Part 3

2.5K 83 0
                                    

Aku tak peduli bagaimanapun kondisimu.
Sebanyak apa kelebihan dan kekurangan yang engkau miliki.
Aku akan tetap berada di sampingmu.
Menjagamu dengan segenap kemampuan yang ku bisa.
Mencintaimu dengan setulus hatiku.

-Aldo-

***

Aldo dan Shareen masih tertidur pulas. Keduanya masih dalam posisi berpelukan tanpa ingin lepas sedikitpun.

Aldo bangun terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aldo bangun terlebih dahulu. Melihat jam di atas meja menunjukkan jam 4 sore. Ia ingin membangunkan Shareen untuk shalat ashar berjamaah, tapi melihat wajah damai Shareen saat tidur, ia jadi tidak tega. Bagaimanapun keadaannya, Aldo dan Shareen tetap muslim yang memiliki kewajiban untuk menunaikan ibadah.

Aldo menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Shareen. Lihatlah sekarang! dia begitu menggemaskan. Aldo semakin dibuat gemas olehnya, bahkan saat tidak sadar sekalipun.

Ia mencium kening Shareen, cukup lama. Kemudian menatap wajah Shareen yang masih tidur nyenyak, tidak terganggu sedikitpun oleh ciumannya.

Ia melirik jam lagi, sudah jam 4 lewat 17 menit. Ia harus segera membangunkan Shareen.

"Sayang, bangun dong. Udah jam 4 lho, kita shalat ashar dulu yuk?" Aldo menepuk pelan pipi Shareen

"Nggghhh" lenguh Shareen. Bukannya bangun, ia malah semakin menenggelamkan wajahnya di bahu Aldo.

"Sayang, bangun yuk? sayang, nanti gak sempat shalat lho."

"Aku masih ngantuk." ucap Shareen tanpa membuka matanya

"Bangun dulu yuk? kita shalat bareng. Hari ini kan kita mau jalan-jalan." bujuk Aldo

Shareen mulai membuka matanya, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. Ia bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Dengan nyawa yang belum terkumpul semuanya, ia hampir saja terjerembab jika tangan Aldo tidak menahannya.

"Ya ampun, hati-hati ya sayang. Duduk aja dulu, baru jalan. Aku gak mau kalo kamu jatuh." Aldo menuntun Shareen untuk duduk di pinggiran tempat tidur.

"Maaf, aku masih ngantuk banget."

"Gak papa, lain kali hati-hati."

Mereka jalan beriringan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan berwudhu. Tangan Aldo setia di pinggang Shareen, takut sewaktu-waktu akan jatuh lagi.

Mereka shalat berjamaah, tak lupa berdoa yang di pimpin oleh Aldo. Suami-able banget deh. Setelah itu Shareen mencium punggung tangan Aldo. Belajar dulu sebelum nikah.

Setelah itu, mereka bersiap-siap untuk jelan-jalan. Lebih tepatnya Aldo yang sibuk menyiapkan penampilan Shareen nanti.

"Gak boleh pake baju itu, terlalu terbuka. Aku gak suka ya ada yang liat tubuh kamu selain aku." tolak Aldo ketika Shareen meminta pendapat mengenai dress hijau selutut.

"Jangan pake baju ini, terlalu ribet. Kita cuma jalan-jalan di sekitar aja."

Setelah perdebatan tentang pakaian yang akan di kenakan Shareen. Mereka memilih pakaian couple.

"Kita mau kemana?" tanya Shareen saat memasuki mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita mau kemana?" tanya Shareen saat memasuki mobil

"Kamu maunya kemana?" Aldo balik bertanya

"Aku sih terserah kamu, yang penting berdua terus."

"Mau shopping? nonton? makan?" Aldo berpendapat

"Gak mau kesana, mau yang beda."

"Aku punya ide."

Aldo mulai menginjak pedal gas dan mengemudikan mobilnya. Shareen hanya duduk tenang sambil sesekali melirik ke arah Aldo.

"Kita mau kemana?" Shareen memfokuskan menatap Aldo ketimbang jalan.

"Nanti kamu juga tau, kenapa liatin aku gitu?"

"Kamu imut, ngegemesin pula." jawab Shareen di sertai cengirannya.

Aldo menginjak rem perlahan, memberikan suasana yang nyaman untuk kekasih. Tidak mungkin ia akan menginjak rem dadakan yang nantinya malah berujung bahaya. Keselamatan Shareen yang utama.

Shareen membuka seatbelt, membuat Aldo bingung akan tingkah kekasihnya ini. Shareen menggeser tubuhnya sedikit. Dalam hitungan detik, ia mencium pipi kiri Aldo. Dengan senyum yang belum pudar, ia kembali duduk dan mencoba tenang. Dia blushing.

Aldo tersenyum, bagaimanapun tingkah Shareen selalu terlihat menggemaskan di matanya. Ia mengusap lembut wajah kekasihnya itu. Lampu lalu lintas berubah hijau, ia kembali fokus mengemudikan mobilnya ke arah tujuan.

Hayo, mau kemana tuh?
Ada yang bisa nebak gak?

My Beloved DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang