THE SECRET OF CUPU [END]

1. CLARA PUTRI

Holla...
Kembali lagi bersama aku😋
Aku publish lagi ya ceritanya😅
Alur sebagian berubah, konflik pun ada sedikit perubahan...
Status, dan kelas pun berubah...
Intinya, disini alurnya aku rubah sebagian...

Happy Reading...

"Baca setidaknya sampai 10 part. Setelah itu, terserah kalian ingin memilih apa. Memilih bertahan sampai kisah berakhir, atau memilih pergi bahkan sebelum kisah di mulai."

APAPUN BISA TERJADI DI SINI, KARENA INI DUNIA HALU, JADI WAJARIN AJA🤣

----------

JANGAN ADA SPOILER DI ANTARA KITA!!!
WALAUPUN KALIAN SUDAH BACA, KALAU KALIAN SPOILER LAGI, AKU GETOK YA PALANYA! LAGIPULA ALURNYA BANYAK YANG AKU UBAH! INTINYA JANGAN ADA SPOILER! KALAU MASIH ADA YANG SPOILER AKU GAK AKAN SEGAN-SEGAN BUAT SANTET ONLINE KALIAN:V

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote, komentar, follow, dan rekom!

Happy Reading and Enjoy...

----------

Seorang gadis yang memakai kacamatanya dengan rambut di kepang dua sedang berjalan di koridor sambil memeluk buku-bukunya.

Banyak orang yang menatapnya jijik karena penampilannya. Bahkan, ia tak mempunyai teman sama sekali di sekolah itu. Ia selalu menjadi bahan bully Kakak kelas, teman seangkatannya, bahkan adik kelasnya sekalipun.

"Si cupu lewat gaes!"

"Idih najis gue lihat dia!"

"Cupu banget jadi orang!"

"Enek gue lihatnya!"

"Masih aja ada anak cupu kaya dia di sekolah ini."

"Tahu tuh! Gak sadar diri banget. Ini kan sekolah modern dan gak ada anak cupu sama sekali. Cuma dia anak cupu di sekolah ini. Buat malu aja, najis!"

"Ahahaha iya. Jangan-jangan dia masuk sini karena Kepala Sekolah kasihan sama dia?"

"Hahaha benar juga! Secara dia kan anak orang miskin!"

"Itu sih udah jelas. Mana ada anak orang kaya penampilannya kaya gitu?!"

"Jijik. Yuk kita pergi dari sini! Banyak virus nya!"

"Yu pergi yuk! Nanti kita semua pada sakit lagi dekat-dekat dia. Iyuuuwwhhh!"

Telinga gadis itu sakit di buatnya. Namun ia telah terbiasa dengan semua ini. Gadis itu bernama Clara Putri  yang biasa di panggil Putri, namun ia selalu di panggil cupu oleh hampir seluruh murid di Sekolah ini.

Dia adalah gadis cupu satu-satunya yang berada di SMA ANTARTIKA.

Putri terus berjalan menyusuri koridor Sekolah menuju kelasnya, yaitu 11 IPA 3 sambil sesekali membetulkan letak kacamatanya.

Sepanjang perjalanan ia selalu mendengar bisik-bisik tak enak. Tapi ia tak akan ambil pusing. Toh, dia juga sudah terbiasa.

Saat tiba di depan pintu kelasnya ternyata pintu kelasnya tertutup. Ia memegang gagang pintu dan mendorongnya. Pintu terbuka dan detik itu juga seember air dingin mengalir membasahi tubuhnya, dan tawa kemenangan penghuni 11 IPA 3 terdengar nyaring di telinganya.