8: Arti Sebuah Keluarga

8K 1.4K 491
                                    

🖤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🖤

Felix mengernyit heran saat mendapati sisinya yang kosong. Omega itu mengusap matanya yang masih mengantuk, kemudian cemberut mendapati kasur yang dingin tanpa sosok Woojin dan Seungmin yang sebelumnya menemani.

Masih dengan setengah sadar dari bayang-bayang mimpi, Felix memutuskan untuk berjalan keluar, kakinya diseret karena rasa malas dan kantuk yang masih melekat.

"Selamat sore." sapa Minho yang kebetulan berada tak jauh dari tempat Felix melongo. Alpha itu menyunggingkan sebuah senyum lebar, gemas melihat keadaan Felix yang berantakan khas baru bangun tidur.

Felix berlari kecil menghampiri, kemudian melompat untuk duduk di samping Minho di sofa. "Kenapa rumah sepi sekali, Alpha Minho?" tanyanya sembari berkedip memperhatikan keadaan lengang. Kepalanya bersandar nyaman di bahu Minho.

Baru saja Minho membuka mulut untuk menyahut, Changbin muncul dari arah dapur dengan membawa semangkuk rebusan obat.

Felix dan Changbin sama-sama terdiam dan saling tatap, Felix bahkan spontan menjauhkan dirinya dari Minho, dan hal tersebut membuat Minho merasakan suasana yang berubah menjadi canggung.

"Ekhem," Minho berdehem memecah keheningan. Membuyarkan kontak mata diantara Alpha dan Omega muda tersebut. Yang kini, keduanya mengalihkan perhatian bersamaan pada Minho. "Changbin, aku akan membawakan obatnya kepada Chan. Kamu bisa menunggu disini."

Minho bergegas mengambil alih mangkuk yang ada di pegangan Changbin, dan buru-buru masuk ke dalam kamar tempat Chan beristirahat, meninggalkan Changbin dan Felix berdua untuk sementara waktu.

Changbin menyumpah serapahi Minho di dalam kepalanya, merutuki keputusan Alpha yang lebih tua sehingga meninggalkan dirinya bersama Felix di sebuah keadaan kikuk seperti ini.

"Siapa yang sakit, Alpha Changbin?" tanya Felix pelan, membuka obrolan diantara bungkam mereka yang terasa sangat tidak nyaman.

Changbin menghela nafas, merasa lega akhirnya Felix memutuskan untuk berbicara lebih dahulu, karena kalau boleh jujur, Changbin tidak tau harus bersikap bagaimana didepan Felix. Ini pertama kalinya Changbin berhadapan dengan Felix setelah kejadian tempo hari.

"Chan." jawab Changbin yang sangat jelas terdengar kaku, "Hyunjin memukulnya dengan keras dan membuat Chan pingsan."

Felix berjengit panik, "Alpha Hyunjin melakukannya? Apa sekarang Alpha Chan baik-baik saja?"

Changbin mengepalkan tangannya erat, merasa sedikit cemburu mendengar Felix yang begitu cemas terhadap Alpha lain. Tetapi Changbin masih memiliki akal sehat, dan dia mengerti jika wajar Felix merasakan hal tersebut mengingat sekarang mereka adalah keluarga. Lagi pula, siapa Changbin untuk merasa cemburu?

"Chan akan sembuh dengan cepat. Woojin sudah memeriksanya dan Minho juga mengobatinya, jadi tidak perlu takut." jawab Changbin bergumam.

"Uhm!" Felix hanya mengangguk. Dan mereka kembali dilingkupi diam.

instinct ㅡ stray kidsWhere stories live. Discover now