21. Kinara Larasati

15.9K 676 41
                                    

Seorang gadis cantik yang sedang menderek kopernya,celingak celinguk ke seluruh penjuru arah. Tak lama ponselnya berdering.

"Hallo.. Assalamualaikum Nak."

"Waalaikumsalam bibi.. Bibi dimana? Kinar sudah di bandara."

"Ah bibi tidak ikut sayang. Pamanmu yang menjemput. Cepatlah temui pamannu di parkiran mobil sayang,bibi merindukanmu. Lagipula kamu jangan terlalu lama berdiri di keramaian. Bibi khawatir."

"Iya bibiku sayang. Sebentar lagi Kinar bertemu dengan bibi. Yasudah Kinar tutup ya. Assalamualaikum."

Setelah mendwngar balasan dari Bibinya -  Rani. Kinar melangkahkan kakinya kembali menuju parkiran. Dan akhirnya ia mendapatkan Pamannya yang sedang melambaikan tangan kearahnya.

"Assalamualaikum paman ..."

Pamannya- Andre tersenyum lebar. Lalu memeluk tubuh keponakannya. Ia sesekali mengusap kepala Kinar pelan.

"Waalaikumsalam.. Yaallah putriku sudah dewasa. Bagaimana keadaanmu sekarang Nak?"

Kinara tersenyum masam.

"Seperti yang Paman lihat."

"Sabar ya Nak.. Mudah-mudahan bisa sembuh."

Kinar tersenyum simpul lalu mengangguk.

"Iya Paman amiin. Yasudah mari kita pulang. Bibi sudah merindukan ku."

Andre mengangguk lalu membantu Kinara masuk kedalam mobil hitamnya. Kinara sudah merindukan Jakarta,merindukan Paman dan Bibinya,terutama ia sangat merindukan mantan tunangannya.

* * *

"Mas ... Ayok,nanti keburu malem lho.." ucap Mira dari bawah,Albizar masih di kamarnya.

"Iya sayang sebentar!" ucap Albizar.

Mira menunggu Albizar dibawah.

"Non teh belum berangkat?" kata Bi Asri yang tiba-tiba lewat.

"Masih nunggu Mas Bizar Bi. Bibi mau kemana?"

"Bibi mau ke warung depan sebentar,mau beli lengkuas. Soalnya di dapur habis."

Mira terkekeh.

"Nanti besok kita kepasar tradisional ya. Beli kebutuhan dapur"

Bi Asri mengangguk sambil tersenyum lebar.

"Yasudah atuh,Bibi teh ke warung dulu ya. Non sama Aden hati-hati dijalannya."

Mira hanya membalas dengan anggukan. Sebelum kedua tangan Albizar meraih pinggangnya. Mengecup pipi Mira sekilas.

"Lama banget kayak perawan deh." gerutu Mira. Hanya bercanda tentunya.

Albizar terkekeh. Lalu menjawil hidung milik Mira.

"Ihhhhh mas kebiasaan deh.. Jawil hidung mulu.. Udah ah ayok berangkat."

"Iya sayang ayok." Albizar menuntun Mira untuk masuk kedalam mobilnya.

Fyi, Mira sedang hamil 1 bulan. Awalnya mereka kaget mendengar Mira hamil sudah 1 bulan. Tapi sekarang mereka sudah bersyukur kembali karna Mira sudah di berikan kepercayaan lagi oleh Allah. Apalagi pernikahan Mira dan Albizar sudah berjalan hampir mau 10 bulan. Saat mendengar Mira hamil. Albizar menjadi lwbih posessif terhadap istrinya.

Ketika Halal Bersamamu - [[ Sudah Terbit Versi E-Book ]]Where stories live. Discover now