Hal itu membuat  yoona tadi sangat cemas, ia sampai buru-buru pulang kerumah. Tapi begitu ia masuk rumah sepi. Tak ada tanda-tanda ada irene di rumahnya. Ia mengecek semua ruangan yang ada dan memanggil-manggil nama IRene tapi irene tak juga muncul.

Sampai akhirnya yoona menemukan ponsel irene yang di tinggalkan irene dengan sengaja di atas meja riasnya.

"Kemana dia? Kenapa tidak ada dimana-mana?"

yoona jadi bertanya-tanya sendiri. Tapi ia mencoba berpikir positif mungkin irene hanya keluar sebentar ke supermarket. Nanti akan kembali lagi.

Tapi sayang setelah yoona mandi dan bahkan bersantai di depan tv dan jam sudah menunjukkan pukul tiga sore irene juga belum kembali. Yang akhirnya membuat yoona jengah dan mencemaskan irene.

Tak mau menunggu lama yoona dirumah akhirnya ia mengambil kunci mobilnya dan meninggalkan rumah untuk mencari irene.

***

Irene melangkah masuk kedalam sebuah Cafe yang cukup menarik perhatiannya. Yaitu sebuah cafe minimalis dengan konsep kucing dan buku bacaan. Jadi pelanggan bisa minun kopi atau teh sambil membaca dan jika bosan bisa bermain dengan kucing-kucing yang lucu disana.

irene tersenyum ketika ia masuk keruangam khusus yang didalamnya ada banyak sekali anak kucing dari berbagai jenis. Mereka imut dan lucu-lucu sekali. Suasana ini cukup membuat irene melupakan kepenatan hati dan pikirannya.

Seekor kucing Muchkin berwarna abu-abu menghampiri irene dan menempelkan kepalanya di kaki irene membuat irene terkejut.

"Ommo.. Kau sangat lucu dan manis.mau ku gendong?" tanya irene pada kucing tersebut. Dan kucing itupun seolah mengerti ucapan irene maka ia mengeong dan semakin manja ke irene.

irene tersenyum lalu mengangkat kucing abu-abu itu dan menggendongnya di bahunya. Lalu mengusap-usap bulu lembut si kucing bogel nan lucu itu dan kucing itu makin manja di gendongan irene.

"Ouh rupanya kau disitu irene."

Mendengar suara prianya yang memanggil nama IRENE reflex irene memutar badan dan mentap pria yang tersenyum pada kucing yang di gendongnya. Tapi mendadak senyum di wajah pria itu menjadi sebuah yang  terkejut.

"Kau bae irene?" seru pria itu tak menyangka dapat bertemu dengan irene di sini.

irene menatap bingung pria yang ada dihadapannya. Tapi sedetik kemudian ia dapat mengingat pria itu dengan sembringah irene menyebut nama lelaki itu."wendy  Sunbaenim."

Lalu mereka tertawa bersama tak menyangka mereka dapat bertemu di cafe ini seakan reunian yang mengejutkan.

wendy adalah Senior irene saat ia masih SMA mereka hanya beda satu angkatan. donghae juga anak club seni makanya irene dapat mengenal wendy yang juga siswa terpintar di angkatannya. Hubungan pertemanan mereka di SMA juga cukup dekat sampai akhirnya wendy lulus sekolah dan pindah ke seoul untuk berkuliah di Seoul university.

"Waw ini kejutan bagaimana kau bisa ada disini? Dan itu...IRene ku kenapa ia bisa akrab dengan mu?" Tanya wendy sambil menunjuk kucing yang sejak tadi manja di gendongan irene.

"irene? Sunbae menamainya irene?" seru irene terkejut. Nama kucing itu sama dengan nama panggilan yang diberikan teman-temannya untuk dirinya.

wendy terkekeh akhirnya ia ketangkap basah oleh si empunya nama. "Yah baguskan?"

irene meringis "itukan nama panggilan ku."

"Ouh ya? Aku tidak tahu." bohong wendy.

wendy mengambil irene dari irene dan menggendong irene di bahunya.
"Dia biasanya susah sekali di pegang oleh orang lain tapi dengan mu dia sangat akrab."

irene hanya tersenyum. Ia juga tidak mengerti kenapa kucing itu tiba-tiba menghampiri irene. Tapi kucing itu benar-bebar manis dan menggemaskan.

"Kau masih lama di sinikan? Bagaimana kalau kita ke lantai dua ngobrol-ngobrol sambil menikmati teh dan kue."

"Boleh." jawab Irene singkat. Kebetulan sekali ia juga lagi ingin berlama-lama tak mau cepat pulang kerumah yoona.

irene dan wendy duduk berhadapan di meja yang terletak di pojok balkon lantai Dua cafe. Dari situ ia dapat menikmati pemandangan jalanan Gwanghwamun yang cukup ramai.

"Jadi cafe ini milik sunbae?" tanya irene dengan takjud karna ia suka sekali dengan konsep cafe milik wendy ini.

"Begitulah aku baru mendirikannya tiga tahun lalu. Masih tahap pengembangan."

irene mengancungkan jempolnya ke wendy. "Daebak!"

wendy tersenyum malu jadinya.

"Nikmatilah tart kenari dan teh sakuranya. Jika kau suka kau boleh datang kesini kapan saja kau suka."

"Wah.. Benarkah? Gomawo sunbae memberiku akses vip hehe." canda irene.

wendy mengesap coklat panas miliknya "ouh ya kau masih suka menggambar kan? Kau bisa teknik melukis 3D?"

3 istri satu suamiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora