Special BAB

439 24 2
                                    

[3rd P.O.V]


"Gila ya lo, masuk angin gue nunggu di sini," maki Janvier saat melihat Atha keluar dari balik pagar rumah Soraya.

"Lo ngapain di sini?" tanya Atha heran ketika melihat Janvier duduk di atas motor yang sangat ia kenali milik Airlangga.

"Lo yang ngapain pake ke rumah Soraya segala. Eh muka lo kenapa?" pertanyaan Janvier berubah ketika melihat wajah Atha yang penuh memar. Cahaya dari lampu jalan memperjelas luka di wajah Atha, bahkan pelipisnya mengeluarkan darah yang mengucur ke pipi.

Atha menepis tangan Janvier yang berusaha memegang wajahnya. "Nggak usah pegang-pegang, dasar homo."

"Yeh, udah bonyok juga masih belagu. Kenapa muka lo gue tanya?" Kali ini Janvier bersikap dingin tidak seperti biasanya. Ya selain dia memang benar-benar kedinginan karena tubuhnya hanya dilapis kaos tipis dan kemeja, dia juga penasaran kenapa Atha membiarkan Alana menunggu laki-laki itu tanpa memberi kabar.

"Nanti ajalah ceritanya. Alana udah nung—" perkataan Atha menggantung saat ia melihat mobilnya tidak ada di tempat terakhir ia meninggalkan Alana dan mobilnya. Sementara Janvier masih menunggu Atha melanjutkan perkataannya.

"Loh, mobil gue mana? Alana mana?" tanya Atha yang kini mulai berjalan ke sebrang di mana ia tadi memarkir mobilnya.

Janvier mendengus sebal dan menyalakan mesin motornya. Ia memakai helm dan menghampiri Atha yang berjalan kebingungan.

"Alana udah gue suruh balik pake mobil lo. Udah nih pake helm cepetan," ucap Janvier sambil menyerahkan helm pada Atha.

Atha yang masih kebingungan, ia meraih helm tersebut namun enggan memakainya.

"Kok bisa?" tanya Atha benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi.

"Naik dulu, pake helm lo." Janvier mulai tidak sabar.

"Kenapa, Jan? Jawab buruan, ada apa!?" tanya Atha setelah ia naik ke atas motor.

"Kalo urusan cewek ternyata lo lebih goblok daripada Airlangga ya. Mantan lo banyak selama ini ngapain aja."

"Kok lo jadi maki-maki gue sih?!" Atha menyadari rahangnya ngilu setelah barusan ia berteriak sedikit.

"Lah lo mikir nggak waktu nyuruh Alana nunggu? Lo nunggu gue boker 5 menit aja pake nendang-nendang pintu segala."

"Dia marah yah?"

"Ya pikir weh ku maneh. Kalo lo di posisi dia gimana? Mau dangdutan dua jam di mobil?"

Dan saat itulah Atha mengingat kata-kata Alana yang memintanya untuk tidak terlalu lama karena perempuan itu ada ujian besok.

Accidentally In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang