26. Twins

18.7K 746 16
                                    

"Huh huh... Maaassss sa-sakkiiiit" teriak Mira dengan tangan sudah mencengkram kuat tangan Albizar.

"Iya sayang tahan ya demi anak kita.." Albizar sudah menangis melihat istrinya yang sedang berjuang memperjuangkan nyawa calon bayinya.

"Mira... Tarik nafas dalam lalu keluarkan!" intrupsi Bidan Arne.

"Hhhhhhhhhhh.... Aaaaaaaaaaaaa"

Oeeekk... Oekk...

"Alhamdulillah.. Bayinya laki-laki" seru Bidan Erna.

"Ma-Mas.. Perut aku masih sak-iit..."

Bidan Arne membelalakan matanya.

"Subhanallah,masih ada satu lagi didalam perut Mira. Ayok Ra,lakukan tarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan."

"Hhhhhhhhhhhhhh.... Aaaaaaaaaaaaaaaaa"

Oeeekkkkk.. Oeeek...

"Masyaallah Dokter Bizar, bayinya kembar tidak identik. Yang ini perempuan pak" seru asisten Bidan Arne.

Albizar mengucap syukur lalu mengecup dahi Mira yang sudah di banjiri peluh.

"Terimakasih sayangku.. Terimakasih.."

Mira hanya membalas dengan senyuman saja,dia masih lemas untuk berbicara.

"Dok,mohon tunggu diluar ya. Saya mau membersihkan sisa persalinan Mira." kata Bidan Arne. Albizar mengangguk lalu pamit dengan istrinya.

"Aku tunggu diluar ya sayang." .

"Iya Mas.."

Bidan Arne dan Asistennya tersenyum kala melihat Albizar yang romantis dengan Mira.

"Gimana Bang? Cucu Umi perempuan atau laki-laki?" tanya Salma tak sabaran.

"Mii.. Sabar dulu" kata Fathur mengingatkan.

"Ihhh Abi,Umi kan pengen tauuu!" rajuknya dengan mencebikkan bibirnya.

"Iya Bang ,cewek apa cowok?" tanya Alisya.

"Kembar Mi. Kembar tidak identik." kata Albizar sambil tersenyum yang membuat semua orang yang ada disana membelalakan matanya.

"Subhanallah... Abii... Kita punya cucu kembar Bi.." girang Salma dengan memeluk Fathur.

"Sehat kan Nak?" tanya Ibu Elya,Albizar mengangguk "Sehat bu Alhamdulillah."

"Alhamdulillah" seru semuanya.

Disana terdapat Alisya,Fathur,Salma dan Elya. Hendra masih diperjalanan menuju rumah sakit. Ini masih ba'da subuh.

Tak lama kemudian,Bidan Arne keluar beserta Asistennya.

"Permisi,bayinya sudah saya bersihkan. Mira sedang berisitirahat. Kalian masuk saja. Tapi jangan berisik ya." kata Bidan Arne sambil tersenyum lalu pamit.

Semua orang langsung menuju ruang bersalin Mira. Salma dan Elya menghampiri Mira dengan senyuman lebar.

"Alhamdulillah,terimakasih sayang.. Sudah memberikan Umi cucu yang cantik dan tampan ini. Persis muka nya mirip kamu sama Abang ." seru Salma dengan mengusap pelan kepala Mira.

"Iya Umi,alhamdulillah bayinya juga sehat." balas Mira.

"Sayang,selamat ya.. Syukur bayi dan ibunya juga sehat dan selamat. Ayah nanti pagi paling sampe kesini." ujar Elya.

"Iya makasih Bu.."

"Kakak ipaarr! Lihat deh,udah cocok belum? Ini yaampun lucu sekali ponakan akuuuu. Bibirnya seksi sih pengen nyubit." kata Alisya yang sedang menggendong bayi perempuan milik Mira dan Albizar.

"Chaa,awas lho jatoh. Hati hati gendongnya." ingat Fathur.

"Iya Abi. Tenang aja."

Mira,Elya dan Salma terkekeh melihatnya.

"Sayang,mau minum?" tanya Albizar.

"Tidak Mas.. Sudah tadi."

"Oh iya,ini yang mana kakak yang mana adek nih?" tanya Fathur yang di angguki semuanya kecuali Albizar dan Mira.

"Laki-laki dulu Bi,lalu perempuan." kata Albizar.

Semuanya mengangguk.

"Sudah diberikan nama Ra?" tanya Salma.

"Sudah Mi."

"Waah.. Siapa namanya?"

"Buat Abang, Rafka Arsha Fathan. Dan buat Kakak Inaya Mysha Zuhaira." seru Albizar dengan senyuman.

"Masyaallah nama yang sangat indah." puji Elya.

"Iya,Umi setuju."

"Abi juga."

"Icha juga tentunya.."

Mira tersenyum mendengarnya.
Tidak ada kebahagiaan sesungguhnya selain dirinya melihat wajah suami dan anak-anaknya sedang terlelap indah nanti.

* * *

"Mas,mandi dulu gih. Belum mandi kan." kata Mira.

"Sebentar lagi,Mas masih ingin melihat wajah mereka.

"Ihh. Sebentar lagi adzan zuhur. Nanti langsung sholat."

"Iyaiya sayang.." Albizar menciumi pipi sikembar. Lalu beralih mencium bibir Mira sekilas. Setelah itu dia kekamar mandi.

Sudah 3hari berlalu,Mira sudah bisa pulang. Tapi dia belum bisa melayani Albizar seperti menyiapkan bajunya,menyiapkan sarapan,karna ia masih tidak kuat berdiri menahan sakit di area kemaluannya.

Mira mengusap pipi sikembar bergantian. Dia tersenyum kala melihat Baby Rafka merasa terganggu tidurnya. Lalu beralih menatap Baby Inaya. Inaya itu sangat mirip sekali dengan Mira. Bibirnya yang tipis,pipinya yang chubby , hidung yang mancung,serta mata bulat seperti Mira.

Jadilah anak-anak Mama dan Papa yang soleh dan solehah. Berbakti pada kedua orangtua. Insyaallah Mama dan Papa akan mendidik kalian hingga tumbuh menjadi anak yang pintar,cerdas,soleh serta solehah.

Ucap Mira dalam hati,lalu menciumi dahi sikemnar bergantian. Sikembar posisinya sedang berada di atas tempat tidur orangtuanya. Mira tidak mau berjauhan dengan putra putrinya.

Tak lama Albizar keluar dengan memakai celana pendek selutut.

"Besok aku kerja lagi sayang." kata Albizar setelah mengeringkan rambutnya.

"Iya Mas."

"Kayaknya Mas sholat di mesjid deh. Sekalian mau ngobrol-ngobrol dulu sama bapak-bapak."

Mira tersenyum.

"Boleh... Pulangnya hati-hati."

"Iya sayang" katanya sambil terkekeh. Padahal cuma ke mesjid saja.

Langsung saja Albizar mengenakan sarung dan koko berwarna navy, dengan peci berwarna hitam.

"Aku ke mesjid dulu ya. Hai Jagoan,Hai Princess.. Papa ke mesjid dulu ya. Jangan nakal dirumah,kasian Mama." Seru Albizar kepada anak anaknya. Mira hanya terkekeh saja.

"Iya Papa." balas Mira dengan menirukan suara anak kecil.

"Aku berangkat ya. Assalamualaikum sayang." Albizar mengecup dahi Mira .

"Waalaikumsalam Mas."














rynawidya~

Ketika Halal Bersamamu - [[ Sudah Terbit Versi E-Book ]]Where stories live. Discover now