2)

41 8 5
                                    

Di dalam kamar mandi Akaira hanya menyalahkan shower nya, shower itupun bagaikan hujan baginya.
Akaira menangis sejadi-jadinya di dalam kamar mandi tersebut, sambil meratapi batapa dunia begitu jahat kepadanya.

Mengapa dunia mengambil seseorang yang dia sayang, mengapa dunia tidak ingin melihat Akaira bahagia sedikit pun. Dan mengapa dunia sangat tidak adil kepadanya.

Rasanya Akaira ingin pergi juga dari dunia ini, ingin pergi meninggalkan semua derita ini. Rasanya sangat menyedihkan sekali hidup sebagai dirinya.

~~~

Setelah selesai mandi dan memakai baju sekolahnya, Akaira di kaget kan dengan sebuah kucing lucu yang menghampiri dirinya. Dan bersandar manja di samping Akaira.

" Kemon kamu udah bangun ya, kamu pasti lapar ya "

"Meong"

Seakan kucing itupun mengerti ucapan Akaira dan memberikan sinyal, bahwa kucing lucunya sedang lapar.

Kemon adalah kucing biasa milik Akaira, entah dari mana nama kemon itupun terlintas di pikiran Akaira saat ingin memberi nama kucing itu.

Kemon adalah sebuah kucing lucu yang dari dulu selalu menemaninya. Ya Akaira menemukan kemon, saat kucing itu sering kerumahnya dan meminta makan di sana, bahkan sampai pernah menumpang pup di kamar Akaira.

~~~

Akaira melangkah keluar kamar dan menuju ke meja makan, dan di dapatinya ada sebuah sandiwara halus yang di lakukan oleh 2 wanita licik.

Akaira yang melihat itupun terasa ter-iris hatinya karena ayahnya sudah salah memilih pasangan hidupnya.

" Eh Akaira kamu udah siap untuk sekolah ya? Ayo sarapan dulu bareng² sama kita."

Ucap Ayunita yang seolah baik di depan ayahnya.

Akaira pun melajukan langkah kaki nya dan mengambil sebuah piring, lalu di lanjutkan dengan mengambil sebuah lauk pauk. Setelah itu Akaira pergi membawa sarapannya dan menuju kamar nya, agar bisa berbagi dengan kucing lucunya.

Namun seketika tangannya di tahan oleh Amalia . Ya Amalia menahan tangan akaira, agar akaira tidak pergi meninggalkan meja makan.

" Kak akaira, ayo makan bareng. Sama aku,ibu dan ayah"

" Gue mau makan di kamar"

" Ayo dong kak, aku kan sayang kakak"

Cengkraman tangan Amalia semakin kuat.

"Kalo gue ga mau, ga usah di paksa"

" Ya udah aku ga akan maksa kak akaira kok. Tapi jangan caper ya"

" Hah caper? Nyadar diri dong mba nya"

" Maksudnya apa ya kak"

" Eleh ga usah ngelak deh, busuk tau ga"

" Maksud lu apa hah?" -

amarah Amalia yang mulai tidak terkontrol dan sebuah tangan yang mulai mengepal kuat, seperti ingin memberi pelajaran kepada seseorang.

" Udah deh, ga usah so baik sama gue. Kalian itu cuman mau gue mati kan? Dan ninggalin kalian semua, permainan murahan tau ga!!! "

-----------------------------------------------------

Terimakasih

AKAIRA ANALIA ( On Going )Where stories live. Discover now