Bagi sebagian orang, mungkin proses interview melamar pekerjaan merupakan sesuatu yang menyenangkan.
Tapi tidak bagiku, aku yang kadar paniknya suka melebihi rata-rata, menganggap interview adalah sebuah momok yang menakutkan.
Bagaimana kita berinte...
Gue menyanyi sambil menatap Galexia, seolah-olah ingin menyampaikan isi hati gue lewat lagu ini.
And now that I have you babe (Dan sekarang aku memilikimu, Kasih) I promise I'll never leave (Aku berjanji takkan pernah pergi) Cuz you are the only one that makes my love complete... (Karna kaulah satu-satunya yang membuat cintaku utuh)
Gue benar-benar nggak menyangka bisa memilikinya sekarang. Galexia yang gue suka dari sejak SMA, yang sering gue isengin, yang buat gue nggak punya keberanian untuk menyatakan cinta, sekarang adalah pacar gue. Gue bahagia banget.
And I'm, Crazy over you, (Dan aku, tergila-gila padamu) I dont know what to do, (Aku tak mengerti) I'm Crazy over you... (Aku tergila-gila padamu)
Gue emang tergila-gila sama dia. Bodohnya gue nggak bisa mengungkapkan semua perasaan gue selama ini. Gue emang terlalu pengecut.
A love that never ends (Cinta yang tak pernah berakhir) You're more than just a friend (Kau lebih dari sekedar teman) And my heart and soul I'll always give to you, (Hati dan jiwaku akan selalu untukmu) The only in my life, someday you'll be my wife, (Satu-satunya dalam hidupku, suatu hari kau kan jadi istriku) And I'll be with you until the end of time... (Dan aku kan bersamamu hingga akhir masa)
Gue berjanji pada diri gue sendiri, gue akan menjaga perempuan itu. Perempuan yang paling gue cintai setelah Mama. Impian gue setelah ini adalah menjadikan dia istri gue, dan gue akan membahagiakan dia semampu gue.
Gue mengakhiri nyanyian disambut oleh tepuk tangan yang riuh di cafe ini. Gue lihat dia meneteskan air mata sambil bertepuk tangan.
*
"Kamu tadi nyanyinya bagus banget deh." kata Galexia yang sedang duduk di samping memuji gue. Saat ini, kami berada di sebuah taman kota berhiaskan lampu-lampu malam yang mempercantik taman ini.
"Kamu suka?"
Galexia mengangguk pasti, "Banget! Suara kamu bagus, liriknya juga dalem banget. Lagu siapa sih itu? baru denger aku." tanyanya penasaran.
"112. Grup vocal dari Amrik. Itu lagu lawas. Aku suka banget liriknya, karna menggambarkan perasaanku ke kamu."
"Ah, masa sih?" pipi Galexia memerah. Duh, gemes banget pengen gue cium aja!
"Beneran lah, masa bohongan. Kalo nggak percaya, belah nih dadaku."
"Haha, gombal!" Galexia menepuk lengan gue, "Daripada dibelah, mendingan dibelai. Eh???" dia langsung menutup mulutnya dengan tangannya dan menepuk bibirnya pelan.
Gue rasa dia keceplosan ngomong, bikin gue makin gemes aja. Gue langsung ambil tangannya dan meletakkan di dada gue.
"Ih, ngapain sih?!"
"Katanya mau dibelai. Nih..."
"Ishhh, geer! Orang cuma becanda!" Galexia mencoba menarik tangannya menjauh dengan wajah mesem-mesem, tapi langsung gue tahan supaya nggak kemana-mana.
Saat itu juga, gue kunci matanya dan kami saling lihat-lihatan untuk waktu yang cukup lama. Perlahan gue mulai memajukan kepala gue.
"Galexia, I love you so much." gue mengucapkan kalimat sakral itu sambil menatap matanya dalam dan merasakan hembusan napasnya yang hangat.
"I love you, too." jawabnya malu-malu.
Sesaat setelah dia menjawab kalimat cinta itu, gue pegang tengkuknya dan gue langsung mencium bibirnya dengan penuh penghayatan.
Damn! Gue rasa gue bakalan ketagihan.
Lagi asik-asiknya ciuman, sebuah suara cukup keras mengagetkan kami.
"WOOOIIIII, NGAPAIN TUH??!!!"
"LAGI MESUM YA? MALEM-MALEM MESUM DI TAMAN!"
Shit!!! Terciduk security!
FINAL END
And, sekarang benar2 di end cerita... maaf yaa klo extra partnya kurang ngena di hati kalian... FYI : extra part bakalan ada sampe 3 loh, tapi aku cm akan publish extra part 1 aja. Rencananya versi kumplitnya akan dipublish dlm bentuk ebook, doain yaa semoga jadi. Lagi ada kendala nih, laptop aku rusak jd terhambat deh proses revisinya.
Saranghaeyo, sampai ketemu di ceritaku yg lain... ❤️
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
