19 - bertemu kembali

1.8K 130 0
                                    

Bel tanda istirahat telah berbunyi, (Namakamu) sempat ke kantin untuk membeli roti dan air minum namun ia tidak memakannya di kantin melainkan di perpustakaan.

Perpustakaan itu sepi tidak ada orang. (Namakamu) memilih di perpustakaan karena di perpustakaan (Namakamu) bisa tenang dulu dari rindunya pada kekasihnya, Iqbaal.

Dua hari tanpa Iqbaal membuat (Namakamu) kadang murung, melamun dan galau pasal nya Iqbaal tidak mengabari nya. Coba aja kalau Iqbaal ada kabar mungkin (Namakamu) tidak seperti ini sekarang. (Namakamu) sangat mencintai dan menyayangi Iqbaal seperti (Namakamu) mencintai dan menyayangi keluarganya pantas dia merasa kehilangan dan merasa ada kekurangan di hidupnya.

Iqbaal, cowok itu tak pernah mengasih kabar lagi kepada (Namakamu). (Namakamu) sangat kesal namun ia juga khawatir dan cemas entahlah kesal, khawatir, cemas dan rindu menjadi satu.

(Namakamu) memilih buku novel setelah mendapat buku yang menurut nya menarik (Namakamu) langsung duduk kembali di kursi dan membaca novel tersebut.

(Namakamu) kaget dengan gebrakan meja yang sengaja di gebrak oleh seseorang. (Namakamu) menatap orang itu lalu ia menghembuskan napas kasar dan berdiri berhadapan dengan orang itu.

"Mau apa lagi lo?" tanya (Namakamu) dengan ketus pada Keisya---orang yang menggebrak meja.

"Kasihan, Iqbaal nya gak ada jadi nya galau terus nih" sahut Keisya menyindir.

"Gue cuma butuh ketenangan" ujar (Namakamu).

"Oh ya?" Keisya tersenyum miring kepada (Namakamu). "Sinta, Dina cepat bawa dia ke toilet" perintah Keisya.

"Siap, kei" sahut Dina dan Sinta menjalankan perintah dari Keisya.

-langitbiru-

Di toilet (Namakamu) langsung di jatuhkan sehingga (Namakamu) terjatuh ke lantai, Keisya mendekati (Namakamu) dengan membungkukkan badannya sedikit.

"Lo masih inget kan kata-kata gue? Kalo lo masih deketin Iqbaal lo masih berurusan dengan gue" cakap Keisya.

"Gue sekarang pacarnya, gak mungkin gue jauhin Iqbaal" ujar (Namakamu) sedikit membentak pada Keisya.

"Lo masih deketin dia, lo masih berurusan dengan gue (Namakamu). Putusin Iqbaal sekarang juga atau gue bakal bikin lo lebih menderita dari ini (Namakamu)"

"Gue gak akan pernah putusin Iqbaal, dia milik gue dan selamanya akan tetap menjadi milik gue" (Namakamu) meniru kata-kata dari Iqbaal entah kenapa (Namakamu) jadi mengatakan seperti itu.

Efek rindu memang besar. Membuat semua orang menangis dan tak tenang jika tidak bertemu dan juga ingin cepat-cepat bertemu dengan seseorang yang dirindukan itu.

Keisya membawa satu gayung air lalu langsung mengguyur (Namakamu) dan diikuti oleh Sinta dan Dina. (Namakamu) hanya diam, memejamkan matanya lalu membiarkan mereka mengguyur dirinya sesuka hati mereka.

(Namakamu) tidak perduli kalo resikonya ia akan masuk angin atau deman. Malah (Namakamu) senang kalo tidak sekolah karena tidak ada Iqbaal. Tapi (Namakamu) juga tau, sekolah itu bukan tempat berpacaran. Hanya saja (Namakamu) ingin tenang sehari saja.

"Lemah juga lo kalo gak ada Iqbaal" sindir Keisya lalu melempar gayung itu secara asal.

Keisya tersenyum jahat lalu Keisya dan geng nya balik badan hendak mau pergi meninggalkan (Namakamu) disana.

"Raja humoris lebih memilih ratu yang menurut nya pantas dan dia membenci ratu bully yang menurutnya gak berguna" kata (Namakamu) seolah menyindir Keisya.

iqbaal || IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang