35. LMLY (Arga Egois)

92.8K 4.6K 259
                                    

Faizha terdiam memikirkan itu semua. Apa dirinya terlalu egois dan lupa akan anaknya. Apa dia terlalu mementingkan sakit hatinya dan malah memperkacau semuanya. Tapi entah kenapa emosi Faizha memuncak begitu saja. Bisa di bilang ini adalah luapan emosinya setelah sekilan lama memendam semuanya sendiri. Apa dia harus mengikhlaskan hatinya?.

Faizha kembali membenarkan posisi tidurnya, merebahkan kembali dan membelakangi Arga yang tengah menatapnya sendu. Arga hanya terdiam melihat Faizha yang kembali tenang dan tertidur.

***

Faizha mengerjapkan matanya tanganya terasa di denggam kuat. Mata Faizha perlahan mengeok kearah tanganya dan mendapati Arga tenagah menggengam tanganya sambil terlelap tidur.

Faizha yang melihat itupun terenyuh. Apa Arga benar-benar mencemaskanya. Apa benar semua yang Arga ucapkan karna Arga benar mencintainya. Tapi semua ini. Kenyataan seolah bertolak belakang dengan apa yang Arga katakan. Tapi jujur Faizha melihat mata Arga tak ada kebohongan di sana dan hanya tersirat kesedihan dan penyesalan di netra hitam itu.

Perlahan terasa pergerakan dari Arga. Arga terbangun dan netra itu tepat menatap kearah netra Faizha. Faizha dan Arga sama keduanya terdiam saling memandang dan mengunci. Sama antara keduanya ada rindu yang mendalam hanya saja salah satu terlalu kekeh dengan benteng yang di bangunya.

"Zha," pangil Arga. Faizha perlahan tersenyum tipis dan menatap Arga sendu.

"Maafkan Izha. Izha terlalu egois." Faizha tertunduk. Pelahan Arga duduk di ranjang Faizha dan memeluk Faizha kuat.

"Bukan Salah Izha. Ini salah mas." Arga semakin merengkuh tubuh Faizha dalam pelukanya.

"Faizha sadar mas. Izha udah sadar. Izha nggak boleh egois." Faizha semakin menenggelamkan wajahnya di celekuk leher Arga. "Izha akan berusaha ikhlas sekarang," lirih Faizha. Terdengar suara Faizha menyiratkan kepiluan yang mendalam. Sedang Arga hanya menggeleng.

"Nggak Izha. Nggak." Suara Arga terdengar tak ikhlas. Arga tak ikhlas jika ada sesuatu yang akan memisahkanya dari Faizha. Walau Arga sadar itu hampir terjadi karna dirinya.

"Mas tolong. Izha nggak akan egois kok. Tapi tolong mas." Faizha memohon. Dan Arga terus menggeleng kecil.

"Sekarang mau Izha apa?" Tanya Arga lembut. Faizha terdiam beberapa saat pikiranya melayang-langyang. Faizha menarik nafasnya dalam. Teringat akan perkataan abinya dulu.

'Jangan mengambil keputusan jika sedang bahagia atau besedih, karna itu akan menjatuhkanmu'

Faizha jadi ingat kata-kata Abinya dulu. Kini Faizha tak mau lagi salah bertindak karna itu akan berdampak untuk kehidupanya selanjutnya. Faizha coba berfikir mengambil titik tengah dari semua ini.

"Mas tolong jelasin semuanya sama Izha. Walau Izha udah tau kenyataanya dari mulut Erina," ucap Faizha lirih.

Arga terdiam beberapa saat sampai Arga menarik nafas dalam.

"Semua yang di katakan Erina memang benar Zha," Ucap Arga sambil terunduk lesu.

Faizha menarik nafasnya dalam. Perlahan netranya menatap Arga yang sedang tertuntuk. Jika di tanya bagaiman persaan Faizha saat ini. Rasanya kacau. Seperti gelas yang tadinya pecah kemudian di satukan lagi dengan lem walau retaknya itu masih terlihat dan kini gelas itu kembali menjadi serpihan-serpihan yang kapan saja bisa melukai siapapun. Tapi lagi-lagi Faizha mengontrolnya.

Let Me Love You (Complete✔)Onde histórias criam vida. Descubra agora