26 - masih di Bandung

1.5K 109 2
                                    

Rabu pagi pukul 8, (Namakamu) datang ke rumah nenek Mirna untuk menemui Iqbaal. Sampai di depan rumah nenek Mirna, (Namakamu) hendak akan mengucapkan salam namun pintu tiba-tiba terbuka dan Iqbaal yang keluar dari rumah.

"Kamu udah disini aja, baru aja aku mau jemput kamu" ujar Iqbaal.

"Kelamaan, aku udah rindu"

"Di jalan pasti natap langit terus dong?" tanya Iqbaal.

"Iya kan ada kamu yang lagi tersenyum"

Iqbaal pun tersenyum.

"Eh... Kata kamu aku dapet tugas, emang tugas apa sih?" tanya (Namakamu) penasaran.

"Ada tugas dari ayah"

"Tugas apa?"

"Ayo Bella, kamu harus mau. Cuma sekali doang" suara ayah Iqbaal dari dalam.

Lalu ayah Iqbaal keluar dengan adiknya Iqbaal. Herry memaksa adiknya Iqbaal yaitu Bella untuk membantu memeras susu sapi supaya Bella bisa belajar dan bisa merawat sapi dengan baik.

"Assalamualaikum ayah" sapa (Namakamu), ya (Namakamu) sudah benar-benar akrab dengan ayahnya Iqbaal.

"Eh (Namakamu), Waalaikumsalam" sahut Herry.

"Yah ayo cepetan" pinta Iqbaal.

"Bentar ini adek kamu nya gak mau" ucap ayahnya Iqbaal.

"Bella, ayo ini juga kan nanti kita yang bakal terusin perternakan sapi"

(Namakamu) terkejut ternyata tugas nya adalah ke perternakan sapi sementara (Namakamu) sangat takut dengan sapi.

"Ya udah deh, ayo ayah" ajak Bella dan ia pun pergi terlebih dahulu.

"Duluan ya, Iqbaal, (Namakamu)" pamit ayahnya Iqbaal.

"Iya ayah" sahut Iqbaal dan (Namakamu).

Ayahnya Iqbaal tersenyum terlebih dahulu kepada mereka berdua sebelum pergi.

"Iqbaal, aku gak mau ternak sapi" lirih (Namakamu).

"Kenapa, takut?"

"Iya, kamu kan pasti tau kalo aku emang takut sama sapi"

"Justru itu, sekarang aku mau buktiin ke kamu kalo sapi itu gak bakal ngapa-ngapain kamu. Sapi nenek aku baik-baik kok. Udah jinak" jelas Iqbaal.

"Tapi aku gak mau baal" (Namakamu) tetap pada pendiriannya.

"Ayo, kamu harus belajar. Itu Bella aja mau masa kamu enggak"

"Aku takut"

"Ada aku, udah ayo"

"Ya udah deh"

-langitbiru-

Iqbaal sedang memilih sapi untuk di olah namun (Namakamu) dari tadi terus saja di belakang Iqbaal.

"Sini (nam), di samping aku" ucap Iqbaal.

"Gak mau, takut" tolak (Namakamu).

"(Nam) sapi nya gak bakalan gigit kok, sini ntar kamu dikira babu aku lagi sama pekerja lain"

(Namakamu) cemberut lalu ia pun berjalan di samping Iqbaal. Baru saja beberapa langkah lalu...

MOUU...

"IQBAAL" teriak (Namakamu) sambil memeluk erat Iqbaal sementara Iqbaal malah tertawa kecil melihat tingkah gadisnya itu.

"(Nam) sapi itu cuma bersuara, dia gak gigit kamu" kata Iqbaal menangkan (Namakamu) dan juga tertawa.

iqbaal || IDRDonde viven las historias. Descúbrelo ahora