Empatbelas

106 14 3
                                    

"Mas.."

"Ish, Mas Sehun!."

"Mas nengok kek kalau di panggil tuh."

"Ih, Ayah!."

"Iya apa Bunda."

"Bunda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bunda."

Ajeng, Ibunda dari Sehun menoleh kearah pintu yang terbuka yang menampilkan sosok anak laki lakinya datang dari sana dengan wajah khawatirnya.

Setelah menyalami dan mencium pipi Bundanya, Sehun beralih pada istrinya yang terbaring lemas diatas ranjang salah satu rumah sakit dekat apartemen mereka.

"Kata dokter istri kamu cuma kecapean aja mas. Nggak ada yang perlu dikhawatirin." Ajeng mengusap bahu anak laki lakinya yang kini tengah menggenggam erat jemari lemas istrinya.

"Duduk dulu sini." Ajeng beralih meminta Sehun untuk duduk dulu menenangkan kekhawatirannya akan istrinya.

Jujur, saat  Ajeng menelfonnya di tengah tengah rapat yang di pimpinnya, Sehun dilanda cemas berkepanjangan karena tidak diizinkan meninggalkan rapat saat itu.

Menyesal, marah, kecewa, cemas, semua Sehun rasakan diwaktu yang sama dan ingin segera melihat kondisi istrinya yang dikabarkan pingsan sampai harus dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Mas takut bunda." Lirih Sehun membuat bundanya kembali mendekat untuk memeluk putranya.

"Kamu tenang ya mas. Kata dokter Hanif gpp. Nggak ada masalah serius." Ujar Ajeng menenangkan.

Kondisi putranya akan masa lalunya, membuat Ajeng paham betul bagaimana perasaan putranya saat ini. Ketakutan akan kehilangan orang yang amat disayanginya, terlihat jelas dari raut wajahnya.

"Mas.."

Dengan keadaan kepalanya yang masih terasa sakit, Hanif mulai sadar dari pingsannya.

"Sayang.. " Sehun menyambut kesadaran istrinya dengan penuh kelegaan. Dikecupnya punggung tangan Hanif beberapa kali kemudian beralih pada kening Hanifah.

"Haus.." ujar Hanifah hampir tak terdengar efek lemas.

Sehun yang sigap bergegas mengambilkan istrinya minum, kemudian membantunya minum dengan menggunakan sedotan yang memang disediakan disamping gelas kosong yang kini sudah terisi air.

"Pelan pelan sayang.." kata Sehun mengingatkan ketika melihat Hanif minum dengan rakus seolah ada gurun pasir haus air ditenggorokannya.

MARRIED Mr. OhWhere stories live. Discover now