36. I Miss Him

1K 162 21
                                    

.36.

.Thirty Six.

.I Miss Him.


               Malam hari itu, jam sudah menunjukkan pukul 20.00 malam, Sehun tampak baru saja selesai mandi. Sehun keluar dari toilet dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Sehun mengeringkan rambutnya yang basah dengan telaten, seperti terbiasa mengeringkan rambutnya seorang diri.

Tak lama terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Sehun lantas menoleh dan melangkah menuju pintunya. Sehun menarik ganggang pintu miliknya dengan perlahan. Sehun sedikit terkejut ketika menemukan Suzy berdiri didepan kamarnya.

"Suzy-ya" ucap Sehun sedikit tergelak menyadari Suzy yang sudah berdiri disana dengan piyama kebesaran yang memang ia sediakan untuk gadis itu, di tangannya tampak dua buah gelas kaki tinggi dan sebotol red wine.

"boleh aku masuk?" tanya Suzy menatap Sehun dengan tatapan ragu.

"eo?" seakan tak siap, Sehun kembali dibuat terkejut. Sehun sontak membuka pintunya lebar sebelum otaknya sempat berpikir jernih.

"nae" jawab Sehun otomatis. Suzy tersenyum kecil dan melangkah masuk.

Sehun langsung menutup pintu, Sehun yang menyadarii dirinya hanya mengenakan handuk langsung melangkah menuju dress room miliknya.

"tunggu sebentar" ujar Sehun.

Sehun masuk ke dalam dress room, ia memakai pakaian tidurnya yang berupa kaos lengan t uke dan celana training t uke berwarna abu-abu dengan garis putih di pinggirnya.

Sehun mendekati Suzy yang memilih duduk di lantai sembari menyandar di sisi ranjang yang biasa Sehun tempati. Sehun menatap Suzy yang menuangkan Red Wine ke dua gelas yang tadi ia bawa masuk.

"apakah ibu dan ayahmu tahu kau ada disini?" tanya Sehun menatap Suzy ingin tahu.

"tidak" jawab Suzy seadanya.

"ada apa? kenapa tiba-tiba kau kemari?" tanya Sehun penuh tanya.

"aku hanya ingin minum denganmu, apa tak boleh?" tanya Suzy menatap Sehun penuh arti.

"eo?" Sehun tergelak.

"cheers" ujar Suzy sembari mengangkat gelasnya kea rah Sehun. Sehun meraih gelas yang Suzy letakkan di dekatnya dan mengangkatnya untuk menyambut gelas Suzy.

Setelah suara dentingan kecil itu Sehun meneguk wine-nya dengan hati-hati. Suzy meletakkan red-wine miliknya ke lantai dengan hati-hati. Sedetik kemudian Suzy menatap Sehun ragu, namun kemudian ia kembali menunduk.

"ku dengar kau mengembalikan posisi ayahku. Terima kasih" ucap Suzy lembut.

"darimana kau mendengar hal itu?" tanya Sehun. Ada yang janggal, biasanya gadis itu akan menyebutnya sebagai ahjussie tapi ada apa dengan Suzy yang ia lihat hari ini?

"kenapa? Apa kau ingin bertanya kenapa aku tak lagi memanggilmu ahjussie?" tanya Suzy seakan bisa membaca pikiran Sehun. Sehun meneguk salivanya kemudian melirik ke samping merasa tak nyaman di tatap seintens itu oleh Suzy.

"Suzy-ya, jika kau tak nyaman dengan memanggilku seperti itu. Kau bisa terus memanggilku ahjussie saja. Ku rasa aku lebih merasa ada ketulusan disana" ujar Sehun tanpa menatap Suzy.

"ahjussie, jika aku memanggilmu seperti itu. Bukankah orang-orang akan menertawaimu?" ujar Suzy menatap Sehun yakin.

"aku tak akan membiarkan mereka menertawaiku" kini mata Sehun menatap Suzy intens. Suzy terdiam seribu Bahasa mendapatkan tatapan intens itu dari Sehun.

Home; My Little PrincessDär berättelser lever. Upptäck nu