15. Hanya Kita

16.5K 745 22
                                    

Wanita cantik memakai gamis maroon dengan jilbab berwarna hitam sedang menuruni anak tangga. Rencananya ia dan Albizar akan pergi ke taman dekat komplek mereka. Elzamira,ya wanita berparas cantik itu.
Albizar yang melihat kehadiran Mira menyunggingkan senyum tampannya. Lalu mengecup kening Mira lembut.

"Sudah siap?" tanya Albizar.

"Sudah Mas. Pamit dulu sama Bi Asri ya." Albizar menganggukkan kepalanya.

Kebetulan Bi Asri ada di sekitar ruangan itu.

"Bi,Kita pergi dulu ya. Kalo ada apa-apa telfon Mira atau Mas Bizar aja ya." kata Mira.

"Iya Non,hati-hati dijalannya atuh ya. Aden bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut. Kasian nanti teh si jabangnya kesakitan."

Albizar dan Mira terkekeh.

"Siap bi" timpal Albizar.

"Kami pamit ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Keduanya berjalan beriringan keluar rumah besar itu. Mobil hitam sudah bertengger rapih di depan halaman itu. Albizar membukakan pintu untuk Mira.

"Terimakasih suamiku."

"Iya sayang" Mira tersipu mendengar Albizar memamggilnya dengan sebutan sayang.

"Kalau pake blush on itu gak usah tebel-tebel. Gak pake blush on pun kamu tetap cantik." goda Albizar sambil tersenyum kecil.

"Mas apaansih. Mira gak pake blush on tau!" rengeknya.

"Hahaha.. Itu apa di pipi kok merah merona gitu ya. Coba sini aku cium."

"Iiihhh.. Gak mauu! Ini bukan blush on Mas.. Mira malu jangan digoda teruss" Mira cemberut. Entah kenapa Albizar menyukai Mira yang manja seperti ini.

"Iyaiya maaf ya istriku. Yasudah kita jalan aja ya. Jangan lupa baca bismillah."

Mira mengangguk. Lalu setelah berdo'a dalam hati,Albizar melajukan mobilnya standar.

* * *

"Mas lihat deh. Anak laki-laki itu tuh. Ganteng ya,lucu lagi." puji Mira pada anak laki-laki yang sedang bermain di taman itu. Kira-kira berumur 5 tahun.

Sekarang mereka sudah sampai di taman.

"Iya ganteng,tapi masih gantengan aku." kata Albizar terkekeh.

Mira mendelik sebal.

"Huuu.. Pede sekali ya."

"Pede itu harus sayang." katanya sambil mencubit pipi chubby Mira.

"Yang.." panggil Albizar.

"Iya mas.?"

"Kamu.. Gak mau kuliah aja gitu?" tanya Albizar hati-hati.

Mira diam. Lalu menunduk mengusap perutnya yang masih rata.

"Pengen sih mas. Tapi kan nanti siapa yang ngurus anak kita,ngurus kamu." keluhnya.

"Maaf ya,gara-gara kita nikah cepet gini jadi kamu gak kuliah. Aku bisa aja nguliahin kamu,serius sayang."

"Nanti anak kita gimana? Kamu gimana?"

Albizar diam. Lalu Mira memegang tangan Albizar. Mengusapnya lembut.

"Tidak usah mas. Mira akan menjadi seorang istri dan seorang ibu kelak. Mira pengen jadi istri yang patuh sama suami,yang selalu masakin kamu,siapin pakaian kamu,anak kita. Lagian kuliah pun sama aja kan,Nanti kasian anak kita kurang kasih sayang karna kesibukan orangtuanya. Aku pengalaman dengan hal itu Mas. Rasanya sakit sekali tidak pernah bercanda ria bersama Daddy. Daddy selalu sibuk bekerja,semenjak Mami pergi. Daddy selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan. Tidak pernah ada waktu buat aku,buat Mbak Ana. Jadi jangan sampai itu terjadi sama anak kita." jelas Mira panjang lebar. Yang membuat Albizar terenyuh.

"Maafkan aku sayang. Aku gak maksud membuat kamu bersedih. Sudah jangan nangis,baiklah aku tidak akan memaksa jika kamu tidak ingin kuliah itu gak masalah. Aku kagum sama kamu,walaupun kamu mualaf. Tapi fikiran kamu tentang islam sudah jauh,kamu mengerti tentang syariat islam. Bagaimana bisa secepat itu?"

Mira tersenyum lembut.

"Umi Salma yang ajarin Mira. Beliau membelikan banyak buku tentang Hijrah,wanita solehah,istri halal,tata cara sholat, Al-Qur'an dan Mukena pun Umi yang memberikan itu semua. Tadinya aku kaget saat kita belum menikah,Umi memberikan kejutan yang sangat istimewa. Dan aku tidak menyia-nyiakan itu. Aku selalu menyempatkan diri untuk memperbaiki akhlak dan perbuatan aku sebagai perempuan sekaligus seorang isteri." balas Mira dengan tersenyum tulus.

Albizar merasa hangat. Masyaallah,istrinya,kekasih halalnya. Uminya tidak salah memberikan pasangan hidup yang bisa membuat dirinya terkagum-kagum sampai seperti ini.

"Terimakasih istriku."

Mira mengangguk,lalu menyandarkan kepalanya di bahu Albizar. Menatap orang-orang yang berlalu lalang di taman itu.

"Sehat terus ya Nak" kata Albizar mengusap perut Mira yang masih rata. Mira terkekeh geli. Ah yaampun suaminya ini selain tampan,dia juga sangat menggemaskan. Sebentar lagi mereka akan menjadi orangtua muda yang di rahmati Allah. Karna mereka sudah di percaya untuk memilik seorang buah hati. Semoga mereka menjadi keluarga yang Sakinah,Mawadah dan Warrahmah. Aamiiin...












Hallo. Assalamualaikum wr wb
Maaf udah beberapa hari ini jarang update.
Dikarnakan aku lagi gak ada mood buat nulis:(
Selalu males aja gtu skrg tuh,apalagi skrg banyak hafalan.

Dan aku mau tanya sama kalian semua,yang baca tolong balas di kolom komentar ya.
Sebntar lagi bulan puasa kan nih,aku tetep lanjut update atau hiatus dulu selama sebulan? Dan kebetulan aku UAS itu bulan puasa pas tanggal 9 - 17 Mei. Dan seminggu aku bakal sibuk sama UAS dan kenaikan kelas.

Terimakasih. Wassalamualaikum wr wb

Ketika Halal Bersamamu - [[ Sudah Terbit Versi E-Book ]]Onde histórias criam vida. Descubra agora