"Khielton group memiliki total 650 hotel yang tersebar di seluruh Negara di dunia. Jika SZ Company bisa memproduksi produk pembersih tubuh atas nama Brand SZ dengan bahan alami sesuai dengan standar Hotel Khielton untuk semua cabang Khielton, bukankah hal itu akan membuat keuntungan untuk kedua belah pihak?" ungkap Sehun dengan senyum tenang diwajah tampannya.

"mwo?" Rain tampak terkejut.

"menurutku ini prospek yang sangat baik untuk SZ company, kalian akan menghemat budget iklan, bahkan dari proses ini. Brand SZ akan dikenal oleh orang-orang kelas atas yang pernah menginap di Khielton Hotel." Tambah Sehun.

"Skala awalnya proyek ini akan dimulai dengan penggunaan produk di seluruh Khielton Hotel yang ada di Asia. Apabila respon pengunjung baik, tentu saja tak aka nada yang akan menentang pemakaian produk SZ untuk di distribusikan ke seluruh cabang Khielton Hotel yang tersebar di seluruh Dunia. Bagaimana menurutmu?" Kini Sehun menatap Rain menanti jawaban.

"apa kau yakin?" tanya Rain sembari menatap Sehun serius.

"tentu saja. Aku tak akan pernah bekerja sama dengan seseorang jika aku tak yakin dengan orang itu" jawab Sehun dengan yakin.

Tuan Bae menatap Sehun dengan tatapan nanar. Taehee hanya diam, ia menyadari betapa berharganya SZ Company untuk suaminya, karena itu ia memilih membiarkan suaminya memutuskan segala hal tentang perusahaan itu sendirian.

0.0

Suzy hanya menonton televisi di rumah besar itu dengan wajah yang masih di landa kecemasan saat ini. Suzy masih diam sampai suara pelayan yang menyapa kedatangan beberapa orang terdengar di telinganya.

"ahjussie" Suzy yakin orang itu adalah Sehun.

Suzy berbalik setelah berdiri dari duduknya. Mata Suzy melebar perlahan, ia tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Ibunya, ayahnya. Suzy lantas berlari mendekati ayah dan ibunya kemudian memeluk Kim Taehee dengan sangat erat.

Sehun menatap pemandangan itu dengan senyum bahagia diwajahnya. Sehun hanya berdiam di depan pintu menyaksikan keharmonisan pertemuan ibu-ayah-anak itu dengan wajah yang turut memancarkan kebahagiaan.

Suzy menyadari reaksi berlebihan dirinya, ia lantas melepaskan pelukannya dari ibu dan ayahnya. Suzy kemudian mendekati Sehun dan menatap Sehun dengan tatapan bahagia yang terpancar jelas diwajahnya.

"Gumawo ahjussie (terima kasih)" ucap Suzy dengan ungkapan tulus diwajahnya.

Sehun tersenyum dan mengangguk. Sehun kemudian memasukkan kedua tangannya di kantung celananya seakan berusaha menahan diri agar tak memeluk gadis cantik itu saat ini karena hal itu mungkin tidak akan nyaman bagi gadis itu.

"nae." dari banyak kata yang ia ingin ucapkan sebagai rasa turut berbahagia atas sukacita gadis cantik itu, ia justru hanya bisa mengucapkan sepatah kata yang mungkin bagi banyak orang tak begitu berarti.

"jadi, apa rencana kalian selanjutnya? Kapan pernikahan itu akan dilaksanakan?" tanya Rain memecahkan keheningan.

Sehun dan Suzy sontak menoleh kea rah Rain secara bersamaan. Taehee yang berada disebelah Rain turut mendekati Suzy dan mengelus kepala putrinya dengan sangat lembut.

"benar, jika kalian sudah memutuskan untuk menikah. Bukankah semakin cepat semakin baik?" ujar Taehee dan tersenyum kecil kepada Sehun.

Sehun membalas senyum itu dengan canggung. Ia tak menyangka hubungan antara dirinya dengan cinta pertamanya kini berlangsung baik berkat cinta yang tak ia bayangkan akan hadir dalam hidupnya (Suzy).

"aku menyerahkan semua keputusan kepada Suzy" ujar Sehun seadanya.

Suzy melirik Sehun sejenak, kemudian ia menatap kedua orang tuanya dengan tatapan tenang. Suzy harus yakin, pria di sampingnya ini adalah pria baik yang sudah sepantasnya ia cintai.

"aku ingin pernikahanku di tentukan oleh Halmeonie" ungkap Suzy memantapkan hatinya.

"halmonie? Nugu?" tanya Taehee tak paham.

"nenekku" jawab Sehun seadanya.

"ah, aku tak tahu bahwa kau masih memiliki nenek" ujar Taehee canggung. Sehun tersenyum kecil dan mengangkat alisnya pelan.

"nenek angkatku. Ia sudah seperti ibu angkat bagiku namun aku tidak bisa menduakan ibuku jadi aku menganggapnya sebagai nenek." Terang Sehun.

"benarkah? Beruntung sekali kau" ujar Taehee. Sehun hanya tersenyum kecil sementara Suzy terkejut, ia baru sadar bahwa nenek itu bukan nenek kandung Sehun.

Setelah dipikir-pikir pantas saja nenek Sehun tampak lebih muda dan sehat dari nenek-nenek pada umumnya. Ternyata nenek Sehun memang sepantaran dengan ibunya.

"aku sudah memberitahu nenek tentang kabar pernikahan kita. ia sangat senang dan akan segera kembali ke Korea Selatan" ujar Sehun mengalihkan pembicaraan mereka.

"benarkah? Apa halmeonie akan tinggal bersama kita setelah ia kembali?" tanya Suzy penasaran.

"tidak, ia ingin tinggal berdua bersama anak angkatnya" ujar Sehun seadanya.

"eo?" Suzy tergelak.

"ah, aku lupa memberitahumu. Halmeonie terlalu kesepian saat ia di Paris. Oleh karena itu ia mengangkat seorang anak yatim piatu bernama Kim Seokjin dan membawanya ke Paris" jelas Sehun apa adanya.

"jinjha? Iitu berita yang bagus" ujar Suzy tersenyum sumrigah.

"nae. halmeonie akan datang bersama anak itu minggu depan." Jelas Sehun.

"baiklah, kita baru akan mengumumkan tanggal pernikahan kita dengan persetujuan nenek" ujar Suzy tersenyum tenang.

0.0

Malam hari itu, jam sudah menunjukkan pukul 20.00 malam, Sehun tampak baru saja selesai mandi. Sehun keluar dari toilet dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Sehun mengeringkan rambutnya yang basah dengan telaten, seperti terbiasa mengeringkan rambutnya seorang diri.

Tak lama terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Sehun lantas menoleh dan melangkah menuju pintunya. Sehun menarik ganggang pintu miliknya dengan perlahan. Sehun sedikit terkejut ketika menemukan Suzy berdiri didepan kamarnya.





To be continue . . .

Home; My Little PrincessWhere stories live. Discover now