8)

15 3 0
                                    

Di tengah perjalanan nya, Akaira di hentikan dengan sebuah motor matic berwarna hitam. Dan memberikan tumpangan untuk Akaira.

" Bareng ayo" -ucap Fabian.

" Ga usah terima kasih"

"Mulai malu-malu deh"

"Apaan si"

"Ayo buru naik, dari pada nanti telat"

" Ga, terima kasih"

"Yakin? Ga mau??" - memasang wajah menggoda.

"Ga"

"Jarang loh gue nawarin cewek buat sejok motor sama gue."

"Bodo"

"Susah banget si nih cewek di bujuk, lu mau apa? Nanti gua turutin deh"

"Mau gua lu turun dari motor lu, dan ngebiarin gua yang bawa motor lu"

"Oh, ternyata soswett juga sih Lo Ra"

Wajah Akaira yang menunjukan senyum tipis nya. Dan Fabian menuruti permintaan Akaira.

Akaira kini sudah duduk di motor, dan siap untuk melaju meninggalkan Fabian. Tanpa aba-aba Akaira langsung mengegas kencang sepeda motor. Sedangkan Fabian hanya menatap kepergian motornya.

"Nyesel, gua nurutin permintaan nya."

Dengan pasrah fabiah mulai melangkahkan kakinya, untuk berjalan ke sekolahnya. Dan salah satu temannya pun memberikannya tumpangan.

"Bian, lu jalan?"

"Ga liat!"

"Santai dong, mau bareng ga?"

"Ya maulah"

Di sepanjang perjalanan Fabian terus bercerita kepada temannya, dan merasa sangat menyesal. Karena telah menawarkan akaira.

~~~~

Di depan kelas XI IPA 2, Akaira sedang terduduk manis, menunggu kedatangan cowok itu. Dan ingin mengatakan terima kasih, kepada Fabian.

Fabian datang, dan mulai berjalan menghampiri Akaira.

"Kok lu gitu sih? Tega lu sama gua!"

"Makasih ya Fabian"

Akairapun mengembalikan kunci motor cowok itu. Dan ya, cowok itu bernama Fabian janus oktaf, di mana ia terkenal di sekolah ini, karena suara nya yang indah dan merdu ketika bernyanyi.

Fabian adalah salah satu cowok yang menyukai akaira, ia rela melakukan banyak hal agar cewe yang di sukai ya dapat bahagia. Namun itu semua tidak dianggap penting bagi akaira.

Akaira mulai melangkah pergi meninggalkan Fabian, namun suara yang merdu itu memanggil namanya. Dan akaira menengok ke arah nya.

"KAI" -di acuhkan

"Kaira" -di acuhkan

"Akaira" -masih di acuhkan

"Akaira Analia!!" -akaira mulai jalan menghampiri wanita itu.

" Apa!"

"Lu di pangilin dari tadi, cuma nengok."

"Berisik"

"Nih liat, apa yang di buat sama si Amalia di koridor kelasnya"

"Ga penting"

"Lu bilang ga penting?! Coba deh lu liat dulu sana"

"Males"

"KAI, Amalia mau bakar foto lu sama ibu lu di depan koridor kelasnya. Lu masih anggap ini ga penting?. Bukannya itu foto yang  berharga buat lu?!."

"Apa lu bilang"

"KAI, kali ini lu harus lawa Amalia. Gua ga mau lu selalu di buat malu sama dia."

"Terima kasih ma, lu memang temen yang sok peduli sama gua"

Rahma yang mendengar itupun merasa hatinya sedang tertusuk pedang yang sangat tajam. Rahma sudah menganggap akaira adalah sahabat nya, namun akaira selalu tidak percaya kepadanya dan selalu menghindari dirinya.

~~~~
Di depan koridor kelas XI IPS 3, Amalia sedang memegang sebuah foto, dan seorang temannya yang sedang memegang sebuah spidol permanen,yang berwarna merah,putih,dan biru.

Akaira menghampiri Amalia di depan koridor kelas XI IPS 3, akaira ingin mengambil foto itu. Namun Amalia menahannya dan menyuruh temannya untuk memegang tangan akaira, dengan kuat.

"Mau lu apaan si?" -ucap akaira denga. Penuh amarah.

"Mau gua ngeliat lu menderita, dan kebetulan banget. Lu datang ke kelas gua"

"Balikin foto gua"

"Ga mau, sebelum lu nyium kaki gua"

"Gua nyium kaki Lo"

"Iya"

"Ga akan gua lakuin!!"

Amalia menghampiri akaira, dan memegang pipinya.

"Oh gitu, ywdh liat ajh nanti"

Kringg...

Suara bel masuk sekolah pun sudah berbunyi. Amalia dan teman-teman nya pun masuk ke dalam kelas, sedangkan akaira masih saja berdiri di depan koridor kelas Amalia.

______________________________

Thanks you...
I L U ❤️

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AKAIRA ANALIA ( On Going )Where stories live. Discover now