajah mereka sangat mirip jika terus di perhatikan dari dekat.

Tok tok tok!

Suara pintu kamar yang di ketuk membuyarkan lamunan Aksa. Ia menoleh ke arah pintu dan melihat Arnold sedang berdiri di sana.

"Ada apa?" Tanya Aksa.

"Boleh masuk?"

"Iya."

Arnold pun tersenyum miris, ia tahu ini salahnya. Ia juga tahu kenapa Aksa menjadi mengurung diri di kamar. Sudah seharian ini Aksa tidak keluar kamar sama sekali. Bahkan ia belum makan, dan ia lupa bahwa ia mempunyai penyakit maag.

Arnold duduk di samping Aksa yang terus memperhatikan ponselnya. Arnold dapat melihat foto Clara disana. Segitu besarnya efek Clara dalam hidup Aksa?

Arnold benar-benar semakin merasa bersalah saat ini, sungguh. Kembalinya ia kesini, membuat Adiknya seperti ini. Jika ia tahu akan jadi seperti ini, ia lebih baik tidak akan kembali selamanya.

Dirinya tidak terbiasa melihat raut wajah adiknya yang murung dan selalu menatapnya dengan tatapan datar. Tidak seperti dulu.

"Kamu udah makan belum?" Tanya Arnold. Aksa hanya menggeleng.

"Kenapa belum makan? Kamu lupa kalau kamu punya penyakit maag?" Tanya Arnold sedikit mengomel.

"Aku gak papa," ucap Aksa.

"Kalo gitu Kakak ambilin makan dulu," ucap Arnold.

"Gak usah!" Tolak Aksa mencegah Arnold.

THE SECRET OF CUPU [END]Where stories live. Discover now