PROLOG

1.7K 54 1
                                    

Suara alarm mobil menggema di lahan parkir bawah tanah sebuah mall. Bunyi tersebut berasal dari mobil Audi Q7 keluaran terbaru berwarna putih. Seluruh lampunya mengedip menandakan ada sesuatu yang tidak beres.

Seorang lelaki bertubuh tegap menghentikan langkahnya, berbalik dan menatap sumber kegaduhan tersebut. Dan begitu ia menyadari kalau itu berasal dari mobilnya, maka ia segera berlari menuju mobilnya tersebut.

"WHAT THE FUCK!!" Lelaki itu mengumpat kesal melihat kaca spion kirinya pecah dan goresan cukup panjang di badan mobil. Alarm mobil dimatikannya.

Kemudian perhatiannya teralih pada Nissan Juke yang terparkir tidak sempurna di samping kanannya. Belum lagi goresan-goresan di kaca spion mobil tersebut meski tak separah miliknya. Hal tersebut memperkuat dugaannya. Kaca mobilnya gelap sehingga tidak terlihat siapa yang ada di dalam, namun mesinnya masih menyala menandakan masih ada orang di dalam.

Tok.. Tok.. Tok..

Lelaki itu mengetuk kaca mobil Nissan Juke tersebut, "Keluar."

Beberapa detik kemudian pintu mobil tersebut terbuka. Lelaki tersebut menarik napas dalam-dalam begitu seorang gadis berseragam SMA keluar dengan kepala tertunduk.

"BISA BAWA MOBIL NGGAK SIH LO!?" Lelaki tersebut berteriak membuat gadis berseragam SMA di hadapannya tersentak kaget dan menegakkan kepalanya.

"S-sorry." Ucap gadis itu.

"KOK LO GOBLOK BANGET SIH JADI ORANG? PARKIR DOANG NGGAK BECUS."

"B-bukan gitu, aduh. Sorry banget." Air muka gadis tersebut menunjukan kepanikan luar biasa.

"GUE NGGAK MAU TAU YA, LO HARUS TANGGUNG JAWAB!"

"Maaf, dek. Ada apa ya?" Seorang satpam menghampiri kedua muda-mudi tersebut.

"NIH, PARKIR NGGAK BECUS SAMPAI NGEGORES MOBIL GUE, KACA SPION PATAH." Rahang lelaki itu mengeras dan terus menatap gadis itu tajam.

"Diselesaikannya secara damai. Mau di ruang keamanan atau bagaimana?" Tanya si satpam membuat lelaki tersebut memutar bola matanya.

"Nggak usah. Saya mau bicara sama dia aja, berdua." Ucap lelaki tersebut jelas, secara eksplisit meminta si satpam pergi.

"Tolong jangan buat keributan ya dek. Kalo nggak saya bakal panggil polisi. Permisi." Pamit si satpam.

"GIMANA PUN CARANYA LO HARUS TANGGUNG JAWAB." Lagi-lagi lelaki itu mengeraskan suaranya.

"Berapa?" Tanya gadis itu.

"Berapa!? Lo kira gue buka usaha bengkel apa sampe tau kalo kerusakan kayak gini berapa!?"

"Terus gimana dong?" Kini gadis itu menggigit bibir bawahnya.

"Lo yang bawa mobil gue ke bengkel. Pokoknya lo urus, gue nggak mau tau nominalnya berapa. Gua hanya mau nerima kalo mobil gue udah beres lagi."

"Kalo gitu gue panggil montir ke sini buat ambil mobil lo." Ucap gadis itu sambil mengeluarkan ponsel dari saku roknya.

"Nggak!" Lelaki itu menahan gerakan tangan sang gadis, "Lo sendiri yang harus bawa mobil gue ke bengkel."

"Terus mobil gue gimana?" Tanya sang gadis.

"Gue yang bawa, sebagai jaminan lo nggak bakal bawa kabur mobil gue. Mana hp lo?" Ucap lelaki tersebut.

Gadis tersebut menyerahkan ponselnya, dan lelaki itu mengetikkan sesuatu pada ponselnya.

"Gue udah save nomor gue di hp lo. Mana kunci mobil lo."

Dengan terpaksa gadis tersebut menyerahkan kunci mobilnya. Lelaki itu mengambil kunci mobil tersebut dan segera masuk ke dalam mobil Nissan Juke berwarna biru metalik itu. Mesin mobil dinyalakan, sebelum mobil itu melaju, kaca mobil terbuka.

"Kalo sampe lo bawa kabur mobil gue, lo bakal gue cari dan gue nggak akan segan-segan nabrak lo sampe mati." Ucap lelaki tersebut sambil melempar kunci mobil Audi Q7 miliknya dan menatap sang gadis dengan sadis.

Gadis tersebut menelan ludahnya begitu mobil tersebut berlalu dari hadapannya.

Accidentally In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang