15: Harapan

6.6K 1.3K 616
                                    

🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤

Jeongin menuntun Seungmin dirangkulannya, berjalan mengikuti arahan Yedam melalui suatu lorong rahasia yang terkoneksi dengan tepi hutan, bebas dari ancaman para penjaga wilayah.

Hyunjin yang terluka, terpaksa bersiaga di belakang mereka dengan memegangi sebuah senjata tajam, was-was pada situasi yang tidak tertebak.

Setelah melalui kesusahan, sesampainya pada ujung pintu keluar lorong, Yedam terdiam, melirik sekitar dengan wajah panik.

"Ada apa?" tanya Jeongin selagi melepaskan Seungmin dan membiarkan yang lebih tua untuk beristirahat bersandar di sebuah pohon besar.

Yedam mengernyit, "Kak Chan tidak ada." gumamnya cemas. "Padahal bibi bilang aku akan bertemu kak Chan disini."

"Chan?" beo Jeongin dan Hyunjin saling berpandangan, menebak keadaan. "Kamu mengenalnya?"

"Dia kakakku!" jawab Yedam, beralih, kali ini lelaki yang lebih kecil itu yang memandang ingin tau pada Jeongin dan Hyunjin bergantian, "Bagaimana kalian juga bisa mengenalnya?"

"Kami tinggal bersama selama di hutan." jawab Hyunjin.

"Kalian para rogue itu?" bingung Yedam. "Apa Omega ini yang bernama Woojin?" lelaki itu kemudian menunjuk ke arah Seungmin yang terduduk mengatur nafas di belakang mereka.

"Bukan!" sahut Hyunjin, kali ini lebih lantang dan cepat, hingga membuat Yedam terperajat terkejut, dan Jeongin menyikutnya menegur. "Ekhem, maaf. M-maksudku Omega ini bukan Woojin." Hyunjin mengulang, menggunakan suara yang melunak dan kikuk.

"Jadi? Bagaimana?" Jeongin mengalihkan topik, kembali menaruh perhatian kepada Yedam yang sepertinya sedang berpikir keras.

"Pasti terjadi sesuatu pada kak Chan, dia tidak mungkin mengingkar dari janjinya." gumam Yedam, lalu mendongak, menatap sepasang saudara di depannya dengan raut sungguh-sungguh, "Aku akan kembali ke wilayah pack untuk mencari kak Chan." celetuk Yedam serius.

Jeongin lantas menggeleng, "Itu terlalu berbahaya! Kamu tidak tau apa yang terjadi di dalam sana."

"Tetapi aku harus kembali! Kak Chan mengorbankan banyak hal demi aku, dan aku tidak akan menyerah segampang ini untuknya." sanggah Yedam, nada suaranya keras penuh tekad. "Kalau kalian ingin pulang, aku tidak akan mencegah, lagi pula perjanjiannya hanya untuk mengantarku keluar pack dengan selamat, dan kalian telah melakukannya."

Jeongin melirik Hyunjin, dan sang kakak mundur selangkah dengan penuh sesal.

"Aku tidak bisa mengambil resiko yang dapat membahayakan Minie." tukasnya sedikit merasa bersalah.

Jeongin mati-matian menyembunyikan rasa kecewa, sebaliknya justru mengangguk tegas, "Baik, kalau begitu, aku yang akan menemani Yedam."

Hyunjin dan Yedam sama-sama mengerutkan kening.

instinct ㅡ stray kidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang