7. Isteri yg Baik.

20.4K 904 17
                                    

Aku mencintaimu? Tentu saja,bagaimana tidak? Perhatian kecilmu yang selalu membuat aku jadi merasa suami yang paling beruntung di dunia.
-Al

CAHAYA mentari pagi menembus ke celah jendela. Gadis yang memakai gamis berwarna grey dengan kerudung instan berwarna hitam,ralat sekarang ia bukan seorang gadis. Melainkan sudah menjadi seorang isteri dari Albizar Malik Ramansyah. Walaupun mereka baru saling kenal,tapi Mira menawarkan sesuatu yang membuat Albizar terkejut. Katanya Mira ingin menjadi isteri yang di ridhai oleh Allah swt. Maka dari itu,Mira memberikan hak Albizar sebagai seorang suami.

Mira tersenyum ketika melihat Albizar yang menggeliat tak nyaman akibat paparan sinar uv itu. Mira mendekati lalu mengusap pipi Albizar lembut. Sekarang,kewajibannya yaitu mengurusi suaminya dengan baik.

"Mas... Bangun" katanya pelan,dengan tangan yang masih setia mengusap lembut pipi Albizar.

Albizar melenguh.

"Enghhh... Jam berapa ini yang?"

Oke. Albizar sekarang sudah mengakui dirinya. Albizar semalam bilang jika dia mulai sekarang akan mencintai Mira dengan setulus hati. Membuat komitmen dan lain sebagainya.

"Baru jam 7 pagi Mas. Tapi mas bangun dulu,sarapan yuk. Dibawah semuanya lagi pada ngumpul."

Satu lagi,Mereka belum menempati rumah baru milik keduanya. Hadiah dari Fathur,awalnya Mira dan Albizar terkejut kala mendengar Fathur memberikan sebuah kunci rumah. Albizar yang notabennya yaitu putra Fathur pun ia tidak tau mengenai rumah itu. Dan Fathur hanya menjawab "Surprise dong" begitu katanya. Kata Salma,mereka harus menginap dulu disini. Karna mungkin mereka cape melayani tamu yang berjumlah 1000 tamu undangan.

"Iya,aku mandi dulu ya" Mira tersenyum kala merasakan benda kenyal menyentuh keningnya. Ternyata Albizar mengecup dahinya.

"Mira tunggu dibawah ya mas. Nanti Mira siapin baju." Albizar mengangguk lalu bergegas ke kamar mandi. Dan Mira menyiapkan baju untuk Albizar.

Setelah selesai menyiapkan baju untuk Albizar,dia turun kebawah menemui mertua dan adik iparnya yang sedang sarapan. Kebetulan hari ini adalah hari minggu,Alisya tidak ada jadwal pagi,dan Aqilla pun tidak masuk sekolah.

"Pagi Bi,Mi.. Mbak Icha dann.... Qilla cantiknya Mbak." Semuanya tersenyum melihat kedekatan Mira dan Aqilla,Mira gampang akrab dengan seseorang. Apalagi dengan anak kecil,Aqilla sangat menyukai Mira. Tanpa menunggu lama,Aqilla memeluk Mira dari samping.

"Pagi juga Mira" kata Icha.

"Pagi juga Nak" lanjut Salma dan Fathur.

"Qilla,makannya yang banyak ya.. Biar jadi anak yang cerdas." Aqilla mengangguk semangat sambil tersenyum manis.

"Albizar sudah bangun Sayang?" tanya Salma kepada Mira.

"Sudah Mi,mas Bizar lagi mandi." Salma menganggukan kepalanya.

"Mbak Icha gak ngampus ya?" tanya Mira.

"Ngampus Ra,cuma nanti siang jam 11. Soalnya cuma ketemu sama 1 dosen aja. Gak padet kaya hari hari biasa."

Memang,Alisya lebih tua dari Mira. Bukannya Alisya harus memanggil Mira dengan sebutan 'Kakak,Mbak?' jelas harus,bahkan Salma memintanya begitu,dan Alisya pun tidak keberatan. Tapi Mira tidak enak,umurnya dan Alisya jelas berbeda,ia masih 19 tahun dan Alisya sudah berumur 21 tahun. Tapi Mira meminta,biar Mira saja yang memanggil Alisya dengan sebutan 'mbak' dan Mereka tidak bisa mengelak lagi jika berbicara dengan Mira.

"

Oh begitu ya."

Tak lama kemudian Albizar datang,menghampiri semuanya.

"Selamatpagi semuanya"

"Pagii!"

Albizar mengecup pipi Salma dan Fathur,beralih mengecup dahi Alisya dan Aqilla. Terakhir ia mengecup pipi serta dahi Mira.

"Duhh... Jadi bertambah tugas pagi nya yaa haha" kata Fathur menggoda Albizar..

"Iya tuh Bi,kan sekarang Abang udah ada isteri. Apalagi Mira kan cantik,makin betah tuh nanti dirumah." timpal Alisya dengan tertawa.

"Hey.. Kalian menggodaku?"

"Tentu!" seru Alisya dan Fathur bersamaan. Nahkan,Alisya dan Fathur memang sering bergabung untuk menyerang Albizar.

Albizar mendengus kesal. Salma,Mira dan Aqilla terkikik geli melihat pemandangan itu.

"Sudah-sudah.. Abang makan dulu. Kasian lho,Mira belum makan gara-gara nunggu kamu bangun"

Albizar tertegun. Masyaallah.

Albizar menoleh kearah Mira.

"Kenapa gak makan aja?" tanyanya lembut sambil mengusap kepalanya.

"Mira nunggu Mas aja." balasnya dengan tersenyum.

"Makasih ya sayang"

"EKHEMMM disini masih ada orang woi!" cerca Alisya dengan keras. Berniat menggodanya lagi.

"Diem curut" kata Albizar. Mereka tertawa lalu melanjutkan acara sarapan pagi yang tertunda.

"Bagaimana aku tidak mencintaimu,setiap perhatian kecil selalu membuat aku merasa jadi laki-laki beruntung yang mendapatkanmu" batin Albizar berkata.










See U❤

Ketika Halal Bersamamu - [[ Sudah Terbit Versi E-Book ]]Where stories live. Discover now