“Ken, aku mau mencari udara segar dulu. Apa kamu nggak mau keluar dari ruangan ini?. Waktu kita tinggal sedikit lagi di sini” ajak Adji.

Aisha beranjak meninggalkan kedua laki-laki tampan itu menuju ke kamar Ken. Dari kamar Ken, dia masih bisa mendengarkan pembicaraan keduanya. Aisha jadi tahu bahwa kedua tamunya itu ternyata tinggal di luar negeri.

“Nanti saja. Nikmatilah, Dji. Aku akan keluar kalau aku mau” tolak Ken.

“Atau kamu betah di sini karena ada dia” tunjuk Adji ke arah kamar. Mata Ken ikut melihat ke arah kamar.

“Ken, baru kali ini aku melihat kamu menatap intens seorang gadis. Did you ...” tebak Adji.

“Ah ... sudahlah. Pergi sana” elak Ken sambil melempar Adji dengan bantal di sofa.

Adji terkekeh melihat reaksi sahabatnya itu. Dia yakin kalau Ken telah jatuh cinta dengan Aisha. "Hm, gadis itu memang cantik" batin Adji. Laki-laki itu keluar meninggalkan Ken yang masih betah berada di dalam rumah.

***

Selesai membersihkan kamar Ken, Aisha menuju ke dapur. Dari tatapan matanya, Aisha tahu kalau Ken belum sarapan. Aisha kemudian membuatkan pancake dan jus jeruk untuknya. Herannya Ken tidak pernah complain dengan menu yang dibuat oleh Aisha.

Aisha telah menyiapkan sarapan Ken di atas meja makan. Aisha lalu mencari sosok Ken di ruang tengah namun tidak ditemukannya. Pintu kamar Ken tampak terbuka, dilihatnya Ken keluar dari kamar sambil mengancingkan lengan kemejanya sembari memegang jasnya. Aisha begitu terpesona melihat penampilan Ken yang sangat rapi. Jantungnya pun tidak bisa diajak kompromi lagi. Berdebar dengan kencang.

“Sarapanku sudah siap?” tanya Ken melihat Aisha.

“Ah ... iya” Aisha terkesiap.

"Kenapa aku sudah seperti istrinya saja, menyiapkan sarapan suaminya yang akan berangkat bekerja" batin Aisha merasa aneh.

"Aisha sadar!!" jerit hati gadis itu.

Ken sudah duduk di kursi makan sedang menikmati sarapan paginya. “Apa aku boleh pergi?” tanya Aisha sambil mendekati Ken.

“Hmm” ujar Ken masih mengunyah pancake buatan Aisha. Aisha pun segera beranjak meninggalkan dapur.

“Tunggu” baru selangkah membalikkan badannya, Aisha mendengar suara Ken.

“Ya” Aisha lalu membalikkan badannya kembali melihat ke arah Ken.

“Nanti siang aku makan di sini.  Tolong siapkan” pinta Ken datar sambil mengelap mulutnya dengan tisu.

Apa Aisha tidak salah dengar. Hotel Flamboyan merupakan salah satu hotel mewah dengan menu internasionalnya. Kenapa laki-laki berwajah Indo di hadapannya itu malah mau makan masakannya. Lagi pula Aisha tidak begitu ahli dalam masak-memasak. Dia takut Ken tidak berselera nantinya

“Tapi Pak, makan siang sudah disiapkan untuk tamu di resto” elak Aisha.

“Saya mau masakan kamu” tegas Ken lalu menghabiskan jus jeruknya kemudian  meninggalkan Aisha yang masih terpaku mencerna kalimat Ken.

Entah perasaan apa yang kini menghinggapi hati Aisha. Merasa tersanjung ataukah musibah.

***

“Masa sih, Cha?” tanya Nisa tidak percaya setelah Aisha menceritakan permintaan Ken kepadanya. Aisha hanya mengangguk.

“Aku harus bagaimana?. Aku takut nanti dia nggak suka dengan masakanku” ujar Aisha khawatir.

“Kalau dia nggak suka masakan kamu, kenapa dia justru meminta kamu untuk masak lagi. Jangan-jangan Pak Ken ...” Nisa menggantung ucapannya sambil melirik Aisha.

“Apa?” pelotot Aisha.

“Dia naksir kamu” tebak Nisa sambil tertawa.

“Sembarangan” Aisha memukul lengan Nisa. Dalam khayalannya saja tidak pernah membayangkan lelaki se-perfect Kenrick akan menyukainya.

***

Aisha mondar-mandir di dalam ruangan kamar VVIP setelah satu jam menunggu. Makan siang yang dia buat untuk Ken belum juga tersentuh oleh tamunya itu. Sudah berapa kali dia bolak-balik ke ruang itu untuk mengecek ternyata Ken belum juga kembali ke kamar VVIP.
Aisha memang tidak ditugaskan untuk membersihkan kamar lain selagi Ken masih menginap di hotel Flamboyan.

“Si balok es itu mau mengerjai ku rupanya. Aku sudah bersusah payah memasak, eh dia malah makan di luar” gerutu Aisha kemudian dia duduk di sofa. Akhirnya dia tertidur di sana karena kelelahan menunggu.

Di luar kamar.

“Kenapa tidak makan sekalian tadi di resto Ken?” tanya Adji heran setelah mereka tiba di depan pintu masuk ruangan.

“Nanti malam kita bahas lagi soal pekerjaan. Aku mau istirahat dulu” elak Ken tidak menjawab pertanyaan Adji. Dia langsung masuk lalu menutup pintu rumah couple itu. Sementara Adji menatap aneh sahabatnya itu lalu masuk juga ke dalam rumah yang ada di sebelah Ken.

Ken berjalan menuju ke ruang tengah, dia begitu kaget melihat sosok Aisha sedang tertidur pulas di sofa. Hati Ken berdesir melihat pemandangan di depannya. Melihat Aisha seperti itu Ken membayangkan seakan-akan Aisha adalah istrinya yang sedang menantinya pulang bekerja. Ken tersenyum kecil, lalu beranjak ke dapur. Dia melihat makan siang untuknya masih terhidang di atas meja makan. Ken memang sengaja belum makan siang di luar karena dia memang mau menikmati masakan Aisha. Selesai makan siang yang sudah terlambat itu. Ken berjalan ke kamarnya untuk berganti pakaian dan duduk di sofa yang berhadapan dengan Aisha yang masih tertidur.

Sambil bersedekap Ken memandangi wajah Aisha. “Manis” gumamnya tersenyum sendiri.

“Besok aku akan kembali ke London. Tidak aku sangka, aku bisa cukup lama di sini. Apa ini karena kamu?” gumam Ken sambil menatap lekat wajah Aisha.

“Huaaa” Aisha mengucek matanya setelah terjaga dari tidurnya.

“Astaghfirullah. Aku ketiduran” gumam Aisha belum menyadari ada sosok Ken yang masih mengamati gerak-geriknya.

“Nyenyak sekali, ya, tidurmu. Aku jadi iri” tegur Ken.

Aisha tersentak kaget setelah menyadari kehadiran Ken yang ada di hadapannya. Dia pun langsung menurunkan kakinya ke lantai.

“Pak Ken ... Ma ... maaf” ujar Aisha gugup dan langsung berdiri tegak lalu menundukkan kepalanya. Sungguh dia merasa malu telah lancang tidur di kamar tamunya.

“Tidak apa. Oya, Terima kasih, makan siangnya enak” ujar Ken tersenyum tipis.

“Apa?. Jadi Bapak memakannya?. Bukankah makan siang sudah lama lewat?” tanya Aisha tidak percaya.

“Banyak sekali pertanyaan kamu. Aku belum makan siang tau”  jawab Ken singkat.

Aisha tersenyum kecil. Hati Aisha menghangat setelah tahu bahwa Ken sengaja menunda makan siangnya agar bisa memakan masakannya.

My Beloved Room Attendant (Complete)Where stories live. Discover now