25 - Bandung

1.5K 108 0
                                    

(Namakamu) terbangun dari tidur nya. (Namakamu) kelelahan setelah beberapa jam berada di mobil untuk ke rumah nenek dan kakek dari ayahnya yang berada di Bandung di jalan buah batu.

(Namakamu) pun melakukan rutinitas setiap pagi nya lalu ia pun turun ke bawah untuk sarapan dengan keluarganya.

"(Namakamu)" panggil Sri---nenek (Namakamu).

"Iya nek?" sahut (Namakamu).

"Kamu teh masih inget kan arah nya rumah nenek nya si Ale, cucu nya nenek Mirna?" tanya nenek Sri.

(Namakamu) mengingat-ngingat kembali. "Tau nek, emang kenapa?"

"Nah kamu teh kaditu atuh, emang kamu teh heunteu kangen kitu sama nenek Mirna. Sama Ale juga?"

"Kangen sih nek, tapi kan Ale sekarang pasti udah besar. Aku gak tau nek. Sejak kecil Ale kan udah pindah"

"Ale pasti kesini, liburan kamari oge Ale kesini ke rumah nenek. Iya kan kek" 

"Muhun nek" jawab kakek Mirza---kakeknya (Namakamu).

"Ya udah deh nek, kek. Aku kesana deh sekalian silatuhrami sama nenek Mirna"

"Nanti bilangin ya (nam), salam dari ayah sama bunda yah" ucap Angel.

"Iya bunda"

-langitbiru-

(Namakamu) sedang dalam perjalanan untuk ke rumah nenek Mirna dengan membawa sekeranjang buah mangga, ia juga sangat merindukan nenek Mirna. Nenek Mirna itu sahabat neneknya (Namakamu) dari kecil dan sampai sekarang.

(Namakamu) juga sebenarnya kangen dengan cucu nya nenek Mirna yang selalu (Namakamu) panggil Ale karena (Namakamu) dulu kesusahan menyebutkan nama aslinya dan juga neneknya (Namakamu) juga sering menyebutnya Ale daripada nama aslinya. (Namakamu) ingin memberitahu Iqbaal kalo dirinya mau ke rumah nenek Mirna dan bertemu cucu laki-laki satu-satunya. Ah tapi belum tentu juga cucu nya nenek Mirna liburan kesini siapa tau liburan ke tempat lain.

Nanti saja kalo memang Ale ada di rumah nenek Mirna. (Namakamu) akan langsung mengirim pesan kepada Iqbaal. Mau bagaimana pun keadaan mereka, mereka harus saling memberi kabar.

Sampailah (Namakamu) di rumah nenek Mirna. (Namakamu) tersenyum, semuanya masih sama seperti dulu. Sebelum (Namakamu) pindah ke Jakarta rumah nenek Mirna seperti ini hanya beberapa ada yang di ganti.

"Assalamualaikum, nek, nenek Mirna"
Beberapa detik kemudian pintu terbuka, (Namakamu) terkejut dengan siapa yang membuka pintu ternyata itu adalah Iqbaal.

"Iqbaal" guman (Namakamu) tak percaya.

"(Namakamu). Kamu kok ada disini, kamu ngikutin aku yah?" tanya Iqbaal.

"Ih enggak, aku kesini mau ketemu sama nenek Mirna" jawab (Namakamu).

"Ketemu nenek aku?" Iqbaal bingung.

"Saha le?" suara nenek Mirna.

"Le?" batin (Namakamu).

"Le siapa?" tanya nenek Mirna, nenek Mirna pun menatap (Namakamu) lalu tersenyum, ''eh kamu (Namakamu), akhirnya kamu teh kesini juga" seru nenek Mirna.

"Iya nek, aku kangen sama nenek. Ada salam juga dari ayah sama bunda'' ujar (Namakamu).

"Mereka kesini juga? sudah lama kalian gak kesini, oh ya le ini..." ucapan nenek Mirna terpotong karena bunda nya Iqbaal datang.

"Loh (Namakamu) kok ada disini?" tanya bundanya Iqbaal.

"Lagi liburan bunda" jawab (Namakamu).

"Kalian udah saling kenal?" nenek Mirna bertanya.

iqbaal || IDRWhere stories live. Discover now