Menjadi mahasiswa farmasi yang super sibuk seolah cobaan yang belum cukup bagi Rama dan kawan-kawannya. Berbagai kejadian misterius terjadi pada orang-orang yang memiliki masalah dengan salah seorang di antara mereka.
Ketika persahabatan diuji oleh...
RamayanaKrissandy~ "Siap ya, semua! Satu ... dua ... Ckrek!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RamayanaKrissandy~ "Otw instagram, kalian aku tag satu-satu, ya! Wajib direpost!"
⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️
Tampaknya, sistem komputer dibangun dengan berpedoman pada struktur tubuh manusia. Bila unit terkecil yang meregulasi seluruh aktivitas kimia-fisika dalam tubuh berupa susunan kode genetik DNA dan RNA, koordinasi dasar dari sistem komputer pun terdiri atas sintaks dan semantik dalam bentuk bahasa pemrogram.
DNA dan RNA diterjemahkan untuk membentuk suatu sifat pada individu, sedangkan bahasa programan diinterpretasikan untuk menciptakan sebuah aplikasi pada komputer. Di mana kesalahan penafsiran pada keduanya dapat menimbulkan keadaan yang disebut cacat.
Kegagalan penafsiran pada DNA dan RNA disebabkan karena mutasi genetik oleh adanya mutagen, sementara galat terjemahan pada bahasa pemrogram diakibatkan oleh bug.
Kekutu atau bug inilah yang sekarang menjadi masalah utama bagi Riva. Kekutu tersebut menciptakan riak, membuat beberapa program tidak berjalan sebagaimana mestinya. Berbagai keluhan dan komplain customer berdatangan, seiring dengan permintaan yang terus menurun.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Riva menopang dagu, matanya yang berair akibat terus terpaku pada monitor setelah sekian lama terasa semakin berat. Ia lalu memijat dahi kemudian bangkit. Lembur seharian ternyata tidak membuatnya bisa bersantai saat tiba di rumah. Riva bahkan belum sempat mengganti pakaian formalnya selepas dari kantor tadi.
Setelah membenahi diri, Riva berjalan lunglai menuju kamar Chelia, moodbooster terbaik yang dimilikinya.
Riva berdiri di ambang pintu yang setengah terbuka, mengintip pada Chelia yang tampak asyik memainkan ponsel. Riva tersenyum, ada perasaan haru di hatinya saat Chelia sesekali tertawa. Entah untuk alasan apa, mungkin karena lelucon Rama lagi.