20 - penjelasan

2K 123 0
                                    

Malam hari tiba, keluarga (Namakamu) baru saja datang ke rumah sakit dan (Namakamu) belum juga sadar dari pingsan nya. Kata dokter (Namakamu) demam tinggi mungkin karena kedinginan.

"Iqbaal" panggil bundanya (Namakamu), Angel.

"Tante" Iqbaal berdiri lalu menyalimi tangan bundanya (Namakamu), ayahnya (Namakamu) dan kepada Bastian hanya berjabat tangan saja.

"Kamu kenapa baal?" tanya Rudy.

"Intinya saya kecelakaan om dan maaf saya berbohong kalo saya pergi ke Bandung karena saya tidak ingin melihat (Namakamu) sedih om" jawab Iqbaal.

"Tapi sekarang keadaan kamu baik-baik aja kan baal?" Angel bertanya.

"Iya tante, alhamdulillah" sahut Iqbaal.

"Kamu memang laki-laki yang baik, kamu memang pantas menjadi pendamping (Namakamu) nanti" ujar ayahnya (Namakamu).

"Terima kasih om"

"Siapa orang jahat yang membuat (Namakamu) masuk rumah sakit seperti ini baal?" tanya Rudy.

"Temen sekolah, om" jawab Iqbaal.

"Pasti orang yang dulu (Namakamu) ceritakan itu, bener kan baal?"

"Iya om"

"Om akan laporkan dia ke kepala sekolah, dia sudah kelewatan"

"Jangan om. (Namakamu) bilang jangan di tegur, kalo dia semakin di tegur, dia akan semakin menyakiti (Namakamu) nantinya"

"Ya sudah om ikut kamu saja tapi kalau orang itu menyakiti (Namakamu) lagi, om gak akan segan-segan buat laporkan dia ke kepala sekolah dan keluarganya bahwa perlakuannya itu sangat tidak baik dan membahayakan orang"

"Sepemikiran om"

"Iqbaal bagaimana keadaan (Namakamu) gak luka parah kan baal?" tanya Angel.

"Enggak tante cuma (Namakamu) demam tinggi dan belum sadarkan diri sampe sekarang" sahut Iqbaal.

"Tapi kami bisa kan menjenguk (Namakamu) ke dalam?"

"Tentu. Kalo tante, om, sama bang Bastian mau menjenguk (Namakamu) silakan"

"Iya baal, kalo begitu kami masuk ke dalam duluan"

"Iya tante"

Keluarga (Namakamu) pun masuk ke dalam ruangan (Namakamu) dan Iqbaal duduk kembali di samping bunda nya.

"Kamu deket banget sama ayah dan bunda nya (Namakamu) dan juga kakak nya (Namakamu). Udah di restuin sama keluarga nya (Namakamu) ya?" bundanya Iqbaal bertanya sambil menatap Iqbaal.

"Iya bunda. Iqbaal kan sering main ke rumah (Namakamu), gak sering-sering banget sih bunda" sahut Iqbaal. "Jadi rindu ayah" lanjut Iqbaal.

"Sabar baal, ayah sama adik kamu sebentar lagi pulang kan udah mau liburan"

"Iya bunda"

"Kalo udah ada ayah, (Namakamu) sering-sering ajak ke rumah ya biar cepet akrab kaya kamu tadi sama keluarga (Namakamu)"

"Iya bunda pasti"

Iqbaal dan Rike menunggu keluarga (Namakamu) kembali dari ruangan (Namakamu). Setelah beberapa menit kemudian keluarga (Namakamu) pun keluar.

"Tante gimana, (Namakamu) nya udah sadar?" tanya Iqbaal.

"Udah, dia nyariin kamu tuh. Cepetan kamu ke dalam, rindu katanya" jawab Angel.

"Hehe, Iya tante" Iqbaal pun segera masuk ke dalam.

Di dalam (Namakamu) sudah sadar ia tersenyum melihat Iqbaal berjalan ke arah nya tapi (Namakamu) mengernyitkan dahinya, kenapa Iqbaal memakai pakaian rumah sakit seperti dirinya dan juga ada beberapa pembalut luka di kening dan tangannya.

iqbaal || IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang