23. EGOIS

59.4K 3.7K 125
                                    

JANGAN ADA SPOILER DI ANTARA KITA!!!
WALAUPUN KALIAN SUDAH BACA, KALAU KALIAN SPOILER LAGI, AKU GETOK YA PALANYA! LAGIPULA ALURNYA BANYAK YANG AKU UBAH! INTINYA JANGAN ADA SPOILER! KALAU MASIH ADA YANG SPOILER AKU GAK AKAN SEGAN-SEGAN BUAT SANTET ONLINE KALIAN:V

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote, komentar, follow, dan rekom!

Happy Reading and Enjoy...

----------

Aksa masih tertidur di kasurnya. Bunyi jam weker yang sedari tadi berbunyi tak ia dengar sama sekali, Aksa seakan menulikan pendengarannya.

Cklek!

Pintu kamar Aksa terbuka dan menampilkan Siska yang sedang berdiri di ambang pintu. Siska berjalan masuk mendekati Aksa yang masih sibuk dengan mimpinya.

"Aksa, bangun Nak," ucap Siska sambil mengelus pipi Aksa lembut berusaha untuk membangunkannya. Bukannya bangun, Aksa malah semakin nyenyak karena belaian di pipinya.

"Aksa bangun! Kamu gak sekolah?" Lagi, Siska masih terus berusaha membangunkan Aksa.

Tangannya mulai berpindah ingin mengacak rambut Aksa. Tapi sebelum tangannya menyentuh rambut Aksa, ada sebuah tangan yang menahannya membuatnya mengurungkan keinginannya. Tangan milik Aksa.

"Jangan sentuh rambutku!" Ucap Aksa penuh penekanan dan menatap Siska dengan tatapan tajam.

Aksa merubah posisi tidurnya menjadi duduk, ia mengacak rambutnya sendiri dengan sangat kasar.

"Keluarlah! Aku ingin mandi," ucap Aksa dingin tanpa menatap ataupun melirik Siska. Hati Siska sakit, sungguh!

"Aksa apa kamu masih marah sama Mami dan Papi?" Tanya Siska lirih, air matanya sudah ada di pelupuk matanya.

"Tidak. Keluarlah! Aku tak ingin melihat air matamu. Aku harus segera bersiap ke Sekolah."

Tanpa menunggu Siska keluar dari kamarnya, Aksa lebih dulu berjalan menuju kamar mandi.

Siska hanya menatap nanar punggung Aksa. Tiba-tiba pandangannya jatuh pada ponsel Aksa yang berada di atas nakas.

Siska berjalan mendekat ke arah nakas dan mengambil ponsel Aksa. Beruntung Siska mengetahui password nya, jadi dengan mudah ia membukanya.

Pertama kali yang Beliau lihat adalah wallpaper dengan foto candid seorang gadis berkacamata dan berkepang dua.

"Jadi dia pacarnya Aksa?" Gumam Siska menilai, dua detik setelah itu senyuman miring terbit di bibirnya.

"Sungguh selera yang rendahan."

Cklek!

Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Aksa yang masih dengan penampilan seperti tadi, sepertinya dia belum mandi.

"Sedang di apakan handphone ku?" Tanya Aksa yang melihat ponselnya berada di genggaman Siska.

"Tidak. Mami hanya ingin melihat wajah pacarmu. Dia sungguh cantik," jawab Siska.

"Letakkan kembali ponselku! Aku tak suka barang pribadiku di sentuh tanpa izin."

"Kenapa? Ini Mami, sayang. Bukan orang lain!" Ucap Siska.

"Sudahlah! Aku malas berdebat! Aku ingin mandi!"

***

"Aksa!" Panggil Arka saat Aksa berjalan melewati ruang makan. Aksa menghentikan langkahnya dan menoleh malas pada Arka.

THE SECRET OF CUPU [END]Where stories live. Discover now