EPILOG!! (Special for our Readers!)

Start from the beginning
                                    

"ada apa?" tanya teman disampingnya.

"gadis cantic itu, siapa dia? dia tampak sangat muda tetapi terlihat penting" tanya Hyunjin.

"dia adalah Wakil Kepala Tim di divisi Planning. Ia adalah jenius dari Seoul National University." Jelas staff disebelah Hyunjin.

"apa kau baru lulus dari universitas?" tanya staff itu setelah memperhatikan penampilan rapi Hyunjin. Hyunjin sontak mengangguk cepat.

"berapa umurmu?" tanya staff itu.

"aku? 21 tahun" jawab Hyunjin seadanya.

"dia masih berumur 19 tahun" jelas pria itu.

"apa? bagaimana mungkin?" protes Hyunjin cepat.

"dia lulus dari universitas saat berusia 18 tahun. Ia terlihat muda tapi kau jangan meremehkannya. Dalam 1 tahun ia bisa menjadi Wakil Kepala Tim di Planning Department." Jelas staff tadi.

"jika dia begitu pintar. kenapa Kepala Tim tampaknya tidak suka pada ide-ide yang dipresentasikan?" tanya Hyunjin pelan.

"ini rahasia tapi aku akan memberitahumu karena kau juga akan mencoba bertahan hidup disini." Ujar staff itu kemudian mendekatkan wajahnya ke Hyunjin.

"Manager dan Direktur sangat menyukai ide dan kinerja Wakit Kepala Tim, untuk itu Kepala Tim iri padanya, itulah kenapa ia selalu menekan Wakil Kepala Tim dan memaksakan kehendaknya tak perduli apakah idenya jelek atau akan mengakibatkan kerugian atau tidak" ungkap staff itu.

"benarkah? Keterlaluan sekali dia" ujar Hyunjin tak terima.

"tentu. Wakil Kepala Tim kita selalu berusaha paling keras tapi ia tak pernah mengharapkan apapun selain kehidupan kerja yang tenang" jelas staff itu sembari menggeleng kasihan.

"ku rasa ia terlalu cantik dan cerdas untuk sekedar bekerja di bawah Kepala Tim yang kejam seperti ini" lirih Hyunjin menunduk sembari berpikir.

"hey! Apa kau menyukainya?" tanya staff itu saat mereka keluar dari ruang meeting.

"kata siapa?" tolak Hyunjin cepat.

"kau terus memperhatikannya. Lagipula tidak ada salahnya bagi pria tampan sepertimu menyukanya. Apa kau tahu betapa populernya dia?" pancing staff disebelah Hyunjin dengan senyum iseng diwajahnya.

"tidak tahu. Aku baru saja tiba hari ini, bagaimana aku bisa tahu?" ujar Hyunjin protes.

"dia cantic, tubuhnya indah, sopan, berhati hangat, pria mana yang tidak luluh pada penampilan sepertinya? Terlebih lagi dia sangat Cerdas. Meski banyak pria yang tak menyukai jika wanita lebih cerdas darinya tapi ku rasa ada saja pria yang menyukai wanita cerdas" ungkap staff itu semakin memancing reaksi Hyunjin. Hyunjin hanya mengangguk setuju.

"apa kau sekarang mengakui bahwa kau menyukainya?" pancing staff itu sembari menghalangi langkah HYunjin.

"eo?" Hyunjin terkejut.

"jujur saja!" ujar staff tadi menuntut HYunjin.

"jika aku menyukainya, memangnya kau bisa melakukan apa untukku?" ujar Hyunjin kesal.

"apa yang kedua orang tuamu kerjakan? Apa mereka chaebol ? atau orang politik?" tanya staff itu penasaran.

"kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal ini?" tanya Hyunjin menatap staff yang juga akan menjadi temannya itu.

"jika orang tuamu bukanlah orang politik, atau chaebol. Jangan pernah berpikir untuk mendekatinya." Ujar staff itu.

"kenapa? Apa ia hanya melirik pria kaya?" tanya Hyunjin tak percaya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 14, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Home; My Little PrincessWhere stories live. Discover now