6.dia menghindar?

3.1K 97 10
                                    

Salsa ragu-ragu memasuki pintu rumah sang kakek yang sekarang menjadi tempat tinggalnya.ia meremas tangannya yang terasa berkeringat dan melupakan nykeri di kemaluannya yang begitu menyakitkan.

'ya allah gimana kalau nenek curiga sama aku, kalau aku udah gak virgin lagi? ' batin salsa bertanya-tanya.

Wajahnya pucat pasi,dress yang terlihat berantakan, serta tangannya yang masih sibuk saling meremas satu sama lain mengharapkan sebuah ketenangan.
Perlahan salsa membuka pintu besar nan mewah itu dapat ia lihat tiga orang yang dia cintai sedang bercakap-cakap, dan tertawa.

"loh, salsa kamu kemana aja sayang?" tanya sang kakek yang langsung menarik tangan salsa untuk duduk.

Sementara wajah ketakutan salsa masih tercetak jelas, sementara sang nenek merasa ada yang aneh pada tubuh cucunya itu sungguh.

"wajah kakak kok pucat banget sih?" tanya revan yang khawatir dengan kakaknya itu.

"kakak kurang enak badan" jawab salsa yang masih setia dengan kepala ia tundukan dan tangan yang saling meremas.

"kamu semalem kok gak pulang sa?" tanya sang nenek dengan penasarannya.

"aku semalem nginep di rumah temen kok nek" ucap salsa.

"yaudah kalau gituh, kamu sana gih istirahat wajah kamu pucat, nanti malam ada yang mau nenek tanyain sama kamu"ujar sang nenek yang diangguki oleh salsa, jujur salsa sangat takut dengan neneknya itu, kakinya terasa rapuh hingga ia hampir terjatuh jika tidak ada tembok yang menopangnya.

Sesampainya salsa di kamar, ia hanya butuh satu yaitu istirahat, salsa melepas sepatu lalu mengganti bajunya dengan t-shirt dan celana pendek selutut lalu bergegas menaiki ranjang queen size nya, ia mencoba memejamkan mata karna rasa kantuk sudah menguasai hingga kedua kelopak mata salsa benar-benar tertidur. Wajahnya terlihat damai tanpa ada masalah dengan gadis itu ralat, dengan wanita itu.

                              *****

"revan panggilin kakak kamu di kamarnya udah jam 2 siang kok blm bangun" suruh seorang perempuan baya, yang dibalas anggukan oleh revan.ia segera bergegas menuju kamar kakaknya itu.

Clek

Knop pintu berbunyi sebab, revan membukanya. Matanya memandang lirih melihat wajah kakaknya,revan bahagia memandangi wajah sang kakak saat tertidur wajahnya tenang dan damai.

"kak, kak salsa bangun"panggil revan pelan sambil menepuk-nepuk halus pipi salsa.

"eeuggghhh" gumam salsa, lalu perlahan membuka kedua mata indahnya itu.

"yuk bangun, nenek mau bicara sama kakak" ucapan revan kali ini langsung membuat muka bantal salsa menjadi takut, ia langsung berlari begitu saja ke kamar mandi hanya sekedar mencuci muka agar terlihat segar dan tahan banting akan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Salsa keluar dari kamar mandi, lalu melihat kamarnya kosong mungkin revan sudah kebawah duluan.

Salsa keluar dari kamarnya, sembari menuruni satu persatu anak tangga ia memanjatkan do'a agar hal yang ada dipikirannya tak terjadi.

Salsa duduk di salah satu sofa singel lalu menatap sang nenek seakan-akan memberi isyarat agar neneknya segera mengungkapkan sesuatu yang perlu dibicarakan dengan salsa.

"sa, kamu kok kayaknya lesu banget sih sayang?" tanya nenek, walaupun salsa tau itu hanya sekedar basa-basi.

"cuma cape aja kok nek"

"yaudah atuh, jangan ngurung diri terus dikamar, kalau ada masalah cerita ke nenek atau pun revan. Soalnya kalau kamu cerita ke kakek dia sedikit Rempong"ujar sang nenek yang diangguki salsa.

D A N D E L I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang