"Iya lah, biar gampang paham juga."
"Kenapa sih lo peduli banget sama dia? Giliran gue di cuekin." tutur Dio membuat Vira tersenyum singkat, kenapa cowok itu sangat menggemaskan kalau sedang cemburu? Eh... Memangnya Dio sedang cemburu ya? Ingat! Jangan berharap lebih, Vira kan masih candaan di hidupnya.
"Ini kan tugas dari bu Yanti. Jadi, mau nggak mau aku harus nurut." jawabnya yang memang ingin segera tugas ini selesai dan kembali hidup bebas seperti semula.
"Tapi tetep aja lo harus pikirin diri lo sendiri, jangan peduli terus sama dia!" ujar Dio sambil menunjuk Gaga yang kini sedang memperhatikan mereka berdua.
"Iya."
"Gue udah kasih peringatan sama lo, nggak usah terlalu akrab!" paparnya yang ntah berapa kali sudah mengucapkan kalimat itu hari ini.
"Iya, Dio."
"Awas aja," ujarnya menatap Vira tajam.
"Awas apa?"
"Awas aja kalo makin deket."
"Emangnya kenapa kalo makin deket?" pancing Vira siapa tau Dio akan menjawab bahwa dirinya sedang cemburu.
"Dia tuh banyak musuhnya, kalo lo makin deket sama dia ntar hidup lo jadi banyak masalah." jelasnya membuat Vira mendesis pelan.
Padahal dulu yang sering membuat masalah Vira jadi banyak adalah Dio. Tapi sekarang cowok itu malah membawa nama orang lain agar bisa mengelak bahwa dirinya sedang cemburu.
"Peduli banget ya kamu sama aku." tanya Vira mengangkat kedua alisnya menatap Dio.
"B aja." jawabnya lalu pergi tanpa memberi salam apapun.
"Dasar gengsian!" pekik Vira pelan namun sukses membuat Dio membalikkan badannya.
"Bilang apa lo?"
Vira menatap datar. "Kepo!" ia pun kembali masuk untuk menyelesaikan tugasnya bersama Gaga.
"Jika kamu peduli kenapa tidak pernah memberi kepastian untuk satu hati?"
***
Azhar berlari menghampiri ketiga sahabatnya berada. Pulang sekolah kali ini mereka akan pergi ke rumah Raya. Namun, kabar buruk baru menghampirinya, bahwa cowok itu belum pulang dari kemarin siang.
"Kebiasaan ngaret banget lo!"
"Sorry, tadi gue ditelepon sama nyokap Raya katanya dia nggak pulang dari kemarin." jelas Azhar dengan begitu mendramatisir membuat ketiga sahabatnya selalu menatap tak percaya.
"Masa nggak pulang,"
"Bohong!"
"Bener njir."
"Terus dia ada di mana?" tanya Dio bingung, karena Raya sama sekali tak mempunyai apartement atau saudara yang bisa menampungnya.
"Gue juga nggak tau."
"Gue jadi ngeri kalo dia mau bunuh diri." ujar Brian sambil terus menelpon Raya yang sama sekali tak diangkat.
"Gue tau dia di mana!" cetus Candra menatap mereka silih berganti.
"Mending tutup mulutmu nak." tandas Azhar menghela pelan, tidak yakin dengan saran Candra yang selalu tak masuk akal.
"Serius njir, siapa tau dia ada di rumah Clarisa." jawab Candra membuat mereka sontak menatapnya.
"Iya juga."
YOU ARE READING
Out of Script [REVISI]
Teen FictionMenjadi pacar bohongan Dio Alvadian─cowok tengil sekaligus anak pemilik sekolah adalah hal yang tak pernah Ghevira duga. Kesepakatan yang awalnya hanya sandiwara singkat, kini malah keluar dari naskah. Hubungan yang diawali dengan kepalsuan dan kebe...
CHAPTER 27
Start from the beginning
![Out of Script [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/169010828-64-k900205.jpg)