12🦊 POSITIF

2.5K 254 58
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote dan tinggalkan komen yahh🖤

***

Dua hari ini Anna mulai beraktivitas seperti biasanya. Dua hari ini pula Ali tak berhenti menyakitinya dengan kata-kata kasar cowok itu, dan dua hari ini pula ia merasa ada yang aneh pada dirinya.

Terlebih ketika melihat Ali yang seperti biasa-bercumbu dengan Airin dan Jane di lorong sekolah atau tempat sepi yang biasa tak di lewati Guru.

Ia bingung, seharusnya hal itu sudah biasa karena hal tersebut bukan sekali bahkan dua kali ia mendengar bahkan melihat Ali dengan cewek-cewek itu tapi mengapa dua hari belakangan ini ketika ia melihat itu air matanya langsung jatuh? Matanya memanas, dadanya terasa semakin sakit dan, rasa kecewanya semakin naik membeludak pada cowok itu. Ini aneh dan ia bingung apa yang terjadi pada dirinya sendiri tapi ia selalu berpikir dengan positif.

Selalu saja ia ingin mendekat lalu menghentikan itu semua tetapi selalu dan selalu gagal karena kedua sahabatnya yang mengatakan itu tidaklah penting dan ia harus dengan segera memutuskan hubungannya dengan Ali sebelum cowok itu menyakitinya semakin dalam.

Bukankah Ali sudah melakukan hal itu padanya? Apakah maksud Watty dan Kinan ada kenyataan yang lebih menyakitkan lagi akan terjadi jika ia masih mempertahankan hubungan mereka?

Ini membuatnya bingung, ia ingin bertanya tapi Kinan selalu memberikan jawaban yang sama.

Ia pikir kata-kata Ali malam dan kejadian di dalam mobil hari itu benar-benar terjadi namun, cowok itu kembali menyakitinya. Hah, ia benar-benar bodoh karena lagi-lagi termakan omongan cowok itu.

"Lo ngelamun lagi, An." Protes Watty sedikit kesal yang lagi-lagi mendapati sahabatnya melamun saat ia tengah bercerita panjang lebar.

Anna menoleh terkejut, meringis ketika melihat tatapan kesal dari sahabatnya.

"Sorry, aku tadi——"

"Gapapa, gue paham kok. Buruan." sentak Watty sedikit galak.

Anna mengangguk, menegakkan tubuh berniat mengikuti Watty namun suara Kinan membuatnya mengurungkan niat.

"Gue udah berapa kali ngomong ke lo Jane hah? Berhenti usik sahabat gue sebelum lo gue bikin patah beneran!"

Siswa-siswi yang tengah menikmati makan siang mereka di kantin meringis ngeri mendengar itu. Jelas mereka tau siapa itu Kinan. Salah satu murid yang berani melawan bahkan menampar siapa itu si badboy berengsek menurut Kinan Cs, siapa lagi kalau bukan Ali kekasih Anna.

Menurut mereka bukan hanya Ali, Kinan juga adalah orang yang sangat tak suka dengan Jane sepupunya sendiri dan si wakil ketua OSIS SMA SAKURA yakni Airin yang selalu seperti lalat menempel pada Ali jika cowok itu tak bersama Jane.

Jane mendengus, ia tak akan berhenti mengusik Anna sebelum Anna memutuskan hubungan dengan Ali dan menyuruh Ali mengakuinya sebagai kekasih cowok itu pada semua orang.

"Lo bisa nggak sih nggak usah ikut campur? Ini urusan gue sama——"

"Urusan Anna urusan gue juga, sialan!" Potong Kinan yang kini sangat emosi. Ya, ia memang harus memakai emosi agar Jane berhenti atau setidaknya pergi.

Seketika suasana kantin menjadi hening. Mereka menahan napas saat melihat raut muka Kinan yang terlihat benar-benar marah. Jane sih, nakal.

Melihat raut muka Kinan yang terlihat emosi tangan Jane terkepal kuat. Mengalihkan pandangan kearah Anna yang menatapnya tatapan mata Jane menajam. Tanpa membalas Jane membalikkan tubuhnya, berjalan meninggalkan kantin bersama kedua temannya yang mengikutinya dari belakang.

ALIANDOOnde histórias criam vida. Descubra agora