Kelima

3.9K 185 0
                                    

"Mas."

"Mas Sehun.."

"I love you."

°°°

Alaram yang ku setel pada ponselku berbunyi 15 menit setelah aku terbangun dari tidurku yang hanya 4 jam. Insomnia yang jarang sekali terjadi padaku, datang lagi di malam ini. Gugup karena hari ini hari pernikahanku, membuatku tidak bisa tidur dengan benar sejak kemarin.

Ingat sekali kemarin aku mulai masuk kamar pukul 8 malam setelah ibu dan buk lek ku menyuruhku tidur setelah memakaikan henna arab ditanganku. Lalu jam 10 aku terbangun karena mendengar suara keluargaku yang memang berkumpul sejak 2 hari yang lalu, belum tidur. Ku coba untuk tidur lagi mengingat tidak ingin ada kantong mata menghitam yang akan mempersulit riasanku nantinya, akhirnya aku berhasil tertidur yang ternyata hanya 4 jam aku bisa pulas tidur.

"Segernya mantennya udah mandi pagi pagi."

Aku tersenyum ketika perias pengantinku hari ini menyapaku yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi untuk mandi pagi.

Mengingat acara hari ini tidak akan berlangsung sebentar, setidaknya aku harus mengawali hari dengan mandi. Mepet kalau acaranya selesai tengah malam, aku tidak perlu lagi repot untuk mandi.

Bodo amat dengan mas Sehun yang akan protes dengan tindakan jorokku ini. Menikah itukan untuk menerima segala sisi buruk pasangan. Jadi biar aja mas Sehun tahu aku yang sebenarnya itu bagaimana.

Ngomong ngomong soal jorok, mas Sehun itu gimana ya soal kebersihan? Sejauh aku kenal mas Sehun, mas Sehun adalah orang yang rapih.

Terus buat hari ini, dia mandi nggak ya?.

"Eh, calon manten kok bengong." Tegur mbak periasnya ketika aku yang sedang dipakaikan alas bedak hanya terdiam memandangi cermin lebar dihadapanku.

Aku tersenyum menanggapinya. "Gugup mbak."

"Hal yang wajar itu mah Mbak. Setiap calon pengantin pasti gugup. Tapi tenang aja, rasanya nggak segugup malam pertama kok, hihi." Si mbaknya malah bercanda.

Paham sih, maksudnya biar aku nggak tegang tegang banget. Tapi bisakan nggak usah bawa bawa malam pertama segala.

Aku aja nggak yakin kalau kami akan melewati malam pertama kami dengan lancar seperti pengantin pengantin lainnya mengingat aku yang sedang datang bulan.

Hihi, biar rasa kamu mas.

"Merem dulu sebentar, mbak mau pakein kamu bulu mata anti tornadonya syahrini." Kata si mbak mencoba melucu.

***

Setelah dirias entah setebal apa wajahku ini demi tahan lama selama acara berlangsung, akupun dituntun oleh budehku dan buk lek ku keluar dari kamarku yang sudah dirias menjadi kamar pengantin, menuju sebuah meja dimana kini terdapat mas Sehun yang pagi ini terlihat begitu sangat tampan.

Wajah rupawannya yang biasanya ku lihat tenang itu kini telihat gugup, membuatku tanpa sadar tersenyum melihat laki laki dingin yang kini sudah ada disampingku, bereaksi gugup dan tegang.

Berbeda sekali dengan mas Sehun yang terlihat gugup disampingku, aku justru merasa sedikit nyaman setelah tadi aku gugup, kini menjadi sedikit tenang hanya karena melihat wajah mas Sehun. Mungkin gugupku pindah padanya.

"Hey, itu calon istri. Mandangnya jangan lama lama, belum sah!."

Pak penghulu menegurku yang entah kenapa itu lucu untukku yang kini sudah tertawa disusul dengan suara tawa para saksi pernikahanku hari ini. Berbeda danganku yang tertawa, mas Sehun justru sama sekali tidak merubah raut wajahnya.

MARRIED Mr. OhNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ