18. Excuse

867 185 19
                                    

.18.

.Eighteen.

.excuse.


"maafkan aku. Ada beberapa masalah di Paris sehingga mengharuskanku kembali. Aku akan membiarkan orang lain mengurus perkembangan bisnisku disini. Halmeonie, aku juga berencana membawamu bersamaku ke Paris. Kali ini, aku tidak akan kembali ke Korea Selatan lagi. Untuk itu . . "

"Oh Sehun" suara lembut neneknya berhasil membuat Sehun berhenti bicara.

"apa itu? yang membuatmu melarikan diri?" tanya nenek Sehun pelan.

Kini kedua orang itu tengah bicara empat mata di ruang keluarga. Sehun tersenyum hambar dan menggeleng cepat. Ia melirik ke sekitarnya dengan tak tentu arah.

"aku hanya merasa asing disini. Seperti bukan tempatku dilahirkan. Itu saja" jelas Sehun.

"lalu bagaimana dengan gadis itu?" tanya nenek Sehun.

"gadis itu? dia . . "

"aku ingin menghindarinya sebanyak yang ku bisa halmeonie"

"tidak ada hubungannya dengan kepulanganku ke Paris" jelas Sehun dengan menatap mata neneknya penuh keyakinan.

"kau serius nak?" tanya nenek Sehun dengan mata sayu dan wajah keriput yang memperlihatkan ekspresi sedihnya.

"nae" jawab Sehun sebisanya. Ia menatap neneknya dengan raut tegas diwajah tampan yang tampak mulai memudar ditelan usia.

"baiklah. Jika itu yang kau inginkan, mari kita pergi ke Paris." Ucap nenek Sehun begitu saja.

"baiklah. Kita akan berangkat besok pagi halmeonie" ucap Sehun.

"baiklah. Selama itu membuat cucuku bahagia. Aku akan menuruti segala ucapannya" ungkap nenek Sehun.

Nenek Sehun bukannya tak paham. ia dapat melihat luka tersirat diwajah cucunya. Ia hanya tak punya keberanian untuk mengatakannya. Ia tak ingin cucunya justru terbelenggu dalam luka itu jika ia menetap terlalu lama disini.

-Home; My little princess-

Suzy bangun dari tidurnya, ia mengucek matanya pelan. Ini sudah hampir sebulan setelah kejadian itu dan Taehyung sudah sembuh sejak beberapa hari yang lalu. Suzy keluar dari kamarnya, ia menemukan sebuah mawar putih diatas mejanya.

Suzy tersentak, ia menyadari sesuatu. Selama kurang lebih sebulan ia tidak menghubungi pria itu. Suzy lantas meraih mawar putih itu berharap mawar itu adalah pemberian ahjussie-nya.

Suzy membaca tulisan disana. Tulisan singkat itu berhasil memudarkan senyuman diwajahnya. Sejak ia dapat membaca nama –Kai- disana, ia menghembuskan napasnya kecewa.

Suzy keluar dari kamarnya. Ia tersentak ketika telepon rumahnya bordering. Suzy segera mengangkatnya, taka da orang sama sekali dirumahnya di jam seperti ini. Suzy mengangkatnya cepat.

"hallo?" sapa Suzy"

"Suzy-ya. Kenapa kau lama sekali mengangkat telepon! ponselmu mana? Apa kau menonaktifkannya?" kesal Kai dari seberang telepon.

"nae. kenapa kau heboh sekali?" tanya Suzy heran.

"Naeun! Sekarang dia ada rumah sakit." Ujar Kai.

"mwo?! Kenapa? Ada apa dengannya?" tanya Suzy terkejut dan mulai panic.

"ia mencoba bunuh diri dari lantai 3 rumahnya. Ia justru berakhir pendarahan, hasil pemeriksaan belum keluar tapi ia sedang di operasi karena patah kaki" ungkap Kai.

Home; My Little PrincessWhere stories live. Discover now