10.baby

3.6K 135 28
                                    

Hari ini hari minggu,Salsa libur bekerja ia memutuskan untuk memeriksa kandungannya ke dokter.sejak usia kandungannya 32 minggu Risna,sudah tinggal di kontrakkan kecil milik Salsa.Risna bilang ia takut jika sesuatu terjadi saat salsa hamil tua.bu Ani dan beberapa teman kerja Salsa sudah menyarankan Salsa agar  cuti tetapi,Salsa tetap pada keputusannya untuk mengambil cuti jika usia kandungannya menginjak 36 minggu.

"Salsa, cepatan nanti keburu jam praktik dokternya habis" titah Risna membuat Salsa bergegas mengambil tas, lalu mengunci pintu kontrakkannya.

Salsa dan Risna memilih untuk menaiki angkot,lebih murah.dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai rumah sakit, maklum angkot berjalannya tak secepat mobil biasa.Mereka berdua memasuki rumah sakit,lalu mengambil nomor antrian.sekitar 15 menit mereka mengantri, hingga...

"ibu salsabila" hingga seorang perawat berperawakan mungil memanggil nama Salsa.membuat Salsa dan Risna segera memasuki ruangan berukuran 5 X 4 meter itu.

Salsa dipersilahkan sang dokter yang di ketahui bernama 'venesia.P' begitu membaca nametag tersebut Salsa mengerutkan keningnya.

"dokter Angel, dipindahkan ke rumah sakit pusat di jakarta, jadinya saya yang menggantikan"jelas Venes seakan-akan ia mengerti tentang pertanyaan yang berada di dalam hati Salsa.

"silahkan berbaring"

Lalu, Venes mulai memberi gel lalu, mengolekannya ke perut Salsa.dan mulai menggerakkan,alat di tangannya itu. Entah mengapa melihat janin itu membuat hati venes seperti berdenyuh.

"bayinya kembar yaa??"tanya venes, sambil menatap mata bahagia Salsa yang tampak berbinar.

"iya dok"

"mereka sehat, beratnya juga normal, usianya sudah 32 minggu.silahkan bangun"ujar venes, lalu memberika tissue kepada Salsa bertujuan untuk menghapus sisa-sisa gel lengket tadi dari perutnya.

"silahkan duduk" Venes mempersilahkan Salsa dan Risna untuk duduk di kursi yang berada tepat di depannya.

"sebelumnya, karna saya dokter yang baru mohon diisi kembali data-data nya" ujar Venes sembari memberikan secarik kertas yang terdapat beberapa tulisan rentet kepada salsa.

Salsa lalu menerima kertas tersebut, lalu mengisinya sesuai keadaannya sekarang.setelah ia rasa cukup, salsa memberikan kertas tersebut kepada Venes lagi.

Mata Venes menatap kertas di tangannya heran.mengapa keterangan nama suami tidak diisi padahal,itu adalah suatu hal yang cukup penting.
"sebelumnya maaf,kamu lupa nulis nama suami kamu"ujar venes, mendengar itu membuat Salsa sedikit terenyuh.

"maaf, sebelumnya dok teman saya tidak memiliki suami.saya yakin dokter mengerti maksud saya"jawab Risna dengan senyuman yang timbul di bibirnya.Venes yang mengerti maksud dari risna sedikit kasihan melihat salsa.

"yasudah,ini sudah saya tuliskan resep obatnya.tinggal kamu ambil nanti di bagian farmasi" ujar Venes.lalu,salsa dan Risna pergi meninggalkan ruangan.

'untung,Deon tidak seperti lelaki tidak bertanggung jawab itu' batin Venes berbicara

                                     *****
Deon merasa risih ketika ditatap Alga,Niko,dan Bryan dengan tatapan membunuh.
Mereka bertiga telah sampai sejak 30 menit yang lalu.entah,Deon juga tidak mengerti maksud ketiga sahabatnya itu.

"kalian ngapain ngunjungin gue jauh-jauh dari indo?bukannya masih pada marah sama gue" Deon akhirnya membuka percakapan.membuat mereka bertiga menatapnya semakin tajam.

"lo mau tau kenapa kita marah banget sama lo?"tanya Bryan si humoris tetapi, kali ini tampak serius.

Deon diam.

D A N D E L I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang