15. Something New

25 1 3
                                    

Setelah liburan waktu itu, komunikasi mereka mulai merenggang. Mereka sibuk mencari universitas.

Tahun berganti.

Pertemuan terakhir adalah tiga tahun yang lalu. Di kala gerimis senja di bandara.

Semester satu sampai lima mereka lewati dengan sendiri tanpa ada sahabat yang selalu menemani, tanpa tahu di mana mereka saat ini. Pada tanggal 15 Januari, Hanifah memutuskan untuk membuka obrolan di grup yang bisa dibilang sudah tidak aktif selama hampir tiga tahun itu.

Tela Pendhem Group

Hanifah : Hai guys! Wassup! Lama banget gak ketemu, pasti kalian kangen sama cerewet ku yaa..

Mita : Haaii juga… iih PD amat sih, rasanya sepi selama kuliah gak bareng sama kalian :(

Aufa :  Miss u so much girls…

Andin : Miss U……………

Hanifah : Bella nomernya dh gk aktif ya

Aura  :  Hayyy… btw, kalian lanjut kemana guys ?

Anggi : Dihati mu baby…
(tak ada respon dari mereka)

Aura : Just read doang!!!  Jawab dong… ihh kesel deh

Percakapan itu terhenti di Aura, tak ada yang mau merespon. Tak ada yang mau membuka teka-teki yang selama ini masih menjadi misteri. Tapi dalam hati mereka sama, ingin memberi tahu tapi ragu.

Setelah beberapa hari, mereka tak saling mengabari lagi. Mungkin mereka fokus dalam menjalani kuliah. Setiap sore terasa sepi, biasanya mereka melihat senja di rooftop rumah Mita, sedangkan selama ini mereka melihat senja dalam kesendirian, dilingkupi rasa rindu yang tak mampu diungkapkan.

Senja yang berbeda.

Tela Pendhem Group

Mita : Guys, sebenernya aku mau tanya, tapi kalian harus jawab yaa..

Aura : Hmm..

Mita : Kalian lanjut dimana?

Hanifah : Kasih tau gk yaa…

Mita : Aku tanya beneran…

Aufa : Alhamdulillah aku kuliah di California, USA. Dah kan? Sekarang giliran kalian.

Andin : WOW… me too

Hanifah : (2)

Aura : (3)

Anggi : (99999)

Mita : Alhamdulillah I’m so proud of you… Kok bisa samaan sih, tapi kita kok gak pernah ketemu yaa..

Hanifah : Udah cuma tanya itu aja? Kurang kerjaan…

Mita : Jangan off dulu, kalo gitu ayo kita ketemuan di CoHo, jam 16.15 yaa

Aufa : OK! (mewakili semua)

Sore yang ditunggu akhirnya tiba.
Mereka semua sudah berkumpul di kafe tersebut, tapi ada salah satu dari mereka belum datang.

“Ini mana sih yang ngajak malah belum dateng,” kesal Aura mengingat kelakuan sahabatnya yang sama sekali tidak berubah. Tidak on time.

Sembari menunggu Mita datang, mereka mengobrol, banyak bahan yang mereka obrolkan. Tak seperti kebanyakan orang yang canggung saat pertama kali bertemu setelah sekian lama berpisah, mereka justru heboh dan melupakan rasa malu mereka.

Melepas Kau Senja Where stories live. Discover now